Abstract

Tujuan penelitian ini adalah memotret koleksi yang ada di museum Kota Semarang dan menyusun strategi pemanfaatan koleksi museum sebagai media dan sumber pembelajaran IPS Sejarah SMP dan SMA Kota Semarang. Penelitian dilaksanakan di Museum Ronggowarsito, Museum Jamu Jago (MURI), Museum Mandala Bhakti dan Museum Jamu Nyonya Meneer. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dengan fokus penelitian: (1) koleksi musem di Kota Semarang, dan (2) pemanfaatan museum sebagai sumber belajar dan media pembelajaran IPS Sejarah. Pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Uji objektifitas data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Data penelitian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian di lapangan menemukan bahwa koleksi Museum Ronggowarsito dan Museum Mandala Bhakti ada kesesuaian dengan SK dan KD IPS Sejarah SMP dan SMA sehingga dapat dijadikan media dan sumber pembelajaran IPS Sejarah. Sedangkan Museum Jamu Jago (MURI) dan Museum Jamu Nyonya Meneer dapat dijadikan media dan sumber pembelajaran sejarah lokal Kota Semarang. Adapun strategi yang dilaksanakan dengan menyusun RPP berbasis museum, menyusun CD pembelajaran interaktif tentang museum, mengajak siswa berkunjung ke museum. Untuk memanfaatkan museum secara maksimal hendaknya museum menjalin kerjasama dengan sekolah. Museum menyediakan fasilitas penunjang kegiatan pendidikan seperti leaflet, brosur, buku panduan film, mikro film, slide, LKS dan gedung pemutaran film yang dapat disaksikan pengunjung setiap saat. Para Kepala Sekolah hendaknya memberi ijin dan mewajibkan guru sejarah untuk menyusun jadwal terprogram dan dilaksanakan untuk memanfaatkan koleksi museum sebagai media dan sumber pembelajaran IPS Sejarah.

 

This study aims to portrait collection in the museum of Semarang and design the strategies of using museum collection as media and sources of learning history for SMP and SMA in Semarang. The study was carried out at Ronggowarsito Museum, Herbs Museum or Museum Jamu Jago (MURI), and Mandala Bhakti Museum and Jamu Nyonya Meneer Museum.The study was done qualitatively by focusing on: (1) museum collection in Semarang, and (2) the use of museum as media and learning sources of history. Data was collected by observation, interview, and documents. Data was also crosschecked by sources and method triangulation. Then, it was analyzed qualitatively. Findings show that the sources at Ronggowarsito museum and Mandala Bhakti museum are relevant with standard competence and basic competence of history in SMP and SMA, so that it can be used to teach history. Wheras, Museum Jamu Jago (MURI) and Museum Jamu Nyonya Meneer can be used to teach local history of Semarang. Strategies are designing lesson plan based on museum, designing interactive CD about museum, taking students to museum. Schools should work together with the museums. Museum should have vital facilities such as leaflet, brochure, film guide, micro film, slide, and theatre. Headschools should encourage teachers to use museum as learning resources.