Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas X MIPA 6 SMAN 6 Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019

Main Article Content

Idil Johari
Marnala Harianja
Emi Pujiastuti

Abstract

Pembelajaran matematika di kelas X MIPA 6 SMAN 6 Semarang belum terlaksana secara optimal. Padahal guru telah menggunakan metode diskusi kelompok. Tetapi belum optimal dalam pelaksanaannya, dilihat ketika diskusi didominasi oleh siswa yang pintar dan informasi benar hanya dari siswa tersebut, serta ada siswa yang tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep matematis siswa kelas X MIPA 6 setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus dilakukan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Data pemahaman konsep matematis siswa didapat dari hasil evaluasi pada setiap siklusnya. Hasil evaluasi pemahaman konsep matematis siswa diperoleh data ketuntasan  dalam belajar siswa pada siklus I dan siklus II berturut-turut 40,00% dan 87,09%. Bedasarkan hasil tersebut penelitian ini telah mencapai indikator keberhasilan pada siklus ke II yakni mencapai tuntas belajar siswa lebih dari 75% siswa mencapai nilai 70 (KKM). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa kelas X MIPA 6 SMAN 6 Semarang dapat meningkat dengan baik setelah diterapkan model pembelajan kooperatif tipe two stay two stray secara optimal.

Article Details

How to Cite
Johari, I., Harianja, M., & Pujiastuti, E. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas X MIPA 6 SMAN 6 Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2, 384-388. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/28959
Section
Articles

References

Aqib, Zaenal. (2003). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: Yrama Widya.
Kagan, S. (1992). Co-operative learning. Resources for teachers.
Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1990. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. 2016. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tersedia di
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0ahUKEwjZ66u1m4baAhUMvY8KHdG0CHsQFggpMAA&url=http%3A%2F%2Fbsnp-indonesia.org%2Fwp-content%2Fuploads%2F2009%2F06%2FPermendikbud_Tahun2016_Nomor022_Lampiran.pdf&usg=AOvVaw33BdMdcxqQyrcJ1vTSjIc2 [diunduh 25-03-2018].
Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Syah, Muhibin. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Press.
Yunus, Muhamad, Hardi Suyitno, dan St. Budi Waluya. (2013). Pembelajaran TSTS Berbasis Konstruktivisme Berbantuan CD Pembelajaran untuk Menumbuhkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 2(1), 165-169. Tersedia di https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujmer/article/view/1240 [diunduh 20-3-2018].