Hubungan Pengetahuan, Sosial Ekonomi dan Ketersediaan Jamban Keluarga dengan Kebiasaan BABS di Sungai Batang Sikabau

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Anastasya Meliza Friska
Yuni Wijayanti

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang masih ditemukan masyarakat dengan perilaku BABS, dengan jumlah kasus 7.462.063 KK (18,93%), di Nagari/kelurahan Ujung Gading kasus BABS sebanyak 1.349 KK (14,59%) serta di Jorong/Desa Pasar Lama sebanyak 1.113 KK (20,03%) masih melakukan praktik BABS di sepanjang aliran sungai Batang Sikabau. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional dan dilakukan pada bulan Februari-Maret 2023 di Jorong Pasar Lama yang dilewati oleh aliran sungai Batang Sikabau. Total sampel pada penelitian ini sebanyak 90 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pendidikan dengan p value 0,023, tingkat pendapatan dengan p value 0,002 dan ketersediaan jamban keluarga dengan p value 0,000 berhubungan dengan kebiasaan BABS di sepanjang aliran Sungai Batang Sikabau. Sedangkan tingkat pengetahuan dengan p value 0,835 tidak ada hubungan dengan kebiasaan BABS di sepanjang alirang Sungai Batang Sikabau. Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan ketersediaan jamban keluarga, namun tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kebiasaan BABS di sepanjang aliran Sungai Batang Sikabau tahun 2023.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Friska, A., & Wijayanti, Y. (2023). Hubungan Pengetahuan, Sosial Ekonomi dan Ketersediaan Jamban Keluarga dengan Kebiasaan BABS di Sungai Batang Sikabau. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 4(2). https://doi.org/10.15294/jppkmi.v4i2.69185