Abstract

Penelitian siswa SMK Jurusan TKR dan RPL yang mempunyai kebiasaan menguraikan dan merakit kembali komponen-komponen tertentu dalam kerja praktiknya dapat memiliki cara berpikir analisis sintesis. Siswa baik dari Jurusan TKR maupun Jurusan RPL mempunyai kemampuan berpikir analisis sintesis. Kebiasaan tersebut diduga bisa mempengaruhi keterampilan menulis deskriptif.Kebenarannya perlu diteliti.Penelitian dilakukan dengan memperbandingkan kohesi dan koherensi dalam karangan deskriptif siswa kelas X SMK Jurusan TKR dan RPL.Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah kohesi dan koherensi karangan siswa dengan metode normatif.Hasil analisis menunjukkan bahwa karangan deskriptif jurusan TKR kurang baik dibandingkan Jurusan RPL. Persentase kesalahan kohesi dan koherensi 36,774% dari Jurusan TKR, sedangkan Jurusan RPL 23,870% .Saran yang dapat dikemukakan yaitu diperlukan perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya menulis karangan.Pembelajaran menulis didasarkan pada teori wacana