Abstract

Indonesia sudah masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke Laut setelah Cina. Sekarang ini penggunaan kantong plastik mulai dibatasi oleh pemerintah untuk menekan menumpuknya sampah plastik yang semakin mencemari laut dan daratan di bumi, Salah satu solusi yang ditawarkan pemerintah adalah dengan menambahkan tarif Rp. 200/ kantong plastik untuk tiap pembelian di swalayan. Kelurahan Candirejo merupakan kelurahan dengan jumlah penduduk 3859 jiwa, merupakan jumlah yang tidak sedikit, yang berpotensi menghasilkan sampah plastic dalam jumlah yang banyak. Pengelolaan sampah diperlukan untuk mengatasi hal ini, sehingga perlu adanya sosialisasi sekaligus pelatihan yang ditujukan kepada masyarakat untuk menangani sampah tersebut. Sosialisasi sekaligus pelatihan pengelolaan limbah mendapatkan respon yang baik dari masyarakat. Kegiatan diawali dengan sosialisasi dan dilanjutkan dengan praktek membuat kerajian yang berbahan dasar sampah plastik. Prosedur pelaksanaan pelatihan dimulai membuat tipe kaitan rajutan yang disebut dengan tipe rantai, kemudian dilanjutkan dengan teknik merajut hingga menghasilkan dasaran tas atau dompet yang siap dikembangkan untuk menjadi barang ekonomis yang bernilai guna, dengan demikian masyarakat mendapatkan bekal keterampilan sekaligus lahan bisnis yang potensial untuk mendukung perekenomian.