ANALISIS INSTRUMEN ASESMEN BERBASIS LITERASI MATEMATIKA DI SMP

Main Article Content

Budiono Budiono

Abstract

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mensyaratkan  manusia Indonesia harus melek matematika atau literasi matematika. OECD melalui program PISA melakukan penilaian kemampuan siswa membaca, literasi matematika, dan literasi sains  secara rutin setiap tiga tahun sejak tahun 2000. Berdasarkan hasil penilaian kemampuan literasi matematika oleh PISA sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2012 Indonesia berada pada kelompok negara peringkat 10 terbawah.  Rendahnya kemampuan literasi matematika dapat disebabkan siswa  belum terbiasa menjawab instrumen asesmen berbasis literasi matematika.  Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan analisis instrumen asesmen terhadap instrumen ujian tengah semester (UTS) SMP di Kabupaten Way Kanan.  Instrumen UTS disusun oleh guru SMP pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan wawancara terhadap sembilan guru  matematika dan analisis terhadap 120 butir soal instrumen UTS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) guru belum memahami literasi matematika dan belum menyusun instrumen asesmen berdasarkan literasi matematika sebesar 100%, (2) instrumen UTS yang disusun oleh guru memiliki tingkatan literasi matematika yang  rendah sebesar 100%.

Article Details

How to Cite
Budiono, B. (2016). ANALISIS INSTRUMEN ASESMEN BERBASIS LITERASI MATEMATIKA DI SMP. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 542-549. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/21691
Section
Articles

References

[1] Suyitno, Amin. --------. Mengembangkan Kemampuan Guru Matematika dalam Menyusun Soal Bermuatan Literasi Matematika sebagai Wujud Implementasi Kurikulum 2013. FMIPA UNNES. Semarang.

[2] OECD,(2012). PISA 2012 Assessment Framework. (http://www.oecd.org/ dataoecd/ 61/15/46241909.pdf . diakses pada 20 Mei 2015)

[3] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs.

[4] Yunengsih, Yuyun. 2008 . Ujian Nasional: Dapatkah Menjadi Tolak Ukur Standar Nasional Pendidikan. Hasil Kajian Ujian Nasional Matematika pada Sekolah Menengah Pertama. Sampoerna Foundation. Jakarta.

[5] Wardhani, Sri. 2005. Pembelajaran dan Penilaian Aspek Pemahaman Konsentrasi, Penalaran dan Komunikasi,Pemecahan Masalah. Materi Pembinaan matematika SMP di Daerah Tahun 2005 (PPPG Matematika). Jogjakarta.

[6] OECD. 2010. Draft PISA 2012 Assessment Framework. (Online). Tersedia: (http://www.oecd.org/dataoecd/61/15/46241909.pdf. diakses pada 30 Mei 2015)

[7] Ekawati, Estina, Sumaryanta. 2011. Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Matematika SD/SMP. PPPPTK Matematika. Kementerian Pendidikan Nasional. Jakarta.

[8] -------. 2011. Penulisan Soal. (http://novemdejavu.blogspot.co.id/2011/02/ langkah-2-dan-kaidah-penyusunan-soal.html. diakses 5 Oktober 2015)

[9] Devista. 2012. Cara Penyusunan Kisi-Kisi Dan Butir Soal. (https://devista64. wordpress.com/ 2012/04/08/cara-penyusunan-kisi-kisi-dan-butir-soal/ diakses 5 Oktober 2015).

[10] Kemendikbud. Pengembangan Soal terstandar. (http://staff.uny.ac.id/sites/ default/ files/2.PENULISAN-SOAL%20TERSTANDAR.ppt. diakses 8 Oktober 2015)

[11] Sinaga, Jrni. 2014. Pedoman Penskoran. (http://www.scribd.com/doc/ 89042879/ Pedoman-penskoran. Diakses 4 Oktober 2015)

[12] ------------. 2014. Uji Validitas dan Reliabilitas. (http://qmc.binus.ac.id/2014/ 11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/ diakses 4 Oktober 2015).

[13] Setiawan, dkk. 2014. Soal Matematika Dalam PISA Kaitannya dengan Literasi Matematika dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Prosiding Seminar Nasional Matematika, 19 November 2014. Jember.