Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memjelaskan bahwa kecerdasan kinestetik memiliki hubungan yang cukup kuat, dengan penilaian unjuk kerja, jika penilaian tersebut dilakukan secara berkelanjutan, terstruktur untuk mencapai kompetensi keterampilan sebagai penari, khususnya tari Betawi “Enjot-enjotan”. Tari Betawi ini memiliki tingkat kesulitan, karena ditarikan dua orang, sehingga harus memiliki seimbang dalam merepsons gerak antar penari dalam memberi aksi dan rekasi. Metode penelitian menggunakan kuantitatif korelasional dengan sampel mahasiswa prodi pendidikan tari berjumlah 17 orang pada mata kuliah tari Betawi, melalui probabilty sampling dengan multistage random. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penilaian unjuk kerja tari “Enjot-enjotan terhadap kecerdasan kinestteik memiliki korelasi sebesar 26%, sedangkan sisanya lebih banyak ditentukan faktor lain, baik internal dan eksternal, seperti bakat, lingkungan, maupun stimulus yang diberikan saat pembelajaran, khususnya dalam melakukan penilaian unjuk kerja proses secara berkelanjutan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa diperlukan tugas praktik  yang mendukung terhadap kecerdasan kinestetik, sehingga mahasiswa memiliki keterampilan menari dengan baik, dan setiap tugas dinilai melalui penilaian unjuk kerja secara berkelanjutan sebagai penilaian proses