Abstract

Buku pelajaran bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang strategis dalam proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia karena menjadi sarana yang sangat penting dalam upaya pengembangan dan pencapaian kompetensi berbahasa dan bersastra serta pengembangan sikap dan budi pekerti peserta didik. Namun, pada kenyataannya masih banyak ditemukan buku pelajaran yang belum memberikan perhatian terhadap aspek kesantunan. Permasalahan penelitian ini ini sebagai berikut. (1) Bagaimanakah karakteristik kesantunan tindak ujar peserta didik SMP/MTs. kelas VII Semester 1; (2) Bagaimanakah prinsip dan kaidah pengembangan buku pelajaran Bahasa Indonesia berbasis kesantunan untuk peserta didik SMP/MTs. kelas VII Semester; (3) Bagaimanakah prototipe buku pelajaran Bahasa Indonesia berbasis kesantunan untuk peserta didik SMP/MTs. kelas VII Semester 1. Pendekatan penelitian ini ini adalah pendekatan penelitian ini dan pengembangan model Borg and Gall yang diadopsi menjadi ringkas lima tahapan. Hasil penelitian ini pengembangan ini dapat disajikan seperti berikut: (1) karakteristik jenis dan modus tindak tutur peserta didik di wilayah Negarigung mempunyai rata-rata skor 544,7 atau berkategori santun berbahasa. Dilihat dari kriteria kesantunan, subjek penelitian ini berkategori kurang santun (3,39% atau 4 orang), santun berbahasa (86,44% atau 102 orang), dan berkategori sangat santun dalam berbahasa sebanyak 12 orang (10,17%) dari 118 subjek; (2) Rata-rata skor analisis kebutuhan peserta didik dalam penyediaan buku bahasa Indonesia berbasis kesantunan adalah 58. Rata-rata skor analisis kebutuhan guru mencapai 79,78. Berdasarkan validatoran ahli dan guru, buku bahasa Indonesia berbasis kesantunan yang dikembangkan sudah baik dan layak untuk digunakan sebagai sarana pembelajaran.

 

Indonesian language teaching books have a strategic position in the process of learning Indonesian language and literature as it becomes a very important tool in the development and achievement of language and literature competence as well as attitudes and moral development of students. However, in reality there are still many textbooks that have not been paying attention to the aspect of modesty. Problems of this study are as follows. (1) How the politeness characteristics of the learners speech act in SMP/MTs. Semester 1 class VII, (2) How the principles and rules of the development of politeness-based Indonesian language textbook for learners of SMP/MTs. Semester VII class, (3) How the prototype of politeness-based Indonesian textbook for learners of SMP / MTs. class VII Semester 1. This research approach is research and the development model adopted from Borg and Gall which is summarized into five stages. The results of this development can be presented as follows: (1) the characteristics of the type and mode of speech acts of learners in Negarigung region have an average score of 544.7 or polite language category. Based on the politeness criteria, the subject of this study is categorized less polite (3.39% or 4 people), polite language (86.44% or 102 people), and very polite language in speaking as many as 12 people (10.17%) of 118 subject, (2) the average score of needs analysis of the students in the provision of politeness-based Indonesian textbook is 58. The average score of needs analysis of teachers reaches 79.78. Based validatoran experts and teachers, politeness-based Indonesian language textbook is well developed and feasible for use as a learning tool.