Kemampuan Penalaran Matematis dan Kemandirian Peserta Didik Kelas X Ditinjau Dari Gaya Berpikir dalam Pembelajaran Core

Main Article Content

Nurulita Nur Fitriana
Arief Agoestanto
Putriaji Hendikawati

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kemampuan penalaran matematis peserta didik dalam pembelajaran CORE mencapai ketuntasan belajar, (2) mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis peserta didik dalam pembelajaran CORE ditinjau dari Gaya berpikir, dan (3) mendeskripsikan kemandirian peserta didik dalam pembelajaran CORE ditinjau dari Gaya berpikir. Metode yang digunakan adalah mixed methods dengan concurrent embedded design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Blora dengan sampel peserta didik kelas X MIPA 5. Subjek penelitian yaitu 12 peserta didik yang diwakili tiga tiap Gaya Berpikir yaitu Sekuensial Konkret (SK), Sekuensial Abstrak (SA), Acak Konkret (AK) dan Acak Abstrak (AA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan penalaran matematis peserta didik dalam pembelajaran CORE mencapai ketuntasan belajar yaitu ketuntasan rata-rata dan ketuntasan proporsi. Selain itu, diperoleh bahwa peserta didik Gaya bepikir SA memiliki kemampuan penalaran matematis dan kemandirian yang lebih baik dari pada peserta didik Gaya bepikir SK, peserta didik Gaya bepikir AK, dan peserta didik Gaya bepikir AA.

Article Details

How to Cite
Fitriana, N. N., Agoestanto, A., & Hendikawati, P. (2019). Kemampuan Penalaran Matematis dan Kemandirian Peserta Didik Kelas X Ditinjau Dari Gaya Berpikir dalam Pembelajaran Core. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2, 452-465. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/29033
Section
Articles

References

Agoestanto, A., Priyanto, O.Y.S., & Susilo, B.E. (2017). The Effectiveness of Auditory Intellectually Repetition Learning Aided by Questions Box Towards Students’ Mathematical Reasoning Ability Grade XI SMA 2 Pati. Unnes Journal of Mathematics Education, 6(3).
Anggraini, D., Kartono, & Veronica. (2015). Keefektifan Pembelajaran CORE Berbantuan Kartu Kerja pada Pencapaian Kemampuan Masalah Matematika dan Kepercayaan Diri Siswa Kelas VIII. Unnes Journal of Mathematics Education, 4(3).
De Porter, B. & M. Hernacki. (2006). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Hargis, J. (2000). The Self-Regulated Learner Advantage: Learning Science on the Internet. Tersedia di http:/www.jhargis.com.
Hidayati, K., & Listyani, E. (2010). Pengembangan Instrumen Kemandirian Belajar Mahapeserta didik. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 14(1).
Jacob, C. (2011). Refleksi pada Refleksi (Suatu Pembelajaran Berbasis Metakognisi). Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UPI.
Nurhayati, S., Sutinah & A. H. Rosyidi. (2013). Kemampuan Penalaran Peserta didik Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal Kesebangunan. MATHEdunesa. Vol. 2 No. 1 Tersedia di http://jurnalmahapeserta didik.unesa.ac.id/article/2359/30/article.pdf [diakses pada 4-1- 2017].
Hendikawati, Putriaji. (2015). Statistika Metode dan Aplikasinya dengan Excel dan SPSS. Semarang : Matematika FMIPA UNNES Press.
Riyanto, B, & A. S. Rusdy. (2011). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Prestasi Matematika dengan Pendekatan Konstruktivisme pada Peserta didik Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 5 No. 2: 111-128. Tersedia di http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/
jpm/article/view/581 [diakses pada 4-1- 2016].
Rochmad. (2008). Penggunaan Pola Pikir Induktif-Deduktif dalam Pembelajaran Matematika Beracuan Kontruktivisme. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika: Sertifikasi Guru: Meningkatkan Kualitas Matematika di Indonesia. Kampus Pascasarjana UNNES Semarang. 16 Januari 2008. Tersedia di http://rochmad-unnes.blogspot.com/2008
/01/penggunaan-pola-pikir-induktif-deduktif.html [diakses pada 3-1- 2017].
Shadiq, Fajar. (2004). Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi. Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar di PPPG Matematika Yogyakarta.
Toktarova.Vera I. & Panturova, Aleksandra A. (2015). Learning and Teaching Style Models in Pedagogical Design of Electronic Educational Environment of the University. Mediterranean Journal of Social Sciences, 6(3): 2039-2117.
Wardhani, S. (2010). Teknik Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika di SMP/MTs. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.
Ubaidah, Nila. (2017). Meningkatkan Kemampun Penalaran Peserta didik Melalui Pembelajaran Auditroy Intelellectual Repetition Berbantuan Buku Peserta didik pada Materi Persamaan Trigonometri. Fibonacci Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika, 3(1): 2460-7797.
Utami, Tri. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Materi Trigonometri. Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Wardika, K. W., Ariawan, K. U., & Arsa, I. P. S. (2015). Penerapan Model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Meningkatkan Hasil Aktivitas Belajar Perakitan Komputer Kelas X TKJ2. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Undiksha, 4(1).
Zollinger, S. W. & B. Martinson. (2010). Do All Designers Think Alike? What Research Has To Say. Institute for Learning Styles Journal, 1(Spring): 1-15.