IDEOLOGI, KEKUASAAN, DAN PENGARUHNYA PADA ARAH SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA (1950-1965)

  • Edi Subkhan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan-Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Abstract

Pedagogi kritis memandang bahwa pendidikan tidak lepas dari kekuasaan dan kepentingan politik. Oleh karena itu banyak pedagog kritis mengatakan bahwa
pendidikan tidak netral bagi siswa yang sedang belajar dan mengasah kompetensinya di lembaga-lembaga pendidikan. Pendidikan merupakan arena pertarungan banyak kekuatan, kepentingan politik, dan ideologi. Berdasarkan asumsi tersebut artikel ini menggambarkan sejarah bagaimana ideologi-ideologi dalam wujud kekuasaan dan kepentingan politik mengarahkan sistem pendidikan nasional Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan sejarah artikel ini fokus pada periode 1950 hingga 1965 dan menyimpulkan bahwa rezim yang berkuasa waktu itu dan perubahan orientasi ideologis dari masa demokrasi liberal menuju demokrasi terpimpin sangat memengaruhi visi dan arah pendidikan, terutama pada kebijakan pendidikan, perubahan kurikulum, dan pendekatan pembelajaran. Dengan kata lain, pada waktu itu banyak kepentingan politik, kekuasaan, dan basis ideologis berperan sangat besar dalam mengarahkan ulang tujuan sistem pendidikan nasional Indonesia dari Kanan ke Kiri dan sebaliknya dari atas ke bawah.

Published
2018-08-31