EVALUASI PROGRAM PEMBINAAN PADA FEDERASI OLAHRAGA KARATE INDONESIA (FORKI) KOTA METRO

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Wayan Budiarte
Soegiyanto Soegiyanto

Abstract

Program pembinaan olahraga karate yang dilakukan oleh FORKI Kota Metro merupakan pembinaan pada tahap lanjut dari hasil pembinaan yang dilakukan oleh ranting karate yang ada di Kota Metro, para karateka yang berada di ranting dengan cara seleksi yang lakukan dengan mengadakan pertandingan-pertandingan karate di tingkat Kota Metro, dari hasil seleksi itulah didapat atlet yang menjadi binaan FORKI Kota Metro. Proses pembinaan berjalan dengan baik karena didukung pelatih, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh FORKI Kota Metro, meskipun memiliki keterbatasan dari segi pendanaan dan sarana namun itu tidak menyurutkan semangat pelatih dan atlet dalam menjalankan proses pembinaan, pembinaan berjalan dengan baik juga karena adanya atlet-atlet yang dibina merupakan atlet terbaik yang ada di Kota Metro. Simpulan dari aspek input, proses dan output program pembinaan FORKI Kota Metro ini layak untuk dilanjutkan karena mampu membentuk atlet menjadi atlet yang berprestasi di tingkat provinsi, ataupun nasional. Akan tetapi perlu ada pembenahan lebih lanjut lagi dari segi sarana dan prasarana dan pendanaan agar pelaksanaannya dapat meningkat di waktu mendatang. Program ini dapat dilanjutkan dengan berbagai saran dan masukan dalam program pembinaan yang mengacu pada IPTEK dalam olahraga.

Karate sports coaching program performed by Forki Metro City is advanced stage of development results coaching is done by existing karate branch in Metro City, karateka who are in branches in a way that did the selection by holding karate matches in level Metro City, which is derived from the selection of athletes who become the target number Forki Metro City. Coaching process goes well because it is supported coaches, facilities and infrastructure owned by Forki Metro City, although it has limitations in terms of funding and facilities, but it did not dampen the spirit of coaches and athletes in the running process of coaching, coaching goes well also because of the athletes coachee is the best athlete in Metro City. Conclusions of the aspect of input, process and output of Metro City Forki coaching program is appropriate to proceed as capable of forming an athlete athletes who excel at provincial, or national. However, there needs to be further improvement in terms of infrastructure and funding so that implementation can be increased in the future. This program can be continued with a variety of suggestions and input in the coaching program that refers to the science and technology in sport.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

KONI (2000). Pedoman Pembentukan dan Pembinaan Klub Olahraga. KONI pusat. Jakarta.

Nash, Christine Sand John Sproule. 2009. “Career Development of Expert Coaches”. International Journal of Sports Science & Coaching. Volume 4. Number 1. Page121-138.

Shadiqin. 2002. Makalah Penataran Pelatih Olahraga. KONI Kalsel.

Soegijono, 1999. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Melalui Pembentukan Klub Olahraga Usia Dini. Jakarta: Depdikbud.

Suharsimi Arikunto., & Cepi Syafruddin Abdul Jabar. (2004). Evaluasi program pendidikan; pedoman teroritis praktis bagi praktisi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Toho Cholick Mutohir dan Ali Maksum, 2007. Sports Develovement Index. Konsep Metodologi dan Aplikasi. Jakarta: PT Index.