Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis pada Problem Based Learning (PBL) Berdasarkan Self Regulation Siswa

Main Article Content

Nuzulul Rosyidatul Husna
R B Veronica

Abstract

Artikel ini ditulis untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah siswa pada Problem Based Learning (PBL) mencapai ketuntasan belajar klasikal dan deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan self regulation. Populasi dalam penelitian ini adalah salah satu SMPN di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan mix method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tes kemampuan pemecahan masalah siswa mencapai ketuntasan belajar klasikal. Subjek self regulation tinggi, sedang, rendah mampu memahami masalah namun cenderung mampu mengetahui yang diketahui dan E-22 kurang mampu mengetahui yang ditanyakan. Membuat rencana, subjek self regulation tinggi dan sedang mampu menggambar gambar, rendah kurang mampu. Mencari rumus, E-22 cenderung mampu dan E-6 kurang mampu. Mengidentifikasi subtujuan, E-8 dan E-22 cenderung mampu, E-14 dan E-29 kurang mampu, subjek self regulation rendah tidak mampu. Melaksanakan rencana, subjek self regulation tinggi mampu, sedang cenderung mampu, rendah kurang mampu. Mengecek kembali, E-8 dan E-22 cenderung mampu, E-29 tidak mampu, E-14 dan subjek self regulation rendah kurang mampu.

Article Details

How to Cite
Husna, N. R., & Veronica, R. B. (2019). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis pada Problem Based Learning (PBL) Berdasarkan Self Regulation Siswa. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2, 556-562. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/29055
Section
Articles

References

BSNP. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.
Creswell, J.W. (2014). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
National Council of Teachers of Mathematic (NCTM). (2000). Principle and Standards for School Mathematics. NCTM.
Noor, N.L. & Mulyono. (2016). Analisis Self-Regulation dan Kemampuan Pemecahan masalah matematis Berdasarkan Goal Orientation Pada 7e-Learning Cycle. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 5(2): 2252-6455. Semarang: Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang.
Novita, L. & Latifah, M. (2014). Self regulation dalam Belajar sebagai Mediator Harapan Orang Tua dan Motivasi Intrinsik terhadap Prestasi Akademik. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 7(3): 1907-6037. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen.Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Pujiati, I. N. (2010). Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Kemandirian Belajar Siswa : Studi Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Bandung: UPI.
Rofiqoh, Z. (2015). Analisis Kemampuan Pemecahan masalah matematis Siswa Kelas X dalam Pembelajaran Discovery Learning Berdasarkan Gaya Belajar Siswa. Skripsi. Semarang: Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Sari, D. P. (2014). Mengembangkan Kemampuan Self Regulation : Ranah Kognitif, Motivasi dan Metakognisi. Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 3(2): 2089-855X. Maluku Utara: Universitas Khairun.
Sari, R. & Wijaya. (2017). Mathematical Literacy of Senior High School Students in Yogyakarta. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 4(1): 100-107. Tersedia di http://dx.doi.org/10.21831/jrpm.v4i1. 10649
Simorangkir, F. M. (2014). Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa yang diajarkan dengan Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran Konvensional. Jurnal Saintech, 4(4): 30-34.
Siregar, E. & Nara. (2015). Teori belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sumarmo, U. (2000). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Intelektual Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Dasar. Laporan Penelitian UPI. Bandung: UPI.
Warsono & Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: Remaja Rosda Karya.
White, A. L. (2005). Active Mathematics in Classrooms: Finding Out Why Children Make Mistake and Then Doing Something to Help Them. Square one, 15: 15-19.
Widiyastuti, H. (2012). Program Bimbingan Belajar Melalui Strategi Metakognitif untuk Meningkatkan Self Regulated Learning Siswa SMA Negeri 1 Nagreg. Tesis (online). Bandung: UPI.
Zamnah, L. N. (2017). Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 3 Cipaku Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Teori dan Riset Matematika, 1(2): 2541-0660.