Abstract

Hutan mangrove di Desa Banyuurip sangat rawan mendapatkan sampah kiriman dari muara Sungai Bengawan Solo pada musim-musim tertentu. Sampah-sampah ini masuk ke dalam hutan mangrove saat pasang dan terjebak pada akar-akar pohon mangrove dimana saat surut tidak dapat keluar dari ekosistem mangrove. Hal ini dapat mengganggu kebersihan dan kenyamanan hutan yang merupakan salah satu daerah ekowisata di Kabupaten Gresik. Sebuah alat penjebak sampah didesain untuk mengatasi permasalahan ini. Alat penjebak sampah ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pintu yang terbuka karena mengikuti pola pergerakan arus sehingga memudahkan sampah untuk masuk. Selanjutnya bagian tengah yang menyerupai kotak yang terbuat dari kerangka pipa stainless dan dikelilingi oleh jaring dengan mesh size 3 inch dan bagian kantong yang berfungsi untuk menampung sampah yang terjebak. Dua buah pelampung dari pipa PVC dengan diameter 4 inch dan panjang 80 cm diletakan pada dua sisi kanan dan kiri dari kerangka kotak. Alat penjebak sampah ini dirancang untuk menangkap sampah-sampah plastik maupun sampah organik yang mengapung. Untuk memaksimalkan fungsinya, alat ini dapat diletakkan pada lokasi-lokasi yang dianggap sebagai pintu masuknya sampah dari laut pada hutan mangrove.