Abstract

Insidens Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat setiap tahunnya di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Semarang. Selain itu, munculnya kasus-kasus DBD di wilayah yang tadinya tidak pernah terjadi kasus DBD kini sudah mulai terjangkiti. Tujuh kasus DBD yang terjadi di Desa Kalongan pada akhir tahun 2017 memberikan tanda bahwa daerah di sekitar Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur berisiko untuk tertular kasus DBD. Desa Mluweh adalah salah satu desa yang berada di dekat Desa Kalongan yang berpotensi pula untuk terserang penyakit DBD. Berdasarkan hasil survey awal diketahui bahwa masyarakat kurang sadar dalam menjaga lingkungan dan belum melakukan kegiatan PSN. Untuk itu, Desa Siaga sebagai intervensi yang penting yang perlu dilakukan dalam upaya mencegah dan mengendalikan kasus DBD sedini mungkin. Pengabdian dimulai dengan melakukan koordinasi dengan pihak Stakeholder Desa Mluweh dan Bidan Desa Mluweh, Sosialisasi dan pembentukan Kader Kesehatan Desa yang akan menjadi penggerak Desa Siaga, pelatihan pelaksanaan desa siaga dan sosialisasi pada masyarakat. Hasil pengabdian meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kader Kesehatan Desa dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk, motivasi kader desa dalam menjalankan pemantauan jentik meningkat, terbentuknya jadwal dan koordinator pemeriksaan jentik dan terbentuk pula forum diskusi Desa Siaga DBD. Desa Siaga DBD dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat agar terhindar dari DBD.