IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI KUBUS DAN BALOK

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Sumarni Sumarni
Sugiarto Sugiarto
Sunarmi Sunarmi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar peserta didik, rata-rata hasil belajar, serta perbedaan disposisi matematis peserta didik setelah diberi perlakuan model pembelajaran AIR pada materi kubus dan balok. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Ungaran tahun pelajaran 2014/1015 dengan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis regresi, terdapat hubungan yang positif antara disposisi matematis dan aktivitas belajar dengan kemampuan berfikir kritis peserta didik. Simpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran AIR pada materi kubus dan balok dapat mencapai ketuntasan klasikal, dan rata-rata kemampuan berfikir kritis peserta didik pada pembelajaran AIR lebih baik dari rata-rata kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran ekspositori. Selain itu disposisi matematis peserta didik dengan pembelajaran AIR lebih baik dari disposisi matematis peserta didik dengan pembelajaran ekspositori.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Sumarni, S., Sugiarto, S., & Sunarmi, S. (2016). IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI KUBUS DAN BALOK. Unnes Journal of Mathematics Education, 5(2). https://doi.org/10.15294/ujme.v5i2.11397

References

BNSP.2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: BNSP.
Depdiknas.2006. Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: Permendiknas.
Husnidar dkk. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis Siswa. Jurnal Didaktik Matematika. Vol. 1 No. 1, April 2014. Hal (71-82).
Kilpatrick, J.,Swafford, J.,& Findell, B. 2001. Adding It Up: Helping Children Learn Mathematics. Washington, DC: National Academy Press.
NCTM. 2000. Principles And Standards For School Mathematics. Amerika: The Nasional Council Of Teacher Of Mathematics, Inc.
Perkins, C., & Murphy, E. 2006. Identifying And Measuring Individual Engagement In Critical Thinking In Online Discussions: An Exploratory Case Study. Educational Technology & Society, 9 (1), 298-307.
Peter, E.E. 2012. Critical Thinking: Essence For Teaching Mathematics And Mathematics Problem Solving Skills. Journal Of Mathematics And Computer Science Research Vol. 5(3). pp.39-43, 9-2-2012.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suherman & Winataputra, S.U.1992.Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar Matematika.Jakarta:Universitas Terbuka.
Widodo, A. 2006. Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik 3(2), 18-29.
Yesildere, S. & Turmuklu, E.B. 2006. The effect of project-based learning on pre-service primary mathematics teachers’ critical thinking dispotitions. International journal of science and mathematics education. Oktober 2006, vol.6, hal: 1-11. Tersedia: http://www.upd.edu.ph/~ismed/online/articles/project/vo16_the%20effect.pdf [16 Januari 2015].
Yulianti, D E. 2013. Keefektifan Model-Eliciting Activities Pada Kemampuan Penalaran dan Disposisi Matematis Siswa. UJME 1(1) (2013).

Most read articles by the same author(s)