Pengaruh Latihan Circuit Training dengan Intensitas Maksimal dalam Meningkatkan VO2 Maks

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Ana Dwi Tamara
Suratman Suratman

Abstract

Kapasitas VO2 Maks seorang atlet menjadi salah satu faktor penunjang prestasi dalam olahraga bulutangkis. Nilai VO2 Maks dapat menentukan ketahanan fisik seorang atlet. Rumusan masalah: Apakah ada pengaruh latihan circuit training dengan intensitas maksimal dalam meningkatkan VO2 Maks?. Tujuan untuk membuktikan pengaruh latihan circuit training dengan intensitas maksimal dalam meningkatkan VO2 Maks. Metode penelitian dengan pendekatan eksperimen. Populasi atlet putra PB.ISC Batang berjumlah 5 orang dengan kriteria usia 13-15 tahun, pengambilan sampel menggunakan Total Populasi. Variabel bebas: circuit training intensitas maksimal, dan variabel terikat: VO2 Max. Instrumen tes menggunakan MFT. Teknik analisis dengan uji t taraf signifikan 5%. Hasil analisis dengan uji t diperoleh thitung 2,919 sedangkan ttabel 2,776 sehingga hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak. Simpulan penelitian, ialah ―ada pengaruh latihan circuit training dengan intensitas maksimal dalam meningkatkan VO2 Maks‖. Saran penelitian, bahwa hasil penelitian ini belum dapat dijadikan acuan bagi penelitian yang lain, karena dalam penelitian ini N nya terlalu kecil, waktu yang digunakan untuk latihan juga terlalu singkat, bentuk latihan dengan gerakan dalam latihan tidak bersifat pada gerakan Kardiorespiratori, namun lebih pada gerakan Neuro Muscullar, maka penelitian ini dapat diulang bagi yang tertarik dengan penelitian ini, dengan memperbaiki jumlah N, waktu latihan, dan bentuk gerakan latihan.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

Dwi H Ambarukmi. 2007. Pelatih fisik level 1. Jakarta: asdep pengembangan tenaga dan pembinaan olahraga kemenpora
Fakultas Ilmu Keolahragaan. 2014. Pedoman Penyusunan Skripsi. Semarang:Unnes
Herman Subardjah. 2004. Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran Bulutangkis. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga.
http://profsyafruddin.blogspot.co.id/2010/04/blog-post.html
James Pole. 2007. Belajar Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya
M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Penggunaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Price
Sapta Kunta Purnama. 2010. Kepelatihan Bulutangkis Modern. Cetakan Pertama. Surakarta: Yuma Pustaka.
Solanki, R. “Effects Of High Intensity Circuit Training Using Body Weight On Aerobic Fitness And Muscular Endurance incollege Students”. WCPT Congress 2015 / Physiotherapy 2015; Volume 101, Supplement 1 eS1238–eS1642. http://dx.doi.org/10.1016/j.physio.2015.03.1373
Suharjana. 2013. “Analisis Progam Kebugaran Jasmani Pada Pusat-Pusatkebugaran Jasmani Di Yogyakarta”. Jurnal MEDIKORA. Vol XI No.2 Hal 135-149. Universitas Negeri Yogyakarta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
-----.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Tohar. 1992. Olahraga Pilihan Bulutangkis. Semarang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.