Kemampuan Penalaran Matematis Siswa melalui Model Pembelajaran PACE

Main Article Content

Robbi Fadlurreja
Nuriana Rachmani Dewi
Ridlo S.

Abstract

Penalaran adalah alat utama dan terus menerus yang digunakan ketika mencoba untuk memahami matematika atau untuk memecahkan masalah dalam matematika, sehingga kemampuan penalaran matematis ini sangat penting dimiliki oleh siswa untuk memahami materi matematika. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa yaitu model pembelajaran PACE (Project, Activity, Cooperative Learning, Excersice). Model PACE merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa lebih kreatif dan aktif karena pada model ini siswa dituntut untuk membuat proyek lalu aktivitas dimana siswa dikenalkan terhadap informasi atau konsep-konsep yang baru melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) dan  didiskusikan bersama teman sekelompoknya melalui pembelajaran kooperatif setelah itu diberikanlah latihan untuk memperkuat konsep-konsep yang telah dikonstruksi pada tahap aktivitas dan pembelajaran kooperatif dalam bentuk penyelesaian soal-soal diharapkan juga siswa dapat mempresentasikan proyeknya tersebut, sehingga pada fase itu siswa diharapkan dapat melatih kemampuan penalaran matematisnya dalam pengerjaan proyeknya.

Article Details

How to Cite
Fadlurreja, R., Dewi, N. R., & S., R. (2019). Kemampuan Penalaran Matematis Siswa melalui Model Pembelajaran PACE. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2, 616-621. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/29073
Section
Articles

References

Ayal, Carolina S, dkk. (2016). The Enhancement of Mathematical Reasoning Ability of Junior High School Students by Applying Mind Mapping Strategy. Journal of Education and Practice, 7(25), 50-58.
Bernard, Martin. (2015). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Penalaran Serta Disposisi Matematik Siswa SMK dengan Pendekatan Kontekstual melalui Game Adobe Flash Cs 4.0. Infinity, 4(2): 197-222.
Lee, Carl. (1999). An Assesment of the PACE Strategi for an Introduction Statistic Course. USA: Central Michigan University.
Lithner, J. (2008). A Research Framework for Creative and Imitative Reasoning. Education Study Mathematic, (67), 255-276.
Napitupulu, E.E., Suryadi, D., & Kusumah, Y.S. (2016). Cultivating Upper Secondary Students’ Mathematical Reasoning Ability and Attitude towards Mathematics through Problem-Based Learning. Journal on Mathematics Education, 7(2), 61-71.
OECD. (2010). PISA 2009 Results: Executive Summary. New York: Columbia
University.
Polya, G. (1981). Mathematical Discovery : On Understanding, Learning, and Teaching Problem Solving. New York : John Wiley Inc.
Rahman, Arief Aulia dan Yunita, Astria. (2018). Penerapan Model Pembelajaran PACE untuk Meningkatkan Kemampuan Pembuktian Matematika Siswa di Kelas VII SMP Materi Geometri. MAJU, 5(1), 27-38.
Raharjo, Jajo Firman. (2017). Mengembangkan Kemampuan Berpikir Aljabar dan Kemandirian Belajar Mahasiswa melalui Pendekatan Saintifik Model PACE pada Mata Kuliah Struktur Aljabar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 1(2): 135-144.
Rosita, Cita Dwi. (2016). Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis : Apa, Mengapa, dan Bagaimana Ditingkatkan pada Mahasiswa. Jurnal Euclid, 1(1), 33-46.
Shadiq, Fadjar. (2009). Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas.
Suryana, Andri. (2013). Penerapan Model Pembelajaran PACE dalam Meningkatkan Kemampuan Membuktikan Matematis. Proceeding National Seminar of Mathematics Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.