PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma <p><strong>PRISMA</strong>, <em>Prosiding Seminar Nasional Matematika</em>, menerbitkan hasil penelitian, gagasan, dan ide-ide terkait matematika dan pembelajarannya.&nbsp;</p> Jurusan Matematika FMIPA UNNES en-US PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika 2613-9189 Pendorong Pertumbuhan 4C Competence In Mathematics pada Guru Smp di Era “Merdeka Belajar” http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66484 <p>Siswa harus memiliki kompetensi 4C, khususnya dalam bidang matematika (4C Competence in Mathematics), <br>yang diintegrasikan ke dalam kurikulum mandiri. Guru juga harus didorong untuk memperoleh kompetensi 4C. <br>Tujuan yang ingin dicapai: Bagaimana pemantapan pembelajaran yang memuat kompetensi 4C matematika <br>yang diintegrasikan ke dalam kurikulum Merdeka bagi guru SMPN di Semarang? Metode yang dipilih adalah <br>metode campuran yang merupakan gabungan dari pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dan penelitian dilakukan <br>di SMPN 24 Semarang. Proses yang dilalui: (1) Memberikan pelatihan pembelajaran yang mencakup <br>kompetensi 4C matematika yang terintegrasi dalam kurikulum Merdeka bagi guru di SMPN 24 Semarang. (2) <br>Memberikan dukungan untuk mengetahui indikator pertumbuhan literasi matematika 4C yang dibangun dalam <br>kurikulum mandiri. (3) Memberikan dukungan kepada guru SMPN 24 Semarang untuk membuat RPP/modul <br>pendek dan fungsional dengan kompetensi 4C yang tercermin dalam Surat Edaran dengan nomor 14 Tahun 2019 <br>sebagai cerminan penerapan kurikulum mandiri. (4) Melakukan tes dan wawancara. Hasil yang diperoleh: Guru <br>SMPN 24 Semarang kini dapat meningkatkan pembelajaran bagi siswanya dengan konten kompetensi 4C <br>matematika yang terintegrasi ke dalam kurikulum Merdeka.</p> Sugiman Sugiman Amin Suyitno Emi Pujiastuti Masrukan Masrukan Masrukan Masrukan Isti Hidayah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-25 2023-02-25 6 1 6 Kajian Kemampuan Literasi Matematika Ditinjau dari Habits of Mind Melalui Model Problem Based Learning dengan Aktivitas Math Trails Berbantuan MathCityMap http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66644 <p>Matematika merupakan salah satu pelajaran yang penting dipelajari siswa. Belajar matematika tidak hanya melakukan perhitungan, namun siswa belajar meningkatkan kemampuan bernalar dan analisisnya pada kehidupan sehari-hari yang disebut kemampuan literasi matematika. Kemampuan literasi matematika siswa masih dikatakan rendah. Salah satu faktor internal rendahnya kemampuan literasi matematika yaitu <em>habits of mind</em>. Sehingga diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika dan mengembangkan <em>habits of mind</em> siswa. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah model PBL dengan aktivitas <em>math trails</em> berbantuan <em>MathCityMap</em> karena merupakan pembelajaran matematika yang berkaitan dengan pemecahan masalah matematika di luar ruangan yang bersifat autentik. Metode penelitian yang digunakan adalah <em>Systematic Literature Review</em> dimana mengumpulkan informasi yang sesuai dengan topik yang dikaji. Metode ini digunakan sebelum melakukan penelitian empiris dengan menggunakan berbagai sumber tertulis seperti artikel jurnal dan dokumen yang sesuai. Hasil studi menunjukkan bahwa model PBL dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika dan mengembangkan <em>habits of mind </em>siswa. Penelitian selanjutnya yang menarik untuk dikembangkan adalah bagaimana kemampuan literasi matematika ditinjau dari <em>habits of mind</em> siswa melalui model <em>problem based learning</em> dengan aktivitas <em>math trails</em> berbantuan <em>MathCityMap</em></p> Wahyuningsih Wahyuningsih Amidi Amidi ##submission.copyrightStatement## 2023-02-25 2023-02-25 6 7 18 Penelitian Tahap Operasional Konkret Anak Usia 9-10 Tahun Terhadap Hukum Kekekalan Berat Menurut Teori Perkembangan Piaget http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66488 <p>Perkembangan kognitif merupakan aspek yang sangat penting dalam tumbuh kembang seorang <br>anak. Salah satunya tahap operasional konkret yang meliputi hukum kekekalan berat. Hukum <br>kekekalan berat menyatakan bahwa berat suatu benda akan tetap meskipun bentuk, tempat, dan atau <br>penimbangan benda tersebut berbeda. Pada umumnya anak akan memahami hukum kekekalan <br>berat setelah berusia sekitar 9 – 10 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah anak <br>pada usia rentang 7-12 tahun sudah dapat memahami hukum kekekalan berat pada tahap <br>operasional konkret menurut teori piaget. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif <br>kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan menanyakan kepada anak mengenai 2 buah plastisin <br>dengan bentuk dan berat yang sama kemudian merubah salah satu bentuk plastisin menjadi pipih. <br>Peneliti mengambil 4 sampel anak yang berada di sekitarnya, 1 anak di bawah usia teori, 2 anak <br>berada pada usia teori, dan 1 anak di atas usia teori. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 1 <br>dari 4 anak yang dites memberikan jawaban yang sudah memahami teori perkembangan kognitif <br>tentang hukum kekekalan berat yaitu anak di atas usia teori. Kesimpulannya hasil penelitian tidak <br>sesuai dengan teori piaget yang menyatakan bahwa anak yang sudah sesuai dengan usianya berada <br>dalam tahap berpikir konkret sudah memahami konsep kekekalan berat namun kenyataannya masih <br>terdapat kasus anak yang masih belum memahami konsep kekekalan berat.</p> Adam Yusril Mahesa Rani Safrilia Fitri Yolanda Herlina Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-02-25 2023-02-25 6 18 24 Telaah Challenge Based Learning terintegrasi STEM berbantuan GeoGebra terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66645 <p>Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu dari lima kemampuan yang menjadi tujuan pembelajaran matematika. Siswa dengan kemampuan pemecahan masalah akan dengan mudah untuk menetapkan dan menyesuaikan tujuan sesuai dengan informasi yang tersedia, mencari penting yang berguna, menetapkan sasaran pembelajaran, dan mengaplikasikan pemahaman mereka dalam menerima informasi. Kemampuan pemecahan masalah dapat dioptimalkan dengan mengintegrasikan teknologi, model, dan metode pembelajaran yang tepat untuk mendukung efektivitas pembelajaran serta untuk melatih dan menggali kemampuan pemecahan masalah siswa. Dengan bantuan GeoGebra, model <em>challenge based learning</em> yang terintegrasi dalam STEM dapat dilihat sebagai aplikasi pembelajaran matematika yang tujuannya untuk melatih dan memperdalam kemampuan pemecahan masalah siswa. Rancangan inovasi pembelajaran dipelajari dengan menggunakan penelusuran literatur untuk mengidentifikasi pentingnya topik yang dibahas, dan materi disarikan dari artikel, jurnal, publikasi, buku dan sumber ilmiah lainnya&nbsp; tentang topik yang dibahas dalam artikel ini. Data yang terkumpul dianalisis dan ditarik kesimpulan untuk merancang rencana pembelajaran yang relevan dan inovatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model <em>Challenge Based Learning </em>terintegrasi STEM dengan berbantuan GeoGebra dapat menjadi solusi inovatif untuk mengajar, melatih dan memperdalam kemampuan pemecahan masalah siswa.</p> Arum Dinasari Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-25 2023-02-25 6 25 30 Study Literature: The Influence of STEAM Learning on Student’s Literacy-Numeracy Ability http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66489 <p>Literacy-numeracy ability is one of the competencies that is closely related to human activities in daily life in <br>the Society 5.0 era. Based on the 2019 PISA survey, Indonesian literacy is ranked 62 out of 70 countries. From <br>these data, it can be shown that Indonesian literacy is still very low. This study aims to determine the effect of <br>learning that is integrated with STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) on the <br>literacy-numeracy ability of Indonesian students which are considered to be lacking. The method used is a <br>literature study by taking data from previous studies to answer the influence of STEAM learning on students' <br>literacy-numeracy ability. By applying STEAM-based learning that involves literacy-numeracy activities, it <br>turns out to have an effect on students' literacy-numeracy ability as shown by the comparison of student <br>learning outcomes from before and after learning the STEAM model. Further research is needed regarding <br>more varied STEAM learning innovations so that maximum learning outcomes are obtained.</p> Aulia Syifa Annisa Laili Maftukhah Siti Malihatus Saniyah Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 31 35 Utilization of Scratch in Mathematics Learning on Students' Computational Thinking Ability http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66494 <p>To realize Indonesia Emas where today there has been digitalization in various field, so it is necessary to have <br>computational thinking skills through mathematics learning. In learning mathematics, a learning media that is <br>relevant to computational thinking skills is needed, namely Scratch. The purpose of this study is to conduct a <br>literature study on the use of Scratch as a learning mathematics media for students’ computational thinking <br>abitilies. This research method is a literature study with three stages, namely organizing, synthesize, and <br>identify . Based on the results and discussion, it is found that the Scratch as a mathematics learning media has <br>a very large influence on students’ computational thinking abilities. This is shown by development of <br>computational thinking skills through Scratch as media for learning mathematics. The suggestion of this <br>research is needed more research on the use of Scratch in mathematics learning on students’ computational <br>thinking abilities in order to provide more innovative and optimal result.</p> Bagus Surya Maulana Khikmatul Laili Desiyani Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 36 39 Telaah Bahan Ajar dengan Model Challenge Based Learning bernuansa STEM berbantuan Geogebra terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66692 <p>Berpikir kreatif adalah salah satu keterampilan penting abad 21 yang harus dimiliki siswa sebagai pewaris bangsauntuk bertahan dalam persaingan global. Berdasarkan fakta yang ada, kemampuan berpikir kreatif siswa masih belum optimal. Kemampuan berpikir kreatif dapat diberdayakan melalui perangkat pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menelaah bahan ajar dengan model <em>Chall</em><em>e</em><em>nge Based Learning</em> bernuansa STEM berbantuan geogebra terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Hasil menunjukkan bahan ajar dengan model CBL bernuansa STEM berbantuan geogebra dapat menjadi solusi inovatif terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Lebih lanjut, diperlukan penelitian mengenai pengembangan dan uji efektivitas bahan ajar dengan model <em>Challenge Based Learning</em> bernuansa STEM berbantuan geogebra terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.</p> Cici Rayagura Rahmatillah Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 40 46 Study Literature of PISA-Based Test Instruments on Students’ Mathematical Reasoning Ability http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66495 <p>This research was motivated by the lack of students' mathematical reasoning abilities in learning mathematics. Indonesia in the past few years has always been in the bottom 10 ranks in the PISA test, which is proof that the level of students' mathematical reasoning is still low. The use of PISA-based test instruments is still rarely used in the Indonesian education system. This study aims to analyze the PISA-based test instrument on students' mathematical reasoning abilities. This research was structured with a literature study approach, then the data were analyzed descriptively by presenting facts or findings which were then reviewed theoretically. Based on what has been studied, the PISA-based test instrument can develop students' mathematical reasoning abilities. The conclusion of this literature study can be stated that the development of PISA-based test instruments can measure students' mathematical reasoning abilities.</p> Yusuf Putra Setyanto Eni Puji Lestari Arifah Nur Hidayati ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 47 51 Telaah Bahan Ajar Berbasis Challenge Based Learning Bernuansa STEM terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66693 <p>Salah satu kemampuan penting pada abad ke 21 adalah kemampuan pemecahan yang menjadi tujuan utama dalam pendidikan matematika. Untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dapat digunakan bahan ajar yang didalamnya terdapat aktifitas-aktifitas yang membangun pengetahuan siswa untuk memecahkan suatu permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah bahan ajar berbasis <em>Challenge Based Learning </em>bernuansa STEM terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan studi literatur dari beberapa artikel nasional maupun internasional. Model <em>Challenge Based Learning </em>membantu siswa untuk memecahkan permasalahan dunia nyata dengan tantangan-tantangan yang diberikan. Integrasi aspek-aspek dari STEM juga berfokus pada pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari di dunia nyata. Penerapan model <em>Challenge Based Learning </em>bernuansa STEM dalam bahan ajar memberikan kesempatan secara bersama-sama dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan. Dengan demikian, bahan ajar berbasis <em>Challenge Based Learning </em>bernuansa STEM dapat menjadi referensi dalam upaya mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang menjadi kemampuan dalam menghadapi tantangan abad 21.</p> Faridah Shahwatul Hamidah Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 52 59 The Influence of HOTS Problems in Developing Mathematical Literacy through Cooperative Learning Model http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66694 <p>When students do math problems at school, it is found that students are still not able to do the given problems properly. This can happen due to the lack of mathematical literacy skills in students. However, mathematical literacy is one of the important skills to face the incoming challenge of this 21st and disruption century. This article aims to examine the influence of using HOTS problems on developing mathematical literacy skills through cooperative learning models. The method used in this article is through a literature study that collects several previous studies to answer the influence of using HOTS problems on developing mathematical literacy skills through cooperative learning models. The use of HOTS problems has an influence on developing mathematical literacy skills in cooperative learning models. So that teachers can provide and develop HOTS problems to improve students' mathematical literacy skills and students can also practice solving HOTS problems to improve mathematical literacy skills.</p> Annisa Sekar Ayu Febriana Febriana Kurnia Setyanti Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 60 64 The Effect of Kolb's Learning Cycle on Students' Critical Thinking Skills http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66497 <p>The Kolb’s Learning Cycle involves acquiring abstract concepts that can be applied flexibly in a variety of situations. Basically involves four stages, namely: concrete learning, reflective observation, abstract conceptualization, and active experimentation. The purpose of this study is to determine the effect of Kolb’s learning cycle on students’ critical thinking skills. This research uses a literacy study approach. When conducting experiments is very important in the development of critical knowledge construction. Furthermore, the findings show that there are differences in the critical abilities of students who apply the Kolb’s learning cycle learning style and those who do not. Therefore, there is an effect of Kolb’s learning cycle learning style on students’ critical thinking skill. Further research is recommended, to understand why students with Kolb’s Learning Cycle learning styles and do not have different levels of critical thinking skills.</p> Widaswara Agustin Hanisyah Gemintang Cinta Winarko Leilita Shiva Elfitria Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 65 69 Telaah Challenge Based Learning pada Kuliner Dawet Ayu Banjarnegara Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66485 <p>Merancang generasi yang memiliki keterampilan intelektual tinggi merupakan persoalan yang perlu dipersiapkan dalam pendidikan untuk menghadapi perkembangan zaman. Kurang maksimalnya sistem pembelajaran menjadi salah satu faktor rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa di Indonesia. <em>Challenge Based Learning</em> pada kuliner Dawet Ayu Banjarnegara dapat dijadikan salah satu inovasi yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran, khususnya pada bahan ajar untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Studi literatur dilaksanakan dengan tujuan untuk menelaah model <em>Challenge Based Learning</em> pada kuliner Dawet Ayu Banjarnegara terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Pada penelitian ini, dipelajari pengetahuan, gagasan, atau penemuan yang terdapat di dalamnya, sehingga memberikan informasi teoritis dan ilmiah terkait <em>Challenge Based Learning</em> dan etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis. Teknik analisis data meliputi 3 tahap: 1) pengorganisasian; 2) sintesis; dan 3) pengidentifikasian. Hasil dari studi literatur menunjukkan bahwa <em>Challenge Based Learning</em> pada Dawet Ayu memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika. Inovasi pembelajaran ini juga memperlihatkan efektivitas dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam beberapa hasil studi. Strategi pembelajaran <em>Challenge Based Learning</em> pada bahan ajar dapat membantu siswa untuk memahami konsep, mengajukan pertanyaan, dan mencari solusi dari tantangan yang relevan dengan Dawet Ayu sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah mereka.</p> Halillah Mahfiroh Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 70 76 Study of ICT Integrated Challenge Based Learning on Statictical Thinking Ability http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66486 <p>The research method used is a literature study that uses secondary data with search keywords according to the purpose. The data analysis technique consists of three stages, namely organize, synthesize, and identify. The results achieved are the formation of stages of learning ICT integrated challenge based learning model based on the literature that has been analyzed and the relationship between ICT integrated challenge based learning models on statistical thinking ability. Based on the results and discussion, it was obtained that the ICT integrated challenge based learning model can be an innovative solution to develop statistical thinking ability. Learning with an ICT integrated challenge based learning model will facilitate students to carry out activities in a series of processes that are mutually sustainable, ranging from identification, characterization, measurement, control and reducing variation activities providing opportunities for improvement in the process to be able to solve problems related to data in real word problem as it becomes characteristic of statistical thinking. The suggestion proposed is that further research is needed on the development of learning instruments and media with an ICT integrated challenge based learning model that contains indicators of statistical thinking ability and the implementation of these models in mathematics learning.</p> Kamila Kurnia Sari Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 77 86 Literature Study of Discovery Learning-Based Worksheets for Students' Concept Understanding Skills on Numbers Material http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66498 <p>In learning mathematics, concept understanding becomes the basis for solving the problems given. However, the lack of a concept investigation guide makes it difficult for students to understand it. So the innovation is needed to guide students in the form of worksheets to help concept understanding through the discovery of ideas. This method is better known as Discovery Learning. The purpose of this study is to analyze student worksheets based on Discovery Learning on the skills to understand on number material. The method used in this research is a literature study where data collection is done by collecting national and international journals related to the research objectives. Based on the results and discussions, it was found that discovery learning-based worksheets can be used as a learning innovation for the concept understanding skills on number material. Furthermore, it is necessary to do further research on the development of discovery learning-based worksheets for concept understanding skills.</p> Aidah Salma Nadhifa Salma Eka Putri Dillila Widdatina Viqtorinnada Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 87 91 Telaah Challenge Based Learning berbantuan Augmented Reality terhadap Kemampuan Berpikir Kritis http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66487 <p>Kemampuan peserta didik saat ini dihadapkan pada kebutuhan kemampuan Abad 21 yang disebut 4C dan kecakapan penggunaan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi. Dari keempat kemampuan 4C tersebut salah satu yang diperlukan adalah <em>critical thinking</em> atau berpikir kritis. Keadaan kemampuan berpikir kritis peserta didik saat ini terbukti masih tergolong rendah. <em>Challenge Based Learning</em> (CBL) hadir sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang mampu menjawab kebutuhan kemampuan berpikir kritis. Selain itu, CBL juga dapat mendorong peserta didik untuk memanfaatkan teknologi seusai kebutuhan Abad 21 ini. Salah satunya pemilihan teknologi terkini yaitu <em>Augmented Reality</em> (AR) yang sebagai media pembelajaran juga terbukti dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah CBL berbantuan AR terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. Implementasi CBL menerapkan kerangka yang menuntun kepada pemahaman konsep peserta didik dibantu dengan media pembelajaran AR yang memvisualkan permasalahan abstrak menjadi konsep efektif dalam merangsang peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dengan demikian, model CBL berbantuan AR dapat dijadikan sebagai salah satu upaya meningkatkan kemampuan menghadapi tantangan Abad 21, khususnya kemampuan berpikir kritis.</p> Nico Caesario Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 92 99 Student’s Mathematics Understanding and Learning Outcomes trough Cooperative Learning Model http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66499 <p class="PRISMA-Abstrak"><span lang="EN-US">This study aims to determine the student’s mathematic understanding and learning outcomes through the use of cooperative learning models. The method used in this research is literature study through literature review from various sources to strengthen the analysis results. The study of literature in this writing is the basis for the formation of writing as well as a source of writing data based on published journals related to students' mathematics understanding and learning outcomes through cooperative learning models. The results obtained after the analysis showed that there were differences in student’s mathematics understanding and learning outcomes through the use of cooperative learning models. The application of the cooperative learning model can affect the student’s mathematics understanding and learning outcomes by paying attention to the number of students and the material being studied so that the learning process can run effectively. In addition, the use of the cooperative model can stimulate interaction and cooperation between students during the learning process. Suggestions from this research are that further research is needed to determine the effectiveness of the use of cooperative learning models and the comparison of student’s mathematics understanding and learning outcomes using other models. </span></p> Yasmin Fatimah Zahra Khusnul Cahyani Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 100 103 Penguatan Literasi Guru SMP Negeri 41 Semarang terhadap Implementasi Model Pembelajaran Challenge Based Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66479 <p class="PRISMA-Abstrak"><span lang="EN-US">Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh maupun <em>hybrid</em> selama <em>New Normal</em> menjadi tantangan tersendiri bagi Guru SMP Negeri 41 Semarang. Capaian pembelajaran harus terpenuhi dengan segala keterbasan yang ada. Kebijakan implementasi Kurikulum Merdeka menjadi permasalahan lain dalam melaksanakan pembelajaran. Guru perlu memikirkan model pembelajaran yang tepat dan cocok dengan metode <em>Cased-Method</em> dan <em>Team-based Project</em>. Hal ini menimbulkan masalah tersendiri mengingat literasi guru terhadap model pembelajaran yang inovatif masih minim. <em>Participatory Action Research</em> dilakukan melalui kegiatan penguatan literasi sebagai alternatif solusi terhadap masalah tersebut. Kegiatan telah terlaksana di SMP Negeri 41 Semarang pada 5 Juli 2021 dengan topik implementasi model <em>Challenge based Learning</em> (CBL). CBL sebagai salah satu model inovatif dapat diintegrasikan baik untuk <em>Cased-Method</em> atau <em>Team-based Project</em>. Hasil dari kegiatan tersebut, literasi guru terhadap implementasi model CBL meningkat dengan skor n-gain sebesar 0,42. Hasil angket kepuasan kegiatan menunjukkan skor akhir 3,27. Hasil tersebut menunjukkan bahwa implementasi model CBL memberikan pengalaman yang berharga dalam rangka menguatkan literasi guru. Pengembangan atas kegiatan serupa perlu dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab akademisi dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan. <em>Focus Group Discussion</em> dapat dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan di lapangan dan pencarian solusi atas masalah tersebut. Dengan demikian, permasalahan terkait pembelajaran selama <em>New Normal</em> dapat teratas dengan baik.</span></p> Adi Satrio Ardiansyah Mulyono Mulyono Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) Mashuri Mashuri Detalia Noriza Munahefi Nur Maulana Ikhsan Nadiya Maysun Salwaa Isna Devita Nurul Nazzala ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 104 110 STEM Context: Alternatif Implementasi STEM Education pada Pembelajaran Matematika http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66482 <p class="PRISMA-Abstrak"><span lang="EN-US">Arah kebijakan pelaksanaan pembelajaran matematika sesuai implementasi. Kurikulum Merdeka mengarahkan guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan mengintegrasikan metode <em>Case Method</em>. <em>Case Method </em>menuntut peserta didik untuk dapat memecahkan kasus atau masalah melalui kegiatan diskusi. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, STEM <em>Context</em> dapat dijadikan solusi alternatif pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pemberian kasus atau masalah yang lebih bermakna. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh kerangka implementasi STEM <em>Context </em>pada Kurikulum Merdeka.STEM <em>Context</em> adalah integrasi STEM <em>Education</em> melalui <em>Word Problems</em>. STEM <em>Context</em> dapat terintegasi secara menyeluruh maupun sebagian (secara terpisah) pada tiap konteks masalah matematika yang akan diselesaikan siswa. Dengan menyelesaikan masalah yang riil, kontekstual, dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari, siswa akan merasakan manfaat dan kebermaknaan dari pembelajaran matematika tersebut. Dengan solusi alternatif ini diharapkan dapat terjadi peningkatan capaian pembelajaran matematika. Integrasi STEM <em>Context</em> akan lebih bermakna jika diintegrasikan dengan berbagai model pembelajaran inovatif, dapat pula dikembangkan dalam bentuk buku suplemen matematika untuk setiap jenjang.</span></p> Adi Satrio Ardiansyah Mohammad Asikin ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 111 119 Study Literature of ICT toward Mathematics Anxiety for Students http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66500 <p>Mathematical anxiety is the emergence of feelings of panic, helplessness, inability to act, and unable to control the mentality that occurs when someone is asked to solve mathematical problems. Mathematical anxiety has an influence on student learning outcomes. Researchers conducted an analysis of the studies that have been done related to the use of ICT-based learning media and students' mathematical anxiety. The purpose of this study was to examine in depth the use of ICT-based mathematics learning media to reduce students' math anxiety in learning mathematics. The method used in this research is literature study. The results of this study are students who use ICT as a medium in learning mathematics have lower levels of anxiety than students who do not use ICT as a medium in learning. Therefore, it can be concluded that the use of ICT-based learning media can help reduce math anxiety experienced by students when learning mathematics so as to increase interest, motivation, and student learning outcomes. The suggestion from this research is that further studies can be carried out regarding the maximum use of ICT-based learning media to overcome students' mathematical anxiety.</p> Nur Hanifah Lailatul Nurul Afidah Ayu Irfa Soraya Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 120 125 Pembuktian Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget pada Anak Tahap Operasi Konkret terhadap Hukum Kekekalan Volume http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66697 <p>Jean Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak tumbuh secara kronologis melalui empat tahap, salah satunya yaitu tahap operasi konkret<strong>. </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian perkembangan kognitif anak dalam memahami hukum kekekalan volume pada tahap operasi konkret.<em> Metode</em> penelitian yang digunakan adalah metode dengan pendekatan deskriptif kualitatif<strong>. </strong>Metode penelitian ini digunakan untuk memperoleh data dengan mewawancarai responden yang dipadukan dengan percobaan sederhana langsung di depan masing-masing responden yang berkaitan dengan hukum kekekalan volume. Responden dalam penelitian ini adalah anak dengan usia 5-9 tahun dengan total 4 responden penelitian yaitu 1 responden dari usia 5 tahun, 2 responden dari usia 7 tahun, dan 1 responden dari usia 9 tahun. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 4 responden, ada 1 responden dari usia 5 tahun belum memahami hukum kekekalan volume, 1 responden dari usia 7 tahun sudah memahami hukum kekekalan volume, dan 2 responden dari usia 7 tahun dan 9 tahun belum memahami hukum kekekalan volume. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua anak sesuai dengan teori Jean Piaget mengenai perkembangan kognitif anak pada tahap operasi konkret<strong>.</strong></p> Aida Istiqomah Dina Qonita Auliya Muhammad Farid Aslam Nida Ulya Awalinda Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 126 131 Implementasi Teori Perkembangan Mental Piaget dalam Hukum Kekekalan Luas http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66702 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian perkembangan kognitif siswa berumur 8-9 tahun dalam memahami hukum kekekalan luas menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini diperoleh 4 sampel penelitian diantaranya adalah 1 anak berusia dibawah teori, 2 anak sesuai teori, dan 1 anak diatas teori. Instrumen yang digunakan adalah berupa tes wawancara yang dipadukan dengan eksperimen sederhana. Dalam penelitian ini, menggunakan sebuah kertas HVS yang dibagi menjadi 4 bangun persegi empat kecil yang sama besar. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui ternyata 1 anak dibawah teori kurang mampu memahami konsep kekekalan luas, sedangkan 3 anak sisanya yakni 2 sesuai teori dan 1 di atas teori sudah mampu memahami konsep kekekalan luas dengan baik dan benar sesuai dengan teori perkembangan kognitif Jean Piaget.</p> Aisyatun Nafisah Siti Khalimatus Sakdiyah Lola Octavia Araspa Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 132 136 Penerapan Konsep Kekekalan Volume sesuai dengan Teori Piaget http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66717 <p>Pada teori Piaget dikatakan bahwa setiap individu melewati empat tahap kognitif secara berurutan, yaitu tahap sensorimotor, Pra-operasional, operasional-konkret, serta tahap operasional-formal. Pada tahap operasional-konkret umumnya anak memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkret. Salah satunya adalah memahami konsep kekekalan volume yang umumnya seharusnya sudah dikuasai oleh anak yang berusia 11 hingga 12 tahun. Oleh karenanya, tujuan penelitian kami disini adalah guna membuktikan apakah teori ini berlaku pada anak-anak dengan usia sesuai teori serta bagaimana jika penelitian yang sama dilakukan terhadap anak dengan usia di bawahnya. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yang mana mendeskripsikan kesesuaian teori perkembangan kognitif Piaget dengan kemampuan memahami hukum kekekalan volume oleh anak dengan usia 11-12 tahun. Adapun penelitian dilakukan pada seorang anak berusia 11 tahun seta 5 orang anak lain yang berusia dibawah 11 tahun, yaitu berusia 4,5,6,7, dan 10 tahun. Hasilnya anak-anak dengan usia 4,5,6,10, bahkan 11 tahun faktanya belum memahami konsep kekekalan volume. Namun, anak dengan usia 7 tahun sudah memahaminya. Sehingga, kesimpulannya teori perkembangan kognitif Piaget tidak sepenuhnya tepat.</p> Alfauzan Ridho Zulfikri Danika Dian Khoirunnisa Saqinatul Mutiara Zahra Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 137 140 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Ditinjau dari Self-Confidence pada Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Desmos http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66718 <p>Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kompetensi dan keterampilan bertahan hidup yang diperlukan siswa dalam menghadap kehidupan, dunia kerja, dan kewarganegaraan dalam abad 21. Selain pada aspek kognitif, aspek lain yang perlu dibangun adalah aspek afektif, dalam hal ini adalah <em>self</em><em>-</em><em>confidence</em>. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran merupakan bentuk upaya peningkatan kualitas pembelajaran pada abad ke 21, sehingga dibutuhkan variasi mengajar berupa variasi alat bantu dan variasi model belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas XI MIPA di SMA Kesatrian 2 Semarang ditinjau dari <em>self</em><em>-</em><em>confidence</em>. Penelitian ini merupakan penelitian <em>mixed method</em>. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah, angket, dan wawancara. Dengan populasi siswa kelas XI MIPA SMA Kesatrian 2 Semarang tahun pelajaran 2022/2023. Dengan cara <em>random sampling</em> terpilih kelas XI MIPA 1 sebagai kelompok kontrol dan XI MIPA 2 sebagai kelompok eksperimen. Penentuan berdasarkan hasil angket <em>self</em><em>-</em><em>confidence</em> yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok yakni tinggi, sedang, dan rendah. Dari tiga kelompok masing-masing dipilih dua subjek untuk dianalisis lebih lanjut kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitian membuktikan bahwa siswa dengan pembelajaran <em>P</em><em>roblem </em><em>B</em><em>ased </em><em>L</em><em>earning</em> berbantuan desmos belum mencapai ketuntasan belajar. Kemampuan pemecahan masalah siswa pada model pembelajaran <em>Problem Based Learning</em> berbantuan desmos tidak lebih baik dari&nbsp; Kemampuan pemecahan masalah siswa pada model pembelajaran <em>Problem Based Learning</em>.</p> Andika Nur Ferianto Endang Retno Winarti Dewi Arigupita ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 141 146 Kesesuaian Teori Perkembangan Kognitif Piaget pada Peserta Didik dalam Memahami Hukum Kekekalan Luas http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66578 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberlakuan teori tahapan perkembangan kognitif Piaget tahap operasional konkret, dan pemahaman konsep kekekalan luas pada peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara yang terdiri dari tiga pertanyaan. Subjek penelitian ini berjumlah empat orang yaitu satu peserta didik berusia 7 tahun, satu peserta didik berusia 8 tahun, satu peserta didik berusia 9 tahun, dan satu peserta didik berusia 10 tahun. Dalam penelitian ini, subjek pertama belum memahami hukum kekekalan luas, sedangkan subjek kedua, ketiga, dan keempat sudah memahami hukum kekekalan luas. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah keberlakuan teori tahapan perkembangan kognitif Piaget tahap operasional konkret dapat berlaku juga pada peserta didik subjek pertama, kedua, ketiga, dan keempat, sehingga sudah sesuai dengan teori perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget.</p> Anindya Nabila Khairunnisa Angela Anatasya Regina Bangun Lubna Rihadatul Aisy Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 147 155 Penerapan Teori Perkembangan Mental Anak Usia 8-9 Tahun oleh Piaget Pada Hukum Kekekalan Luas http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66579 <p>Penelitian ini didasarkan pada sebuah teori oleh Jean Piaget bahwa perkembangan mental yang dialami anak terdiri dari empat tahapan salah satunya yaitu tahap operasi kongkrit (7-11 tahun) dimana pada saat itu anak sudah memahami tentang hukum kekekalan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman yang dimiliki siswa usia rentang 8-9 tahun serta usia diatas dan dibawahnya mengenai hukum kekekalan luas. Penelitian ini dilakukan pada 4 anak dengan metode yang digunakan adalah wawancara dan eksperimen sehingga dapat mengetahui secara langsung kemampuan pemahaman anak tentang hukum kekekalan luas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang berusia 9 tahun ke atas mampu memahami kekekalan luas sesuai dengan teori yang dikemukakan Jean Piaget sedangkan anak yang berusia 8 tahun dan dibawahnya belum mampu memahami hukum kekekalan luas.</p> Anisa Kusumawati Farisca Ayu Pitaningtyas Tarista Amelia Putri Indrawan Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 156 161 Kemampuan Literasi Matematis Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Pada Project Based Learning (Math Trail Project) Bebantu MathCityMap http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66632 <p>Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga jenjang perguruan tinggi. Dalam penerapannya matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi dan beberapa disiplin ilmu lainnya serta menjadi bekal penerapan untuk kehidupan sehari-hari. Untuk menyelesaikan permasalahan matematika dalam kehidupan sehari-hari diperlukan aspek kognitif kemampuan literasi matematis siswa. Kemampuan literasi matematis siswa merupakan kemampuan untuk menghadapi permasalahan baik dalam matematika ataupun pada kehidupan nyata. Di samping aspek kognitif, aspek lain yang perlu dibangun adalah aspek afektif, dalam hal ini adalah motivasi belajar siswa. Dalam perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada abad ke-21 bukan hal baru pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran merupakan bentuk upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada abad ke-21. Model pembelajaran yang sesuai digunakan pada era modern saat ini adalah model pembelajaran PjBL bebantu <em>MathCityMap</em>. Tujuan penelitian ini untuk memaparkan kajian bagaimana kemampuan literasi matematis siswa ditinjau dari motivasi belajar siswa pada <em>Project Based Learning (Math Trail Project)</em> berbantuan <em>MathCityMap</em>. Penelitian ini menggunakan studi literatur dengan mengumpulkan sumber berupa artikel, jurnal, dan dokumen lain yang relevan. Hasil studi menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran <em>Project Based Learning (Math Trail Project)</em> berbantuan <em>MathCityMap</em> dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa. Penelitian selanjutnya perlu dianalisis lebih lanjut bagaimana kemampuan literasi matematis siswa ditinjau dari motivasi belajar siswa pada <em>Project Based Learning (Math Trail Project)</em> berbantuan <em>MathCityMap</em>.</p> Bayu Sadewo Amidi Amidi ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 162 170 Pemanfaatan Virtual Manipulatives Berbasis Learning Community Sebagai Upaya Penguatan Literasi Digital http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66580 <p>Pendidik perlu melakukan up-grading diri dengan meningkatkan kemampuan literasi digital untuk menjawab tantangan kemajuan teknologi yang sangat pesat di era revolusi industri 4.0. Keterbatasan keterampilan pendidik dalam memanfaatkan sumber belajar dan alat peraga virtual patut menjadi perhatian, seperti halnya yang dialami guru- guru di KKGMI Ngaliyan. Pengadaan kegiatan pelatihan pemanfaatan Virtual Manipulatives dalam pembelajaran menjadi salah satu solusi yang tepat. Kegiatan pelatihan dan pendampingan melalui Workshop Pelatihan Pemanfaatan Virtual Manipulatives Berbasis <em>Learning Community</em> Sebagai Upaya Penguatan Literasi Digital bagi Guru KKGMI Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi dalam mengembangkan produk berupa <em>Virtual Manipulatives</em>. Metode yang digunakan adalah <em>pre-test</em><em>, </em><em>post-test</em>, ceramah, diskusi dan tanya jawab, demonstrasi, serta pendampingan dan penugasan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat adalah sebagai berikut. Pertama, peserta workshop semakin paham terhadap literasi digital. Kedua, peserta workshop menunjukkan peningkatan pemahaman tentang <em>Virtual</em><em> Manipulatives</em>. Keduanya terlihat dari hasil pre- test dan post-test. Ketiga, peserta workshop dapat meningkatkan keterampilan dan kompetensinya dalam mengembangkan produk berupa <em>Virtual Manipulatives</em> yang lebih lanjut dapat dikembangkan oleh peserta sebagai pedoman pemanfaatannnya dalam kegiatan pembelajaran.</p> Chandra Anggyetta Pramesti Siti Maryatul Kiptiyah Eko Purwanti Panca Dewi Purwanti Adi Satrio Ardiansyah Aldina Eka Andriani ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 171 176 Penelitian Teori Perkembangan Piaget Tahap Operasional Konkret Hukum Kekekalan Volume Anak Usia 11─12 Tahun http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66595 <p>Penelitian ini dilatarbelakangi guna menganalisis pemahaman konsep anak terhadap materi volume bangun ruang berbasis pada teori Piaget melalui Hukum Kekekalan Volume. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara melalui media <em>Video Call</em> <em>WhatsApp </em>dengan melalui percobaan sederhana. Responden dalam penelitian ini sebanyak empat orang terdiri dari satu laki-laki di bawah usia teori (6 tahun), satu perempuan sesuai usia teori (11 tahun), satu laki-laki sesuai usia teori (12 tahun), dan satu laki-laki di atas usia teori (13 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia bukan menjadi patokan bagi perkembangan kognitif anak dalam memahami konsep kekekalan volume.</p> Chelsy Angraeni Febri Loska Lailatul Maghfiroh Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 177 180 Kesesuaian Teori Perkembangan Mental Jean Piaget pada Anak Tahap Operasi Konkret dalam Memahami Hukum Kekekalan Panjang http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66596 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan teori perkembangan mental yang diutarakan oleh Jean Piaget pada hukum kekekalan panjang. Teori perkembangan mental Jean Piaget menjelaskan bahwa kemampuan kognitif anak dapat berkembang secara bertahap pada rentang waktu yang berbeda-beda, termasuk perkembangan dalam mengamati ilmu pengetahuan. Ada empat tahapan perkembangan kognitif, yaitu: 1) Tahap sensori motor, yaitu dari usia 0 hingga 2 tahun; 2) Tahap pra operasional, yaitu dari usia 2 hingga 7 tahun; 3) Tahap operasi konkrit, yaitu dari usia 7 hingga 11 tahun; 4) Tahap operasi formal, yaitu dari usia 11 tahun hingga anak dewasa. Pada tahap operasi kongkrit anak sudah mulai memahami konsep kekekalan. Salah satu konsep kekekalan yaitu konsep kekekalan panjang (7-8 tahun). Kami melakukan penelitian konsep kekekalan panjang ini dengan menggunakan 2 buah tali lalu diterapkan kepada anak-anak. Kami menggunakan 4 subjek penelitian, yaitu anak yang berusia kurang dari 7 tahun, lalu yang 2 anak yang berusia antara 7-8 tahun, dan anak yang berusia 9 tahun. Hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa anak-anak yang menjadi subjek penelitian belum memahami konsep kekekalan panjang.</p> Nailin Nafiah Azzahra Corilyana Nurmalasari Elisa Monica Manihuruk Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 181 184 Penerapan Teori Perkembangan Mental Anak Usia 7-13 Tahun Pada Konsep Hukum Kekekalan Volume http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66614 <p>Proses berpikir manusia merupakan suatu perkembangan yang bertahap&nbsp; dari berpikir intelektual konkret ke abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati perkembangan kognitif anak, terutama pada tahap operasional konkret yakni, pada pemahaman konsep mengenai kekekalan volume. Dalam percobaan tersebut, menurut Piaget mengenai konsep kekekalan volume terbukti, bahwa anak usia 11-12 tahun lah yang sudah memahami konsep kekekalan volume. Namun, dalam percobaan tersebut terdapat anak yang belum bisa menentukan kesamaan banyak air walaupun diletakkan di wadah yang berbeda. Sedangkan berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget, seharusnya anak dalam usia ini sudah memahami konsep hukum kekekalan tersebut. Teridentifikasi pula bahwa anak usia dibawah 11 tahun belum mampu menjawab dengan benar mengenai percobaan yang dilakukan.&nbsp; Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pada tahap operasi konkret terdapat anak yang sudah memasuki tahap berpikir konkret tetapi belum mampu mememahami konsep dari hukum kekekalan volume.</p> Della Ayu Puspita Hanun Fithriyatul Islam Salsabil Qoriroh Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 185 189 Penerapan Teori Perkembangan Mental Piaget dalam Hukum Kekekalan Banyak http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66615 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian perkembangan kognitif siswa berumur 6-7 tahun dalam memahami hukum kekekalan banyak. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 4 orang anak, yaitu 1 anak di bawah teori yang berusia 5 tahun, 2 anak sesuai teori yang berusia 7 tahun, dan 1 anak di atas teori yang berusia 12 tahun. Hasilnya adalah anak berusia 5 tahun belum mampu memahami hukum kekekalan banyak, sedangkan 2 anak berusia 7 tahun dan 1 anak berusia 12 tahun sudah memahami hukum kekekalan banyak. Dapat disimpulkan, anak yang sudah memahami hukum kekekalan banyak akan mengerti bahwa banyaknya suatu benda akan tetap sama meskipun letaknya diubah. Sebaliknya, anak yang belum memahami hukum kekekalan banyak belum mengerti bahwa banyaknya suatu benda akan tetap sama meskipun letaknya diubah.</p> Dhea Khaerunissa Dinda Puspa Ramadhani Putri Alifah Setianingsih Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 190 195 Telaah Pengintegrasian Etnomatematika pada Problem Based Learning Terhadap Komunikasi Matematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66616 <p>Model <em>Problem Based On Etnomatematika Learning </em>(PBL – Etnomatematika) merupakan pengintegrasian Etnomatematika pada model <em>Problem Based Learning </em>(PBL). Artikel ini bertujuan untuk menelaah pengaruh model PBL – Etnomatematika terhadap komunikasi matematis siswa. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan teknik analisis data yang terdiri dari tiga tahapan antara lain <em>organize, synthesize, </em>dan <em>identify</em>. Data yang dianalisis merupakan data sekunder dengan kata kunci pencarian sesuai tujuan penelitian. Hasil dari penelitian adalah terbentuknya langkah – langkah pembelajaran model PBL – Etnomatematika berdasarkan beberapa literatur yang telah dianalisis dan keterkaitan model PBL – Etnomatematika terhadap komunikasi matematis siswa. Berdasarkan hasil dan pembahasan, diperoleh bahwa model PBL – Etnomatematika berpengaruh dalam meningkatkan komunikasi matematis siswa. PBL – Etnomatematika memberikan rangkaian aktivitas pemecahan masalah dalam konteks dunia nyata yang dipadukan dengan budaya sehingga siswa akan terbantu dalam melakukan proses berpikir yang lebih kreatif untuk menghadapi setiap tantangan. Dengan PBL – Etnomatematika, siswa juga mendapatkan pengalaman belajar yang menarik, meluas, dan bermakna. Saran yang diajukan dari penelitian ini yaitu diperlukan adanya pengembangan instrumen dan media pembelajaran terintegrasi model PBL – Etnomatematika serta penelitian lebih lanjut terkait implementasi model PBL – Etnomatematika pada pembelajaran matematika dengan memperhatikan indikator komunikasi matematis dalam setiap aktivitas pembelajarannya.</p> Didin Nur Rahmawati ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 196 203 Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Siswa pada Pembelajaran Project Based Learning dengan Pendekatan Realistics Mathematics Education http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66617 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan koneksi matematis siswa melalui pembelajaran PjBL dengan pendekatan RME<strong>.</strong> Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Populasi siswa kelas VII SMP N 1 Jiken Blora, dengan random sampling terpilih siswa kelas VII A sebagai sampel. Metode pengumpulan data dengan menggunakan tes, yang berupa soal pretest dan postest yang disusun berdasarkan indikator kemampuan koneksi matematis. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas, uji t berpasangan dan uji n-gain. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa di SMP N 1 Jiken Blora pada pembelajaran <em>PjBL</em> dengan pendekatan <em>RME</em>. Peningkatan kemampuan koneksi matematis tertinggi berada pada indikator 3, sedangkan peningkatan terendah berada di indicator 2.</p> Arief Agoestanto Melania Shinta Rinawati ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 204 208 Aplikasi LMS Google Classroom dan Peningkatan Literasi Numerasi Untuk Mempersiapkan AKM Asesmen Nasional Untuk Guru Guru SD Petra Semarang PadaMasa Pandemi Covid 19 http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66620 <p>Kegiatan&nbsp;&nbsp; ini bertujuan&nbsp; menjawab permasalahan (1) Bagaimana mengatasi kesulitan guru SD&nbsp; tentang materi Literasi Numerasi menggunakan Learning Management System (LMS) Google Classroom&nbsp;&nbsp; sebagai media pembelajaran untuk mempersiapkan siswa mengikuti Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) Asesmen Nasional (AN)&nbsp; sebagai kebijakan baru Kemendikbud pengganti Ujian Nasional (UN);(2) Bagaimana mengatasi kesulitan guru SD&nbsp; tentang&nbsp; pembuatan Soal-Soal AKM AN siswa SD&nbsp; dan penyelesaiannya&nbsp;&nbsp; menggunakan LMS Google Classroom&nbsp;&nbsp; sebagai media pembelajaran yang tidak terbatas ruang dan waktu.(3) Apakah dengan&nbsp; mnerapkan LMS Google classroom dapat meningktkan literasi numerasi guru-guru SD? Khalayak yang menjadi sasaran pengabdian kepada masyarakat ini yaitu&nbsp; Guru–Guru SD Petra Semarang yang sangat membutuhkan&nbsp; aplikasi LMS Google Classroom untuk meningkatkan Literasi Numerasi siswa SD Dalam menghadapi AKM AN. Langkah-langkah kegiatan pelatihan ; (1) Diadakan pre tes pengetahuan, pemahaman dan penguasaan&nbsp; guru SD tentang materi aplikasi LMS Google Classroom untuk&nbsp; meningkatkan literasi numerasi; (2) Tim pengabdian kepada masyarakat&nbsp; melakukan penilaian. (3)&nbsp; Tim pengabdian menyelenggarakan pelatihan; (4) Tim Pengabdian mengadakan evaluasi penyelenggaraan pelatihan; (5) Tim Pengabdian melakukan postes dan&nbsp; penilaian kepada guru. Langkah-langkah&nbsp; kegiatan tersebut ternyata dapat mengatasi masalah&nbsp; kesulitan guru SD terkait materi Literasi Numerasi , soal AKM AN dengan menggunakan LMS Google Classroom dan dapat meningkatkan literasi numerasi para guru SD.</p> Wardono Wardono Scolastika Mariani Kristina Wijayanti Kartono Kartono Adi Nur Cahyono Muh Fajar Safaatullah ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 209 216 Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Tunarungu dalam Pembelajaran Interaktif Berbantuan Media Aplikasi Quizizz http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66623 <p>Kemampuan pemahaman matematis merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini dikarenakan dengan memahami konsep matematis, siswa dapat memecahkan masalah matematika termasuk siswa tunarungu. Pembelajaran interaktif berbantuan media <em>Quizizz</em> dalam pembelajaran matematika menjadi salah satu upaya meningkatkan kemampuan pemahaman matematis sesuai dengan karakteristik&nbsp; media pembelajaran bagi siswa tunarungu yang lebih mengoptimalkan visual. Media <em>Quizizz</em> adalah aplikasi yang mendukung kuis interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui keefektifan penerapan pembelajaran interaktif berbantuan media <em>Quizizz </em>untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa tunarungu. (2) Mendeskripsikan kemampuan pemahaman matematis siswa tunarungu melalui pembelajaran interaktif dengan bantuan media <em>Quizizz</em>. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan <em>Single Subject Research</em> dengan 5 siswa tunarungu kelas 9 di SLBN Temanggung tahun ajaran 2022/2023. Teknik pengumpulan data berupa pengamatan, tes pemahaman matematis, wawancara, angket, dan dokumentasi. Analisis data meliputi triangulasi, interpretasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan pembelajaran interaktif berbantuan media <em>Quizizz </em>efektif ditandai dengan hasil tes pemahaman matematis yang meningkat dari baseline ke intervensi, angket respon positif siswa terhadap <em>quizizz</em> memperoleh skor 94,4% masuk kategori sangat baik, dan hasil pengamatan setiap aspek sudah tampak pada fase intervensi; (2)&nbsp; Kemampuan pemahaman matematis siswa tunarungu telah memenuhi kelima aspek indikator dengan kategori baik.</p> Sugiman Sugiman Hanif Nur Cahyani ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 217 228 Kemampuan Literasi Matematis Melalui Pembelajaran Flipped Classroom Berbantuan Website Mathnesia Pada Siswa SLB Tunarungu http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66725 <p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan dan mendeskripsikan kemampuan literasi matematis dalam pembelajaran <em>Flipped Classroom</em> berbantuan <em>website</em> Mathnesia. Metode yang digunakan adalah <em>mixed-method</em> dengan desain <em>sequential explanatory</em>. Populasi yang digunakan yaitu siswa tunarungu kelas XII SLBN&nbsp; Semarang tahun ajaran 2022/2023. Sampel penelitian adalah kelas XII B-1 dan dipilih 6 subjek. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan pembelajaran <em>Flipped Classroom</em> berbantuan <em>website</em> Mathnesia efektif ditandai dengan: (1) kemampuan literasi matematis siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal yang sudah ditetapkan, (2) kemampuan literasi matematis siswa tunarungu mengalami peningkatan setelah penerapan pembelajaran <em>Flipped Classroom</em> berbantuan <em>website</em> Mathnesia, (3) respon siswa terhadap pembelajaran <em>Flipped Classroom</em> berbantuan <em>website</em> Mathnesia bernilai positif. Hasil analisis kualitatif diperoleh deskripsi kemampuan literasi matematis sebagai berikut: (1) subjek dengan KLM tinggi sangat baik dalam mencapai semua indikator KLM, (2) Subjek dengan KLM sedang sangat baik dalam mencapai indikator <em>mathematizing, representation, using symbolic, formal, and technical language and operations, </em>dan<em> using mathematics tools; </em>baik dalam mencapai indikator<em> communication,&nbsp; reasoning argument, dan devising strategies for solving problems, </em>(3) subjek dengan KLM rendah sangat baik dalam mencapai indikator<em> mathematizing; </em>baik dalam mencapai indikator<em> communication, representation, devising strategies for solving problems, </em>dan<em> using mathematics tools; </em>cukup baik dalam mencapai indikator<em> reasoning argument </em>dan<em> using mathematics tools.</em></p> Sugiman Sugiman Bella Fitri Ananda ##submission.copyrightStatement## 2023-02-28 2023-02-28 6 229 235 Pelatihan Pengembangan Profesi Pendidik Melalui PTK dan Implementasi Pembelajaran Inovatif Bagi Guru SD YPII http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66726 <p>Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan&nbsp; Undang-Undang Dasar 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk malaksanakan fungsi pendidikan nasional tersebut maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran dapat dikaji, ditingkatkan dan dituntaskan, sehingga proses pendidikan dan pembelajaran yang inovatif dan hasil belajar yang lebih baik, dapat diwujudkan secara sistematis. Upaya PTK diharapkan dapat menciptakan sebuah budaya belajar (<em>learning culture</em>) di kalangan guru-siswa di esekolah. PTK menawarkan peluang sebagai strategi pengembangan kinerja, sebab pendekatan penelitian ini menempatkan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya sebagai peneliti, sebagai agen perubahan yang pola kerjanya bersifat kolaboratif. Di samping hal di atas, KTSP merupakan kurikulum yang mendasarkan kepada tercapainya kompetensi tertentu. Kompetensi dalam konteks pembelajaran dapat diartikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa yang berupa pengetahuan, keterampilam dan sikap yang terefleksikan dalam pola pikir dan bertindak. Dengan demikian sebuah proses pembelajaran diharapkan dapat mencapai kemampuan secara utuh&nbsp; dalam segi kognitif, afektif dan psikomotorik, yang dapat bermanfaat bagi kehidupan siswa masa kini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu guru harus memiliki kemampuan mengembangkan pembelajarannya dengan pembelajaran kolaboratif, inovatif, kontekstual dan <em>joyfull, </em>sehingga siswa merasa betah dan gembira dalam belajar di sekolah. Hal ini juga dapat mendukung program “kurikulum merdeka” yang mulai diimplementasikan oleh Kementrian Pendidkikan dan Ristek.&nbsp; Untuk memfasilitasi hal tersebut maka perlu dilaksanakan pelatihan atau pendampingan kepada guru-guru sekolah dasar di bawah naungan YPII Semarang melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Kegiatan PKM ini dilaksanakan tanggal 27 Agustus 2022 dan 14 September 2022 yang diikuti oleh guru-guru YPII Semarang. Hasil dari PKM ini adalah guru berhasil menyusun proposal PTK yang akan ditindak lanjuti dengan penelitian di kelasnya masing-masing.</p> Kristina Wijayanti Rahayu Budhiati Veronica St. Budi Waluya YL Sukestiyarno David Mubaroq Aprilia Setyasih Muhammad Rifa Udin Febrian Tika Woro ##submission.copyrightStatement## 2023-03-01 2023-03-01 6 236 240 Kajian Fungsi Pengawasan Lyapunov Dirancang Oleh Pembatasan Input Singularitas Memerlukan Syarat Angka Reproduksi untuk Model Epidemik http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66624 <p>Control Lyapunov Function (CLF) adalah sebuah sistem tak linier, mengawasi stabilitas ke sistem untuk mendapakan CLF, turunan waktu dari sebuah fungsional seharusnya didefinisikan negatif. Frekuensi prosedur memperbaiki sebuah input pengawasan dimana fungsi rasional atau fungsi invers. Input Pengawasan tidak didefinisikan pada ruang spesifik di mana fungsi rasional sama dengan nol atau fungsi invers tak ada. Dengan singularitas, trayektori sistem pengawasan tidak dapat dibangun, dimana salah satu dari alasan penting untuk membuat sistem tak linier menjadi stabil asymptotik global, angka reproduksi R<sub>O</sub> ≤ 1. Jika R<sub>O</sub> &gt; 1 keseimbangan endenik, stabil asymptotik positif. Hukum pengawasan halus&nbsp; ke stabilitas asymptotik global dengan arti membatalkan singularitas pada input pengawasan.</p> Wahyu Fista Doctorina ##submission.copyrightStatement## 2023-03-01 2023-03-01 6 241 245 Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII pada Model Pembelajaran Knisley dengan Scaffolding http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66727 <p>Kemampuan komunikasi matematis siswa perlu dioptimalkan agar tujuan pembelajaran matematika tercapai <br>dengan baik. Tujuan penelitian yaitu mengetahui keefektifan model Knisley dengan scaffolding terhadap <br>komunikasi matematis siswa kelas VII. Kriteria keefektifan meliputi pencapaian ketuntasan klasikal, rata-rata <br>kelas mencapai kriteria ketuntasan minimal, serta komunikasi matematis siswa kelas VII meningkat setelah <br>perlakuan pembelajaran Knisley dengan scaffolding. Jenis metode penelitian ini adalah pre-eksperimental dan<br>desain penelitian one group pretest-posttest. Populasinya siswa kelas VII SMP Negeri 2 Gebog, sampel terpilih<br>adalah kelas VII I dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Teknik pengumpulan data <br>menggunakan tes. Indikator komunikasi matematis yang digunakan meliputi, (1) mathematical register, antara <br>lain kemampuan mengidentifikasi permasalahan yang diketahui dan ditanyakan, kemampuan menuliskan <br>langkah penyelesaian dan kemampuan menyimpulkan menggunakan bahasa sendiri, (2) representation, meliputi <br>kemampuan membuat gambar yang relevan, kemampuan menggunakan simbol atau istilah matematis dengan <br>tepat. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran Knisley dengan scaffolding efektif terhadap kemampuan <br>komunikasi matematis siswa, ditunjukkan dengan pencapaian ketuntasan klasikal, rata-rata siswa mencapai <br>kriteria ketuntasan minimal, dan komunikasi matematis siswa meningkat setelah mendapat perlakuan<br>pembelajaran Knisley dengan scaffolding</p> Rochmad Rochmad Dwi Septiana Rahayu Asih ##submission.copyrightStatement## 2023-03-01 2023-03-01 6 246 250 Analisis Teori Perkembangan Kognitif Piaget Pada Tahap Anak Usia Operasional Konkret 8 - 9 Tahun Dalam Memahami Hukum Kekekalan Luas http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66625 <p>piaget tentang hukum kekekalan luas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah subjek penelitian sudah memahami konsep tentang hukum kekekalan luas atau belum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif, yaitu metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci teknik pengumpulan data yang dilakukan secara trigulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian ini dilakukan kepada tujuh orang anak, dimana hanya ada satu anak yang bisa memahami&nbsp; hukum kekekalan luas, yaitu anak yang usianya diatas 9 tahun, sedangkan empat anak yang usianya 8 tahun belum bisa memahami&nbsp; hukum kekekalan luas. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah berdasarkan penelitian yang dilakukan, anak yang usianya seharusnya berada ditahap memahami hukum kekekalan luas pada teori piaget ternyata belum sampai pada tahap ini.</p> Dwi Rahayu Edhiningtyas Mellia Andini ##submission.copyrightStatement## 2023-03-01 2023-03-01 6 251 255 Studi Literatur: Literasi Matematika Siswa Ditinjau dari Self-Concept Pada Model Project-Based Learning Berbantuan MathCityMap http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66627 <p>Tantangan abad ke-21 telah menjadi topik yang krusial dalam bidang pendidikan. Pendidikan abad ke-21 &nbsp;perlu menekankan pada kemampuan bernalar, berpikir kritis, menghubungkan sains dengan dunia nyata, kemahiran dalam teknologi informasi, komunikasi dan bekerjasama. Kemampuan bernalar dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari inilah yang sering dikenal dengan istilah literasi matematika. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kajian bagaimanana literasi matematika siswa ditinjau dari <em>self-concept</em> pada pembelajaran <em>Project-Based Learning</em> berbantuan <em>MathCityMap</em>. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis beberapa artikel, jurnal dan dokumen lain yang relevan. Teknik analisis data terdiri dari tiga tahap yaitu mengatur, mensintesis, dan mengidentifikasi. Hasil studi menunjukan bahwa model <em>Project-Based Learning</em> berbantuan <em>MathCityMap</em> dapat menjadi pembelajaran inovatif untuk mengembangkan kemampuan literasi matematika siswa. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan literasi matematika siswa ditinjau dari <em>self-concept</em> dengan mengimplementasikan model <em>Project-Based Learning</em> berbantuan <em>MathCityMap</em>.</p> Eli Widianti Amidi Amidi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-01 2023-03-01 6 256 263 Kajian Teori: Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Ditinjau Dari Self-Confidence Pada Pembelajaran Preprospec Berbantuan TIK http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66922 <p>Matematika merupakan mata pelajaran di sekolah yang berperan penting dalam menciptakan siswa yang berkualitas. Terdapat keterampilan dasar matematika yang harus dimiliki dari aspek kognitif siswa salah satunya yaitu koneksi matematis. Disamping aspek kognitif, aspek lain yang perlu ditingkatkan adalah aspek afektif, dalam hal ini <em>self-confidence</em>. Pada abad ke-21 peranan terknologi informasi dan komunikasi merupakan bentuk upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, untuk itu pemilihan model pembelajaran harus tepat. Salah satunya menggunakan model pembelajaran <em>preprospec</em> berbantuan TIK. Penelitian ini bertujuan memaparkan&nbsp; kajian&nbsp; bagaimana&nbsp; kemampuan koneksi matematis ditinjau dari <em>self-confidence</em> pada pembelajaran<em> preprospec</em> berbantuan TIK. Studi yang digunakan dalam penelitian&nbsp; ini&nbsp; merupakan studi&nbsp; literatur&nbsp; dengan&nbsp; mengumpulkan&nbsp; sumber&nbsp; berupa&nbsp; artikel,&nbsp; jurnal,&nbsp; dan dokumen&nbsp; lain&nbsp; yang&nbsp; relevan.&nbsp; Hasil&nbsp; studi&nbsp; menunjukkan&nbsp; bahwa&nbsp; implementasi&nbsp; model&nbsp; pembelajaran&nbsp; <em>preprospec </em>berbantuan&nbsp; TIK&nbsp; dapat&nbsp; meningkatkan&nbsp; kemampuan&nbsp; koneksi matematis siswa.&nbsp; Penelitian selanjutnya&nbsp; perlu dianalisis lebih lanjut&nbsp; bagaimana&nbsp; kemampuan&nbsp; koneksi matematis siswa ditinjau dari <em>self-confidence</em> dengan mengimplementasikan model pembelajaran <em>preprospec </em>berbantuan TIK.</p> Elsa Novarensa Lutfiani ##submission.copyrightStatement## 2023-03-12 2023-03-12 6 264 269 Kajian Teori: Pengembangan Modul Matematika pada Pembelajaran Problem Solving dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66923 <p>Salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan penalaran matematis. Penalaran merupakan alat yang sangat penting untuk matematika dan kehidupan sehari-hari. Dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa di kelas, diperlukan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran. Selain itu, kemampuan pemecahan masalah sangat mendukung dalam kemampuan penalaran sehingga model Pembelajaran <em>Problem Solving</em> dengan pendekatan kontekstual merupakan model yang sesuai digunakan. Dalam pembelajaran di kelas, siswa diberikan modul agar menunjang kemampuannya di sekolah dan di rumah. Oleh karena itu, pengembangan modul matematika untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis sangat diperlukan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan berbagai sumber tertulis seperti artikel, jurnal, buku, dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil studi menunjukkan bahwa dengan adanya pengembangan modul matematika pada Pembelajaran <em>Problem Solving</em> dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa. Penelitian berikutnya yang menarik dikembangkan sebagai riset adalah bagaimana proses pengembangan modul matematika pada Pembelajaran <em>Problem Solving</em> dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa.</p> Faizal Imam Syachputra ##submission.copyrightStatement## 2023-03-12 2023-03-12 6 270 274 Penelitian Teori Perkembangan Kognitif Piaget Terhadap Hukum Kekekalan Materi http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66924 <p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh teori pembelajaran kognitif oleh Piaget yang menyatakan bahwa pemahaman seseorang itu mengalami perkembangan dari lahir sampai dewasa. Piaget meyakini bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahapan. Tahapan tersebut yaitu sensorimotor, pra-operasional, operasional konkret, dan operasional formal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan perkembangan anak terkait hukum kekekalan materi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu berupa hasil wawancara secara virtual kepada empat subjek orang anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat seorang anak berusia 6 tahun yang memahami konsep kekekalan materi yang secara teori sebenarnya belum memasuki tahap operasional konkret. (2) Terdapat anak usia 7 dan 9 tahun yang sudah memahami konsep kekekalan materi dan sesuai dengan rentang usia tahap operasional konkret. (3) Terdapat anak berusia 8 tahun yang belum memahami konsep kekekalan materi walaupun sudah memasuki rentang usia dalam tahap operasional konkret. Jadi diperoleh kesimpulan bahwa teori perkembangan kognitif Piaget tidak selamanya sesuai karena terdapat faktor lain yang mempengaruhi.</p> Fany Amanda Putri ##submission.copyrightStatement## 2023-03-12 2023-03-12 6 275 279 Teori Perkembangan Mental Piaget dalam Penerapannya di Hukum Kekekalan Massa http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66925 <p>Hukum kekekalan massa menurut teori Piaget menyatakan bahwa massa suatu benda akan tetap sama meskipun bentuk, tempat, atau penimbangan benda tersebut berbeda. Untuk membuktikan teori ini dilakukan suatu penelitian pada peserta didik. Tujuan dilakukan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui apakah peserta didik sudah memenuhi atau menguasai hukum kekekalan massa. Metode penelitian yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data berdasarkan wawancara secara langsung dan virtual. Kegiatan utamanya berupa percoban penimbangan pada plastisin terhadap 4 subjek dengan kategori umur yang berbeda. Diperoleh hasil bahwa Subjek 1 dengan umur 6 tahun memenuhi hukum kekekalan massa, Subjek 2 dan 3 dengan umur 10 tahun hanya terdapat satu yang memenuhi hukum kekekalan massa, dan Subjek 4 dengan umur 12 tahun memnuhi hukum kekekalan massa. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 peserta didik yang sudah memenuhi atau menguasai hukum kekekalan massa.</p> Farahita Yunandini Arumbifa ##submission.copyrightStatement## 2023-03-12 2023-03-12 6 280 284 Kesesuaian Teori Kognitif Jean Piaget Pada Kemampuan Anak Tahap Operasional Konkret Tentang Kekekalan Panjang Pada Usia 7-8 Tahun http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66926 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian perkembangan kognitif anak-anak&nbsp; dalam memahami hukum kekekalan panjang sesuai dengan teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan kualitatif-deskriptif. Populasi penelitian ini adalah anak-anak dengan usia 6-12 tahun, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan teknik tersebut didapatkan 4 sampel penelitian. 1 sampel dari usia 6 tahun, 2 sampel dari usia 7 tahun, dan 1 sampel dari usia 12 tahun. Instrumen yang digunakan adalah non-test berupa wawancara yang dipadukan dengan percobaan sederhana langsung di depan masing-masing sampel tentang hukum kekekalan panjang. Wawancara dan percobaan sederhana dalam penelitian ini memanfaatkan sebuah sedotan sebagai medianya. Berdasarkan hasil wawancara dan percobaan sederhana, dari 4 sampel yang diteliti diketahui bahwa ada 1 anak usia 7 tahun dan 1 anak usia 12 tahun yang sudah memahami hukum kekekalan panjang serta ada 1 anak usia 6 tahun dan 1 anak usia 7 tahun yang belum memahami konsep kekekalan panjang. Untuk peneliti selanjutnya bisa melakukan penelitian lanjutan mengenai penyebab adanya anak yang sudah memasuki tahap berpikir konkret akan tetapi belum mampu memahami hukum kekekalan panjang.</p> Faza Intan Azzahra ##submission.copyrightStatement## 2023-03-12 2023-03-12 6 285 289 Desain E-LKPD Berbasis Model Discovery Learning Materi Statistika untuk Memfasilitasi Kemampuan Literasi Matematis http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66927 <p>Kemampuan literasi matematis merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh seorang peserta didik. Model <em>discovery learning </em>merupakan model pembelajaran yang dinilai efektif dalam meningkatkan kemampuan literasi matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain E-LKPD berbasis model <em>discovery learning </em>yang diharapkan mampu memfasilitasi kemampuan literasi matematis peserta didik serta dapat digunakan dalam proses pembelajaran luring maupun daring. Model pengembangan yang digunakan adalah ADDIE (<em>Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation</em>) sampai tahap <em>design</em>. Tahap <em>analyze</em> diperoleh hasil bahwa kemampuan literasi matematis peserta didik masih rendah sehingga dibutuhkan E-LKPD yang mampu memfasilitasi kemampuan literasi matematis. Langkah-langkah model <em>discovery learning</em> yang terdiri dari 6 tahapan dikombinasikan dengan indikator kemampuan literasi matematis yaitu memformulasikan situasi matematika; menggunakan konsep matematika, fakta, prosedur, dan penalaran; dan menafsirkan, menerapkan, dan mengevaluasi hasil matematika. Pada tahap<em> design</em> berhasil terwujud desain E-LKPD berbasis model <em>discovery learning</em> materi statistika yang mampu memfasilitasi kemampuan literasi matematis peserta didik. Hasil dari tahapan&nbsp; ini dinamakan produk awal E-LKPD.</p> fitni fitni ##submission.copyrightStatement## 2023-03-12 2023-03-12 6 290 299 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa pada Pembelajaran Mandiri Berbasis E-modul dengan Daring Scaffolding http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66928 <p>Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari kemandirian belajar melalui penerapan pembelajaran mandiri berbasis e-modul dengan daring <em>scaffolding</em><em>. </em>Metode penelitian ini menggunakan metode kombinasi desain <em>sequential explanatory</em> untuk menjawab rumusan masalah dengan metode kualitatif dan kuantitatif secara berurutan. Sampel diambil dari dua kelas dengan teknik <em>purposive sampling</em> dari populasi kelas VIII SMPN 15 Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) berdasarkan analisis kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari kemandirian belajar siswa diperoleh hasil siswa dengan kemandirian belajar tinggi mampu menguasai semua indikator kemampuan pemecahan masalah, siswa dengan kemandirian belajar sedang mampu mengusai empat indikator, sedangkan siswa dengan kemandirian rendah mampu menguasai satu indikator; dan (2)pembelajaran mandiri berbasis e-modul dengan daring <em>scaffolding</em> memenuhi kriteria pembelajaran berkualitas yaitu instrumen penelitian memiliki nilai rata-rata validasi dengan kriteria sangat baik, pelaksanaan pembelajaran memperoleh presentase penilaian 90% dengan kategori sangat baik, hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada pembelajaran mandiri berbasis e-modul dengan daring <em>scaffolding </em>mencapai ketuntasan belajar sebesar 88%, terdapat pengaruh positif antara kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam pembelajaran mandiri berbasis <em>e-modul</em> dengan daring <em>scaffolding </em>sebesar 70%.</p> Grifit Afif ##submission.copyrightStatement## 2023-03-12 2023-03-12 6 300 313 Kajian Teori : Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Ditinjau dari Self-Efficacy pada Model Pembelajaran Preprospec Berbantuan TIK http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66929 <p>Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Namun fakta dilapangan menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih rendah. Ditunjukkan dari hasil PISA pada tahun 2015 Indonesia berada di peringkat 61 dari 70 peserta kemudian pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi peringkat 72 dari 78 peserta. Kemampuan pemecahan masalah matematis juga dipengaruhi oleh aspek psikologis yaitu <em>self-efficacy</em>. Pentingnya <em>self-efficacy</em> dalam kemampuan pemecahan masalah berfungsi sebagai alat untuk menilai keberhasilan dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah. Kemampuan pemecahan masalah matematis dapat ditingkatkan dengan penerapan model pembelajaran Preprospec berbantuan TIK yang bersifat <em>student-centered </em>dan dapat melatih kemampuan pemecahan masalah matematis. Penelitian ini menggunakan studi literatur dengan mengumpulkan sumber berupa artikel, jurnal, serta dokumen lain yang relevan. Hasil studi menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran Preprospec berbantuan TIK dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis. Penelitian selanjutnya perlu dianalisis lebih lanjut mengenai kemampuan pemecahan masalah peserta didik ditinjau dari <em>self-efficacy</em> dengan mengimplementasikan model pembelajaran Preprospec berbantuan TIK.</p> Iftina Alifa ##submission.copyrightStatement## 2023-03-12 2023-03-12 6 314 318 Kesesuaian Teori Perkembangan Piaget pada Hukum Kekekalan Volume http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66930 <p>Menurut piaget dalam teori perkembangan kognitif dan mental anak salah satunya adalah anak usia 11 hingga 12 tahun dapat menentukan kekekalan volume. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan teori perkembangan kognitif dan mental anak khususnya hukum kekekalan volume pada usia pra operasional, operasional, dan pasca operasional. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dari penelitian ini didapatkan dua hasil dari dua percobaan yang berbeda kepada anak yang berbeda pula di setiap percobaanya di mana pada uji coba pertama menggunakan alat peraga tingkat tinggi. Hasilnya, beberapa anak pada usia pra-operasional dan pasca-operasional sesuai dengan teori perkembangan Piaget, dan anak pada tahap usia operasional ada yang belum sesuai dengan teori Piaget. Sedangkan hasil pada percobaan kedua dimana alat peraga tersebut lebih sederhana. Hasilnya yaitu beberapa anak pada usia pra-operasional dan pasca-operasional sesuai dengan teori perkembangan Piaget, dan anak pada tahap usia operasional ada yang belum sesuai dengan teori Piaget. Jadi, dapat disimpulkan bahwa anak pada usia operasional masih ada yang belum memahami teori kekekalan volume.</p> Aulia Hurul Aini ##submission.copyrightStatement## 2023-03-12 2023-03-12 6 319 324 Kajian Teori: Pengembangan Model Brain Based Learning berbantuan E-Module berbasis Multiple Intelligences untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMP http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66931 <p>Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan menganalisis tingkat tinggi, dimana memproses dan menerapkan informasi untuk memecahkan masalah agar dapat membuat keputusan yang tepat. Rendahnya kemampuan berpikir kritis seringkali ditemukan dalam kelas matematika pada materi Geometri (Bangun Ruang). Peserta didik seringkali melakukan kesalahan konsep, terjemahan dan strategi dalam mempelajari Geometri. Hal ini dikarenakan kebiasaan peserta didik pada sistem hafalan dan praktik berhitung sederhana. Sehingga diperlukan solusi untuk mengurangi dampak penurunan kemampuan berpikir kritis yaitu berupa ketidakmampuan&nbsp; peserta didik memecahkan masalah sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bahwa pengembangan model <em>Brain Based Learning</em> (BBL) berbantuan <em>E-Module</em> berbasis <em>Multiple Intelligences</em> (MI) dapat menjadi solusi dan inovasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Metode penelitian ini adalah studi literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini berupa artikel, jurnal, serta buku yang berkaitan dengan penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model BBL berbantuan <em>E-Module</em> berbasis MI dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Penelitian selanjutnya yang potensial untuk dikembangkan sebagai riset adalah bagaimana proses pengembangan model BBL berbantuan <em>E-Module</em> berbasis MI dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.</p> Kiki Novita Sari ##submission.copyrightStatement## 2023-03-12 2023-03-12 6 325 333 Telaah Model Project Based Learning Terintegrasi STEM terhadap Literasi Matematika Siswa http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/67214 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model Project-Based Learning (PjBL) terintegrasi STEM terhadap<br>literasi matematika siswa. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur yaitu menggunakan data sekunder<br>berupa artikel ilmiah, laporan penelitian, buku dan sumber lain yang relevan. Adapun teknik analisis data yang<br>digunakan terdiri atas tiga tahapan, yaitu mengorganisasikan, mensintesis, dan mengidentifikasi. Hasil yang<br>dicapai yaitu terbentuknya sintaks model Project-Based Learning (PjBL) terintegrasi STEM berdasarkan<br>literatur yang telah dianalisis serta keterkaitan Project-Based Learning (PjBL) terintegrasi STEM dengan<br>literasi matematika. Berdasarkan hasil dan pembahasan, menunjukkan bahwa model PjBL (Project-Based<br>Learning) terintegrasi STEM mampu mengembangkan literasi matematika siswa. Pembelajaran secara<br>langsung melalui objek-objek yang dihadapi oleh peserta didik di lingkungan sekitar serta pemberian proyek<br>permasalahan pada awal pembelajaran yang berkaitan dengan sains, teknologi, teknik dan matematika, akan<br>menambah pengetahuannya terhadap matematika dan kaitannya pada bidang lain, serta mereka dapat berperan<br>aktif dalam menyelesaikan proyek matematika yang telah diberikan berdasarkan bimbingan yang diberikan oleh<br>guru. Penelitian berikutnya yang menarik untuk dikembangkan adalah bagaimana proses pembelajaran dengan<br>model Project-Based Learning (PjBL) terintegrasi STEM terhadap literasi matematika siswa dengan media<br>pembelajaran yang sesuai.</p> Lina Lina Amidi Amidi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-20 2023-03-20 6 334 341 Penelitian Sederhana Untuk Membuktikan Teori Jean Piaget Mengenai Hukum Kekekalan Banyak pada Anak-Anak http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66932 <p>Perkembangan kognitif merupakan salah satu pusat perhatian pendidikan matematika dan sains. Untuk mewujudkan perkembangan kognitif yang baik dapat dilakukan&nbsp; dengan mengkaji teori-teori perkembangan kognitif yang dikembangkan oleh Jean Piaget. Salah satunya yaitu teori hukum kekekalan banyak. Hukum ini baru dapat dipahami oleh anak kira-kira umur 6−7 tahun, bahkan kadang kala umur 5−6 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian perkembangan kognitif anak usia 6-7 tahun dalam memahami hukum kekekalan bilangan dengan teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Populasi penelitian ini adalah satu anak dengan usia 5 tahun, satu anak usia 6 tahun, satu anak usia 7 tahun, dan satu anak usia 8 tahun. Adapun instrumen non-test yang digunakan berupa wawancara yang dipadukan dengan percobaan sederhana. Wawancara dan percobaan sederhana dalam penelitian ini memanfaatkan dua buah gambar yang berbeda.&nbsp; Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah tiga dari empat orang anak belum memahami hukum kekekalan banyak. Jadi, bisa disimpulkan bahwa perkembangan anak tidak selalu sesuai dengan teori piaget.</p> Krisna Nanda Indi Pradana ##submission.copyrightStatement## 2023-03-13 2023-03-13 6 342 345 Analisis Penerapan Teori Piaget Pada Anak Usia 9-10 Tahun Mengenai Hukum Kekekalan Berat http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66933 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian teori Piaget tahap operasional-konkret dan penerapan konsep hukum kekekalan berat pada anak usia 9-10 tahun yang ada di lingkungan sekitar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Kegiatan utamanya: (1) menerapkan hukum kekekalan berat, kemudian anak diberi objek yang berkaitan dengan kekekalan berat. (2) dianalisis pemahaman hukum kekekalan berat. (3) dipilih subjek penelitian sebanyak lima anak. (4) subjek penelitian diwawancarai. Penelitian dilaksanakan secara daring dan luring. Hasil penelitiannya: dari lima subjek, didapatkan dua subjek (usia 9 tahun dan 12 tahun) sudah memahami mengenai hukum kekekalan berat. Kesimpulan: ternyata penerapan teori Piaget mengenai hukum kekekalan berat sudah sesuai dengan anak usia 9-10 tahun pada tahap operasional-konkret.</p> Indah Ayu Kusumawardani ##submission.copyrightStatement## 2023-03-13 2023-03-13 6 346 353 Penelitian Tingkat Pemahaman Hukum Kekekalan Banyak Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia 6 -7 Tahun http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66934 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman anak terkait dengan Teori Jean Piaget mengenai hukum kekekalan banyak atau bilangan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan melakukan kegiatan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tim peneliti bekerja sama dengan warga sekitar Sekaran, Gunungpati dan warga sekitar Bangking, Blora. Dengan melibatkan empat anak yang memiliki usia berbeda, tim peneliti menguji tingkat pemahaman anak mengenai hukum kekekalan banyak. Penelitian diawali dengan mengamati anak-anak yang ada di lingkungan sekitar. Kemudian tim peneliti mengajaknya berinteraksi dan meminta izin orang tua mereka untuk melakukan penelitian yang melibatkan anak-anak tersebut. Tim peneliti melakukan dua&nbsp; percobaan, percobaan pertama meletakkan 10 permen di atas meja dan menyusun permen tersebut menjadi 2 barisan memanjang. Percobaan kedua, tim peneliti mengubah susunan permen yang semula 2 barisan memanjang dijadikan satu atau digerombolkan. Percobaan tersebut dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada masing-masing anak dan dari empat anak tersebut, mereka memiliki pendapat yang berbeda-beda. Dua diantaranya belum bisa menjawab dengan tepat dan dua anak lainnya bisa menjawab dengan tepat.Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini belum semua anak pada usia 6-7 tahun dalam penelitian ini telah memiliki pemahaman konsep kekekalan banyak.</p> Ida Laelatur Rosidah ##submission.copyrightStatement## 2023-03-13 2023-03-13 6 354 359 Telaah Model Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) Berbantuan e-LKPD Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/67096 <p>Pembelajaran matematika yang sering dijumpai di sekolah ialah pembelajaran secara langsung dengan metode ceramah. Pembelajaran yang <em>teacher centered </em>dan hanya mentransfer informasi dapat mengakibatkan peserta didik menjadi tidak aktif dan kurang memahami konsep dari materi yang diberikan sehingga mempengaruhi terhadap rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Model <em>Conceptual Understanding Procedures </em>(CUPs) dapat dijadikan inovasi dalam pembelajaran dengan berbantuan e-LKPD untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur (menggunakan data sekunder dengan kata kunci pencarian yang sesuai dengan tujuan) untuk menelaah model <em>Conceptual Understanding Procedures </em>berbantuan e-LKPD terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Adapun teknik analisis data terdiri dari tiga tahapan yaitu <em>organize, synthesize, </em>dan <em>identify</em>. Hasil dari studi literatur menunjukkan bahwa model <em>Conceptual Understanding Procedures </em>dengan berbantuan e-LKPD dapat menjadi solusi inovatif untuk mengembangkan pemahaman konsep dari materi yang diberikan serta kemampuan pemecahan masalah siswa. Pembelajaran dengan model <em>Conceptual Understanding Procedures </em>berbantuan e-LKPD akan memfasilitasi siswa untuk melakukan aktivitas memahami konsep dan masalah, menyusun rencana penyelesaian, menyelesaikan permasalahan sesuai rencana yang telah dibuat, dan memeriksa kembali jawaban.</p> Ghozy Hanafi Agung Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-03-16 2023-03-16 6 360 366 Penerapan Teori Perkembangan Mental Piaget pada Konsep Kekekalan Panjang http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66871 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perkembangan mental anak terkait pemahaman konsep kekekalan panjang, apakah anak-anak pada usia 7-8 tahun sudah memahami konsep kekekalan panjang sesuai dengan teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang dilakukan kepada empat orang anak dengan umur yang berbeda-beda dengan memanfaatkan tali sebagai alat percobaan dimana tali yang identik pada awalnya lurus diubah salah satu menjadi berbelok-belok. Penelitian ini dilakukan satu per satu dan dilakukan tanpa terlihat oleh anak lainnya, hal ini dilakukan supaya data valid dan tidak memengaruhi anak yang lain. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui&nbsp; bahwa dari keempat anak yang &nbsp; merupakan &nbsp; subjek &nbsp; penelitian, &nbsp; hanya &nbsp; satu &nbsp; anak &nbsp; yang &nbsp; belum memahami&nbsp; konsep&nbsp; kekekalan&nbsp; panjang yaitu anak dengan usia 3 tahun dan tiga anak yang sudah memahami konsep kekekalan panjang yaitu anak dengan usia 7,8, dan 11. Sehingga, Teori Perkembangan Mental Piaget pada konsep kekekalan panjang terbukti.</span></p> Maliki Alfath Sekar Yanuar Indasari Yeni Febiola Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 367 371 Perkembangan Kognitif Anak Usia 11 Tahun Sudah Sesuai dengan Teori Perkembangan Kognitif Piaget dalam Hukum Kekekalan Volume http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66873 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian yang kami lakukan ini bertujuan untuk mengetahui kesesuain perkembangan mental anak menurut hukum Piaget utamanya dalam hukum kekekalan volume. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hukum kekekalan Volume idealnya sudah dikuasai dan dipahami oleh anak usia 11-12 tahun. Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak dengan usia 6-14 tahun dimana mencakup 1 anak dibawah usia ideal hukum kekekalan volume, 2 anak sesuai usia ideal hukum kekekalan volume, dan 1 anak di atas usia ideal hukum kekekalan volume. Instrumen yang digunakan adalah non-test berupa wawancara dan percobaan sederhana. Percobaan yang kita lakukan menggunakan 2 botol bening berbentuk sama dan 1 gelas bening berbeda bentuk serta air. Dari percobaan sederhana tersebut, diketahui bahwa 1 anak yang berusia dibawah usia ideal hukum kekekalan volume belum memahami konsep kekekalan volume, dan 2 anak pada usia ideal serta 1 anak diatas usia ideal sudah memahmi konsep kekekalan volume.</span></p> Ma’rifatun Nisaa Annisa Aurelia Salsabila Devi Ratna Ariyanti Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 372 375 Kesesuaian Hukum Kekekalan Berat Pada Teori Piaget Terhadap Anak Umur 9-10 Tahun http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66874 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah subjek penelitian sudah memahami tentang hukum kekekalan berat pada teori piaget. Penelitian ini menggunakan metode wawancara terhadap subjek. Model penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Kegiatan utamanya: 1) Memberikan dua buah plastisin yang beratnya sama. 2) Mengubah salah satu bentuk plastisin. 3) Menanyakan apakah dua buah plastisin tersebut beratnya sama. Hasil penelitiannya: Subjek penelitian menjawab bahwa salah satu plastisin lebih berat. Kesimpulan: Subjek penelitian belum memahami tentang hukum kekekalan berat pada teori piaget.</span></p> Mohamad Wegik Pulungsari Najmah Fithria Qothrunnada Lintang Aura Putri Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 376 381 Penerapan Teori Perkembangan Mental Piaget Tahap Operasional Konkret Pada Hukum Kekekalan Volume Terhadap Anak Di Bawah Usia Teori http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66875 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui keabsahan teori perkembangan mental Piaget tahap operasional konkret khususnya pemahaman pada hukum kekekalan volume kepada anak di bawah usia 12 tahun yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini empat orang anak, dua anak berjenis kelamin laki-laki dan dua anak berjenis kelamin perempuan. Dalam penelitian ini menggunakan satu cara percobaan yaitu dengan melakukan percobaan secara langsung. Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian, kesimpulan dari penelitian ini adalah keabsahan teori perkembangan mental Piaget tahap operasional konkret berlaku di bawah 12 tahun dan pada anak yang usianya tidak berada pada tahap operasional konkret yang ada ternyata sudah memahami konsep kekekalan volume.&nbsp;&nbsp;</span></p> Muhammad Ilham Habibie Alfiya Nur Rohmaniya Elda Naida Purba Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 382 388 Kesesuaian Teori Piaget Hukum Kekekalan Luas terhadap Perkembangan Kognitif Anak http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66876 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian perkembangan kognitif anak mengenai pemahaman terhadap hukum kekekalan luas sesuai dengan teori perkembangan kognitif Piaget. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa anak yang berusia kurang dari 8-9 tahun belum memahami hukum kekekalan luas, anak yang berusia 8-9 tahun juga belum memahami hukum kekekalan luas, sedangkan anak berusia lebih dari 8-9 tahun sudah memahami hukum kekekalan luas. Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah anak berusia 8-9 tahun belum memenuhi hukum kekekalan luas sehingga teori perkembangan kognitif Piaget hukum kekekalan luas tidak selalu berlaku pada usia anak yang telah ditetapkan oleh Piaget.</span></p> Muhammad Naufal Jundi Hibban Muhammad Naufal Jundi Hibban Lia Arum Puspitasari Atika Salsabila Rachmawati Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 389 395 Implementasi Teori Perkembangan Mental Piaget Pada Hukum Kekekalan Bilangan Terhadap Anak Usia 5-9 Tahun http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66878 <p><span style="font-weight: 400;">Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui apakah anak usia 5-9 tahun sudah memahami hukum kekekalan bilangan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 1 orang anak berusia 5 tahun, 2 anak berusia 7 tahun dan 1 anak berusia 9 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai 4 orang anak usia 5-9 tahun dengan memberikan pertanyaan mengenai hukum kekekalan bilangan baik secara langsung maupun virtual. Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa teori perkembangan mental piaget pada hukum kekekalan bilangan sudah sesuai dengan usia anak yaitu 6-7 tahun tetapi masih ada fenomena dimana anak pada usia tersebut belum memahami hukum kekekalan bilangan.</span></p> Muhammad Khoirul A’mal Atikah Azhar Syarif Clara Rosita Hani Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 396 401 Telaah Model Project Based Learning Berbantuan Google Sites terhadap Kemampuan Literasi Matematika Siswa http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66879 <p><span style="font-weight: 400;">Model </span><em><span style="font-weight: 400;">Project Based Learning</span></em><span style="font-weight: 400;"> berbantuan </span><em><span style="font-weight: 400;">Google Sites</span></em><span style="font-weight: 400;"> merupakan model </span><em><span style="font-weight: 400;">Project Based Learning </span></em><span style="font-weight: 400;">(PjBL)</span> <span style="font-weight: 400;">yang menggunakan media </span><em><span style="font-weight: 400;">Google Sites</span></em><span style="font-weight: 400;">. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji model PjBL berbantuan </span><em><span style="font-weight: 400;">Google Sites </span></em><span style="font-weight: 400;">dan juga untuk mengetahui pengaruh model PJBL terhadap kemampuan literasi matematika siswa.&nbsp; Metode dalam penelitian ini adalah SLR (</span><em><span style="font-weight: 400;">Systematic Literature Review</span></em><span style="font-weight: 400;">). Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan beberapa artikel yang berkaitan dengan penelitian ini kemudian dibaca dan dikaji. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu diperoleh langkah-langkah pembelajaran model PjBL pada media </span><em><span style="font-weight: 400;">Google Sites.</span></em><span style="font-weight: 400;"> Berdasarkan beberapa literatur yang telah dianalisis, diperoleh keterkaitan model PjBL terhadap kemampuan literasi matematika siswa. Berdasarkan hasil dan pembahasan, diperoleh bahwa model PjBL dapat dilaksanakan menggunakan media </span><em><span style="font-weight: 400;">Google Sites,</span></em><span style="font-weight: 400;"> model PjBL berbantuan </span><em><span style="font-weight: 400;">Google Sites</span></em><span style="font-weight: 400;"> berdampak positif untuk mengembangkan kemampuan literasi matematika siswa. PjBL berbantuan </span><em><span style="font-weight: 400;">Google Sites</span></em><span style="font-weight: 400;"> membuat siswa aktif untuk memecahkan masalah kompleks melalui proyek yang menghasilkan produk nyata. Dengan PjBL berbantuan </span><em><span style="font-weight: 400;">Google Sites</span></em><span style="font-weight: 400;">, siswa juga mendapat pengalaman belajar mandiri, fokus, dan realistis. Saran dalam penelitian ini yaitu diperlukan adanya pengembangan instrumen model PjBL berbantuan </span><em><span style="font-weight: 400;">Google Sites</span></em><span style="font-weight: 400;"> serta penelitian lebih lanjut terkait implementasi model PjBL berbantuan </span><em><span style="font-weight: 400;">Google Sites</span></em><span style="font-weight: 400;"> pada pembelajaran matematika.</span></p> Muhammad Zahwan Rafiadzkay Amidi Amidi Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 402 408 Penerapan Teori Perkembangan Piaget tentang Hukum Kekekalan Panjang pada Anak Usia 7-8 Tahun http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66880 <p><span style="font-weight: 400;">Teori perkembangan kognitif Piaget sangat berpengaruh dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan kognitif. Berdasarkan observasinya, Piaget meyakini bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahapan. Setiap tahapan perkembangan kognitif tersebut mempunyai ciri khas masing-masing yang dimunculkan oleh anak yang berbeda-beda. Salah satu ciri yang dimunculkan yaitu pada tahap operasi konkret yakni hukum kekekalan panjang. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memberikan studi mengenai keberagaman usia anak dalam memahami hukum kekekalan panjang. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan dua utas tali sebagai medianya. Adapun kegiatan utama yang dilakukan yakni peneliti mencari 4 sampel anak SD dengan usia yang berbeda sesuai dengan kategorinya yakni usia dibawah 7 tahun, usia 7-8 tahun dan usia diatas 8 tahun. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa 1 dari 4 sampel memberikan jawaban dan alasan yang sesuai dengan perkembangan kognitif Piaget tentang hukum kekekalan panjang yaitu sampel yang berusia 9 tahun. Selain itu, 3 dari 4 sampel belum memahami hukum kekekalan panjang yaitu 1 sampel berusia 6 tahun dan 2 sampel berusia 8 tahun.</span></p> Mun Yatun Najizah Laila Humairo Izzati Nabita Kamila Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 409 412 Pembuktian Perkembangan Kognitif Individu pada Usia 6-9 Tahun Berdasarkan Teori Piaget dalam Aspek Kekekalan Volume http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66881 <p><span style="font-weight: 400;">Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan tentang teori yang dikembangkan oleh Jean Piaget pada tahap operasional konkret terlebih dalam aspek kekekalan volume mengenai perkembangan kognitif pada individu yang belum memasuki tahap tersebut yaitu pada anak usia 6-9 tahun. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan wawancara yang dilakukan baik secara </span><em><span style="font-weight: 400;">online</span></em><span style="font-weight: 400;"> maupun </span><em><span style="font-weight: 400;">offline</span></em><span style="font-weight: 400;"> terhadap empat orang anak berusia 6-9 tahun di sekitar tempat tinggal peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak pada tahap operasional konkret khususnya dalam aspek kekekalan volume belum seluruhnya memahami konsep tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan </span><span style="font-weight: 400;">bahwa setiap anak memiliki tingkatan kemampuan kognitif atau perkembangan intelektual yang berbeda-beda meskipun mereka belum memasuki tahap operasional konkret.</span></p> Neisya Jamilatus Syarifah Erwinda Salva Anggraeni Retno Widya Dewi Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 413 418 Penerapan Teori Kognitif Piaget Mengenai Hukum Kekekalan Berat Anak Usia 9-10 Tahun http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66882 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini memiliki tujuan guna mengetahui apakah teori tahapan perkembangan kognitif Piaget, yakni hukum kekekalan berat berlaku pada anak usia 9 hingga 10 tahun. Hukum kekekalan berat sendiri menyatakan bahwa berat suatu benda akan tetap meskipun bentuk, tempat, dan atau penimbangan benda tersebut berbeda. Jenis penelitian yang digunakan untuk menguji hukum kekekalan berat ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini sebanyak empat anak, satu anak berusia 5 tahun, dua anak berusia 9 tahun, dan 1 anak berusia 11 tahun. Penelitian dilakukan secara langsung di hadapan subjek penelitian dengan cara memperlihatkan bentuk plastisin yang sama bentuknya kemudian salah satunya akan diubah bentuk menjadi ramping dan peneliti akan menanyakan berat plastisin sama atau tidak. Berdasarkan data yang diperoleh jawaban dari para subjek penelitian berbeda. Simpulan yang diperoleh adalah teori tahapan perkembangan Piaget berlaku pada anak usia di atas 10 tahun dan pada anak usia dibawahnya ternyata terdapat anak yang belum memahami hukum kekekalan berat</span><span style="font-weight: 400;">.</span></p> Rosa Angela Stefany Nilna Sakinah Andy Nova Winasis Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 419 423 PENERAPAN TEORI PERKEMBANGAN MENTAL JEAN PIAGET TERHADAP HUKUM KEKEKALAN VOLUME http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66884 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini dilatarbelakangi oleh faktor adanya teori perkembangan mental yang telah diungkapkan oleh Jean Piaget terhadap hukum kekekalan volume serta penerapannya pada anak-anak usia 5-9 tahun. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkatan hukum kekekalan volume berdasarkan usia anak. Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode wawancara dan pendekatan kualitatif&nbsp; deskriptif. Kegiatan pokoknya, mendeskripsikan kesesuaian dan membuktikan apakah anak usia 5-9 tahun sudah memahami konsep hukum kekekalan volume yang telah diungkapkan oleh Jean Piaget. Menurut hasil penelitian yang kami lakukan terhadap 4 subjek, ada 1 subjek yang dapat memahami hukum kekekalan volume, sedangkan 3 subjek lainnya belum memahami hukum kekekalan volume. Kesimpulannya penerapan teori hukum kekekalan volume terhadap anak-anak usia 5-9 tahun masih belum sesuai.</span></p> Nadiya Maysun Salwaa Nirwana Zuhaida Hazel Salsabila Santoso Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 424 430 Kemampuan Berpikir Kritis ditinjau dari Gaya Berpikir pada Model Problem Based Learning Berbasis Pemodelan Matematika Berbantuan Classwiz Emulator http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66885 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah model pembelajaran PBL berbasis pemodelan matematika berbantuan </span><em><span style="font-weight: 400;">classwiz emulator</span></em><span style="font-weight: 400;"> efektif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa dan mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis siswa ditinjau dari gaya berpikir menurut Gregorc. Metode yang digunakan adalah metode kombinasi (</span><em><span style="font-weight: 400;">mixed method</span></em><span style="font-weight: 400;">). Populasi di penelitian ini adalah siswa kelas X di salah satu MA Negeri di Pati tahun pelajaran 2022/2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Subjek dipilih dari kelas eksperimen. Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling atas pertimbangan terhadap karakteristik dari populasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket gaya berpikir, tes kemampuan berpikir kritis, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada model PBL berbasis pemodelan matematika berbantuan </span><em><span style="font-weight: 400;">classwiz emulator</span></em><span style="font-weight: 400;"> mencapai ketuntasan berdasarkan rata-rata, (2) rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mengikuti pembelajaran PBL berbasis pemodelan matematika berbantuan </span><em><span style="font-weight: 400;">classwiz emulator</span></em><span style="font-weight: 400;"> lebih dari rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada pembelajaran dengan model ekspositori, (3) peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada&nbsp; pembelajaran PBL berbasis pemodelan matematika berbantuan </span><em><span style="font-weight: 400;">classwiz emulator</span></em><span style="font-weight: 400;"> lebih dari rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada pembelajaran dengan model ekspositori. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PBL berbasis pemodelan matematika berbantuan </span><em><span style="font-weight: 400;">classwiz emulator</span></em><span style="font-weight: 400;"> efektif dengan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Selain itu, diperoleh deskripsi kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada masing-masing gaya berpikir, yakni: (1) siswa dengan gaya berpikir Sekuensial Konkret tidak mampu memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis; (2) siswa dengan gaya berpikir Sekuensial Abstrak mampu memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis.; (3) siswa dengan gaya berpikir Acak Konkret mampu memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis; (4) siswa dengan gaya berpikir Acak Abstrak cenderung mampu memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis.</span></p> Nisrina Shufah Arief Agoestanto ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 431 439 Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget Tahap Operasional Konkret Pada Anak Usia 6-11 Tahun Terhadap Hukum Kekekalan Luas http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66886 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget pada tahap Operasional Konkret terhadap pemahaman konsep hukum kekekalan luas pada anak usia 8 – 9 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah enam orang anak yang berusia 6 – 11 tahun, dimana satu orang anak berjenis kelamin laki-laki dan lima orang anak lainnya berjenis kelamin perempuan. Ada dua cara dalam melakukan penelitian ini, yaitu melihat video dan melakukan percobaan secara langsung. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah bahwa anak pada usia tahap Operasional Konkret belum semuanya mampu memahami konsep hukum kekekalan luas. Hal ini berarti, hukum kekekalan luas teori Piaget yang menjadi dasar penelitian ini belum tentu terbukti kebenarannya. Selain itu, perlunya pembelajaran yang berbasis penemuan diajarkan kepada anak, sehingga anak akan lebih berkembang tingkat pemikirannya serta dapat mandiri dan kreatif. </span></p> NURDIANA SYITA KURNIAWATI ‘Aisyah Rahmatu Laili Iin Ariyas Setyawati Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 440 444 Implementasi Teori Perkembangan Piaget Pada Perkembangan Mental Anak Ditinjau dari Hukum Kekekalan Berat http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66887 <p><span style="font-weight: 400;">Menurut Piaget ada enam tahap dalam perkembangan belajar anak yang disebut dengan hukum kekekalan. Salah satu dari hukum kekekalan tersebut adalah hukum kekekalan berat. Hukum kekekalan berat menyatakan bahwa berat suatu benda akan tetap, meskipun bentuk, tempat, dan atau penimbangan benda tersebut berbeda. Pada umumnya anak akan memahami hukum kekekalan berat setelah berusia sekitar 9-10 tahun. </span><strong>Tujuan </strong><span style="font-weight: 400;">: penelitian ini (1) untuk mengetahui pemahaman hukum kekekalan berat pada anak dan (2) untuk membuktikan benar atau tidaknya teori dari Piaget. </span><strong>Metode</strong><span style="font-weight: 400;"> : Metode yang digunakan adalah penelitian dan wawancara terhadap anak yang berusia lebih dari 9-10 tahun, kurang dari 9-10 tahun dan tepat berusia 9-10 tahun. </span><strong>Hasil Penelitian</strong><span style="font-weight: 400;"> : menunjukkan bahwa (1) ternyata anak belum mampu memahami hukum kekekalan berat. Hal ini dikarenakan (2) anak masih mudah terkecoh oleh bentuk yang lebih besar. </span><strong>Kesimpulan : </strong><span style="font-weight: 400;">Jadi, kesimpulan yang terbentuk dari penelitian ini adalah anak belum mampu memahami hukum kekekalan berat dan teori Piaget tidak selamanya terbukti.</span></p> PUTRI ENGELICA BR PINEM Anya Rizkya Ramadhani Desilia Alvina Safitri Desilia Alvina Safitri Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 445 448 Penerapan Teori Perkembangan Mental dalam Hukum Kekekalan Volume Menurut Jean Piaget http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66888 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian perkembangan mental anak berusia 11-12 tahun dalam memahami konsep kekekalan volume menurut teori perkembangan mental Jean Piaget. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini diambil 8 sampel penelitian diantaranya adalah 2 anak yang usianya dibawah teori, 5 anak yang usianya sesuai teori, dan 1 anak yang usianya di atas teori. Instrumen yang digunakan adalah berupa tes wawancara dan dipadukan dengan eksperimen sederhana yang dilakukan langsung di depan anak. Dalam penelitian ini, menggunakan gelas dan mangkuk sebagai wadah dengan zat yang digunakan yaitu air. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui ternyata 1 anak yang usianya di bawah teori kurang mampu memahami konsep kekekalan volume, sedangkan 1 anak lainnya yang usianya di bawah teori, 5 anak yang usianya sesuai teori dan 1 anak yang usianya di atas teori sudah mampu memahami konsep kekekalan volume dengan baik dan benar sesuai dengan teori perkembangan mental Jean Piaget.</span></p> Putri Regina Rahmaningrum Damaik Uzuka Aliffia Veda Yasa Editya Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 449 456 Telaah Model Challenge Based Learning Bernuansa STEM Terintegrasi Video Pembelajaran terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66906 <p><span style="font-weight: 400;">Mempersiapkan lulusan yang siap menghadapi tuntutan abad ke-21 merupakan salah satu hal yang perlu disiapkan dalam bidang pendidikan. Berpikir kreatif menjadi salah satu keterampilan 4C, keterampilan 4C merupakan tututan bagi lulusan di abad ke-21. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pengaruh pembelajaran berbasis STEM-CBL terintegrasi video pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Kajian studi literatur dilakukan melalui analisis hasil studi nasional dan internasional untuk menemukan inovasi pembelajaran matematika yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Inovasi model </span><em><span style="font-weight: 400;">Challenge Based Learning </span></em><span style="font-weight: 400;">(CBL) bernuansa </span><em><span style="font-weight: 400;">Science, Technology, Engineering, and Mathematics</span></em><span style="font-weight: 400;"> (STEM) terintegrasi video pembelajaran menjadi salah satu alternatif dalam menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan berpikir kreatif. Tercatat bahwa penggunaan model CBL membuat siswa berkreasi dan berinovasi sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif mereka. Pembelajaran bernuansa STEM yang bermakna memberikan sentuhan tersendiri dalam mengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa. Integrasi video pembelajaran akan memunculkan kreativitas siswa, meningkatkan partisipasi dan pemahaman siswa, dan menciptakan komunikasi yang lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, inovasi model CBL bernuansa STEM terintegrasi video pembelajaran dapat memberikan dampak yang baik terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Lebih lanjut, dapat dikembangkan bahan ajar yang terintegrasi dengan inovasi pembelajaran tersebut untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.</span></p> Raivo Raivo Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 457 464 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik dalam Menunjang Penguatan Profil Pelajar Pancasila http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66908 <p><span style="font-weight: 400;">Kemampuan berpikir kritis merupakan bagian dari salah satu elemen projek penguatan profil pelajar Pancasila yaitu bernalar kritis. Pelajar yang berpikir kritis mampu secara objektif memproses informasi, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menyelesaikan soal barisan dan deret. </span><span style="font-weight: 400;">Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif ini mengumpulkan data menggunakan teknik tes dan wawancara. Sebanyak 33 orang peserta didik SMAN 1 Kampar mengerjakan soal tes kemampuan berpikir kritis. Hasil tes kemampuan berpikir kritis yang diperoleh pada indikator interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi berturut-turut adalah 18%, 23%, 30% dan 24%. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik masih tergolong rendah pada materi barisan dan deret. Informasi yang mendalam melalui wawancara diperoleh dari 6 orang subjek penelitian yang menyatakan bahwa peserta didik belum terbiasa menyelesaikan soal-soal berpikir kritis saat pembelajaran di kelas. Guru disarankan untuk melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam proses pembelajaran dalam rangka menunjang penguatan profil pelajar Pancasila.</span></p> Restu Ayu Gustianingrum Atma Murni Maimunah Maimunah ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 465 470 Kesesuaian teori perkembangan kognitif piaget dalam memahami hukum kekekalan bilangan pada anak usia 3-11 tahun http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66914 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara teori perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget dengan perkembangan kognitif anak-anak pada usia 6-7 tahun dalam memahami hukum kekekalan yang terfokuskan pada hukum kekekalan bilangan&nbsp; Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskripsi Kualitatif&nbsp; terhadap 8 anak&nbsp; dengan rentang usia 3-11 tahun yang meliputi kegiatan pemberian tes, wawancara, dan percobaan sederhana dengan media yang digunakan berupa kardus dan penjepit kertas </span><em><span style="font-weight: 400;">(clips)</span></em><span style="font-weight: 400;"> yang disusun menjadi 2 formasi yaitu formasi renggang dan rapat. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa diketahui 4 anak belum memahami hukum kekekalan bilangan dan 4 anak sudah memahami hukum kekekalan bilangan berdasarkan konsep hukum kekekalan bilangan yang dikemukakan oleh Jean Piaget.</span></p> Ria Lita Arafu Devi Ayu Listiani Gosanta Jalurisi Nuriana Rachmani Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 471 479 Kemampuan Berpikir Komputasi Siswa SMP Ditinjau dari Self-Efficacy pada Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Edmodo http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66915 <p><span style="font-weight: 400;">Berpikir komputasi merupakan salah satu kemampuan yang penting dimiliki oleh siswa dalam menghadapi perkembangan </span><em><span style="font-weight: 400;">Information and Communication Technologies</span></em><span style="font-weight: 400;"> di abad ke-21. Berpikir komputasi melatih seseorang untuk memecahkan masalah di dunia nyata dengan cara berpikir kreatif, efektif, dan logis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan </span><em><span style="font-weight: 400;">Problem Based Learning</span></em><span style="font-weight: 400;"> berbantuan Edmodo terhadap kemampuan berpikir komputasi siswa dan mendeskripsikan kemampuan berpikir komputasi siswa ditinjau dari </span><em><span style="font-weight: 400;">self-efficacy</span></em><span style="font-weight: 400;">. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan model </span><em><span style="font-weight: 400;">sequential explanatory design. </span></em><span style="font-weight: 400;">Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Banjarbaru. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah tes, angket, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran </span><em><span style="font-weight: 400;">Problem Based Learning</span></em><span style="font-weight: 400;"> berbantuan Edmodo efektif terhadap kemampuan berpikir komputasi siswa. Dalam aspek berpikir komputasi, siswa dengan </span><em><span style="font-weight: 400;">self-efficacy </span></em><span style="font-weight: 400;">tinggi memiliki keyakinan dan kepercayaan diri tinggi, serta mampu memenuhi empat indikator berpikir komputasi yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan berpikir secara logaritmik. Siswa dengan </span><em><span style="font-weight: 400;">self-efficacy </span></em><span style="font-weight: 400;">sedang memiliki keraguan dan kurang rasa percaya diri ketika dihadapkan dengan suatu masalah, serta siswa hanya mampu memenuhi tiga indikator berpikir komputasi. Sedangkan siswa </span><em><span style="font-weight: 400;">self-efficacy </span></em><span style="font-weight: 400;">rendah memiliki keraguan, kurang rasa percaya diri, dan kurang yakin dalam menghadapi tantangan atau tugas yang diberikan, serta siswa hanya mampu memenuhi dua indikator berpikir komputasi.</span></p> Risda Azizatul Marifah Kartono Kartono ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 480 489 Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Implementasi Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Ditinjau Berdasarkan Gaya Belajar http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/67016 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan implementasi model pembelajaran </span><em><span style="font-weight: 400;">Contextual Teaching and Learning</span></em><span style="font-weight: 400;"> terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa dan mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa ditinjau berdasarkan gaya belajar pada model pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Metode penelitian yang digunakan adalah </span><em><span style="font-weight: 400;">mix method</span></em><span style="font-weight: 400;"> dengan jenis penelitian </span><em><span style="font-weight: 400;">sequential explanatory</span></em><span style="font-weight: 400;">. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Brebes Tahun Ajaran 2022/2023 dengan sampel penelitian kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, angket, dan wawancara. Teknik analisis data terdiri dari analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran Contextual Teaching and Learning efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah (2) siswa dengan gaya belajar visual mampu memenuhi empat indikator kemampuan pemecahan masalah, siswa dengan gaya belajar auditorial mampu memenuhi keempat indikator kemampuan pemecahan masalah dan sebagian lain hanya mampu memenuhi dua indikator, serta siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu memenuhi dua indikator kemampuan pemecahan masalah, dan sebagian lain hanya mampu memenuhi satu indikator.</span></p> Salma Ayu Fadhila Isnarto Isnarto Isnarto Isnarto ##submission.copyrightStatement## 2023-03-13 2023-03-13 6 490 496 Analisis Hukum Kekekalan Materi Dalam Teori Piaget Menggunakan Metode Kualitatif Observasi http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66765 <p>Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pemahaman anak tentang Teori Piaget tentang Hukum Kekekalan Materi. Hukum Kekekalan Materi akan dipahami oleh anak ketika berusia sekitar 7-8 tahun. Pada usia tersebut, anak akan memahami bahwa materi atau zat akan tetap sama banyaknya meskipun diubah bentuk dan tempatnya dipindah. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan melakukan observasi langsung kepada subjek penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2022, bertempat di Desa Pakuncen, Kabupaten Wonosobo. Adapun subjek yang diobservasi adalah anak yang berusia 6 tahun, 7 tahun dan 9 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat anomali yang dialami oleh subjek penelitian. Pembuktian teori ini menunjukkan hasil yang kurang sesuai dan tidak dapat dijadikan acuan karena masih ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhinya.</p> Putri Nur FItriani Isma Nur Malicha Salim Ardiansyah Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 497 500 Penerapan Teori Perkembangan Kognitif Piaget Pada Hukum Kekekalan Berat http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66766 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan perkembangan kognitif pada peserta didik dalam memahami hukum kekekalan berat dengan teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan kualitatif-deskriptif. Populasi penelitian ini adalah peserta didik sebanyak 4 peserta didik yang berusia 8-11 tahun dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik <em>purposive sampling.</em> Instrumen yang digunakan adalah berupa wawancara dan percobaan sederhana. Wawancara dan percobaan sederhana ini memanfaatkan 2 buah plastisin dan penggaris dengan 2 kali percobaan untuk menerapkan hukum kekekalan berat. Percobaan pertama dilakukan dengan membandingkan kedua plastisin yang memiliki kesamaan bentuk dan berat diatas penggaris. Sedangkan percobaan kedua dilakukan dengan mengubah bentuk salah satu plastisin menjadi pipih. Berdasarkan hasil penelitian wawancara dan percobaan sederhana didapatkan jawaban yang berbeda-beda dari setiap peserta didik. Hanya ada 1 peserta didik berusia 10 tahun yang sudah memahami hukum kekekalan berat. Sedangkan 3 peserta didik berusia 8, 9, dan 11 tahun belum memahami hukum kekekalan berat.</p> Azrina Azhar Fazira Siti Lubna Askhiya Salsabila Nurul Firdausi Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 501 505 Implementasi Teori Perkembangan Mental Piaget pada Anak Usia 5-8 Tahun Berdasarkan Konsep Hukum Kekekalan Bilangan http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66917 <p>Berdasarkan teori perkembangan mental dari Piaget, terdapat empat tahapan perkembangan kognitif pada anak, salah satunya adalah tahap konkret. Pada tahap konkret, anak mulai memahami konsep kekekalan. Bagi pendidik, teori Piaget sangat relevan karena pendidik dapat mengetahui kemampuan berpikir anak sesuai dengan hukum kekekalannya. Namun, Piaget melakukan penelitian ini dengan anak yang ada di negara asalnya, yaitu negara Swiss, sehingga ada kemungkinan terjadi ketidaksesuaian dalam penerapan teori. Penelitian tentang perkembangan kognitif anak tergolong jarang dilakukan di Indonesia. Hal ini membuat adanya ketertarikan untuk melakukan percobaan sederhana dalam mengukur pemahaman anak tentang hukum kekekalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep kekekalan namun hanya terbatas pada pengujian kekekalan bilangan terhadap anak usia 5–8 tahun yang ada di lingkungan sekitar. Penelitian ini dilaksankan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan bantuan berupa melihat gambar dan membandingkan jumlah antar dua gambar. Penelitian ini dilakukan oleh empat orang anak dengan rentang usia 5-8 tahun sebagai subjeknya. Berdasarkan dari hasil penelitian, maka disimpulakan bahwa anak yang berusia 5 tahun belum memahami hukum kekekalan bilangan sedangkan anak yang berusia 6-8 tahun sudah memahami hukum kekekalan bilangan secara normal namun masih diperlukan scaffolding.</p> Sekar Lintang Nurshobiha ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 506 512 Penerapan Teori Perkembangan Mental Piaget Tahap Operasional Konkret Pada Hukum Kekekalan Luas http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66767 <p>Teori perkembangan Piaget ada 4 tahapan perkembangan kognitif. Setiap tahapan perkembangan mental mempunyai sifat dan ciri yang berbeda-beda. Pada usia 8 – 9 tahun anak sudah mampu memahami luas suatu benda yang memiliki bentuk berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan mental teori Piaget pada tahap perkembangan konsep hukum kekekalan luas pada anak usia 8 - 9 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi kepada anak dan dilanjutkan wawancara kepada keempat anak tersebut. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 anak, satu anak berusia 6 tahun, dua anak berusia 8 tahun dan 9 tahun, dan satu anak berusia 12 tahun. Penelitian ini dilakukan menggunakan kertas sebagai media penelitian.&nbsp; Penelitian ini dilakukan dengan melihat gambar secara langsung dan secara <em>virtual</em>. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa keberlakuan teori Piaget hukum kekekalan luas dari keempat anak yang menjadi subjek penelitian, anak yang usianya berada pada tahap perkembangan kognitif Piaget dan anak usia diatas 9&nbsp; tahun dapat memahami konsep hukum kekekalan luas. Sedangkan pada anak usia 9 tahun dan usia dibawah 8 tahun masih belum memahami konsep hukum kekekalan luas. Hal ini menunjukkan bahwa anak yang usianya sesuai dengan konsep hukum kekekalan luas ternyata belum semua memahami konsep hukum kekekalan luas.</p> Yosua Bryan Kristianto Amanda Aprilia Sinta Hidayati Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 513 520 Analisis Penerapan Teori Perkembangan Mental Piaget pada Konsep Kekekalan Luas dalam Pembelajaran Matematika http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66919 <p>Tahapan perubahan terjadi dalam rentang kehidupan manusia. Jean Piaget salah satu tokoh yang mengemukakan tahapan perkembangan kognitif. Pengetahuan peserta didik yang terbentuk berangsur sejalan dengan tahap-tahap perkembangan kognitif. Ini dilakukan untuk melihat perbedaan kemampuan peserta didik yang diteliti dalam menguasai kekekalan luas sesuai tingkat berpikir peserta didik pada tahap usia operasional konkret 7-12 tahun. Dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara sehingga hasil wawancara digunakan untuk menarik kesimpulan dalam penelitian. Kegiatan inti dari penelitian ini adalah (1) membuat tes instrumen; (2) melakukan wawancara; dan (3) menganalisis data menggunakan konten analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik di bawah usia 8-9 tahun belum menguasai hukum kekekalan luas, sedangkan peserta didik usia 8-9 tahun masih dalam tahap pemahaman, dan peserta didik di atas usia 8-9 tahun sudah menguasai hukum kekekalan luas.</p> stefany Margaretha Hutauruk ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 521 528 Hubungan Resiliensi Matematis dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66770 <p>Resiliensi matematis adalah ketahanan seseorang dalam pembelajaran matematika. Adapun kemampuan Pemecahan Masalah Matematis adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika secara benar dengan strategi yang sesuai berdasarkan indikator Polya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara resiliensi matematis dan kemampuan pemecahan masalah matematis pada siswa SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan bentuk korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri di Kabupaten Subang tahun ajaran 2022/2023 semester ganjil. Subjek penelitian yang diambil menggunakan teknik random sampling sebanyak 53 siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh terdapat hubungan yang signifikan antara resiliensi matematis dan kemampuan pemecahan masalah dengan nilai r sebesar 0,344 dan termasuk dalam kategori rendah. &nbsp;Resiliensi matematis terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis memiliki pengaruh yang positif ditunjukkan dengan koefisien determinasi sebesar 11,9%.</p> Syifa Syafira Al Ghifari Dian Usdiyana ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 529 535 Penerapan Teori Perkembangan Mental Menurut Jean Piaget Di SD Al Hikmah Tembalang http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66785 <p>Jean Piaget mencetuskan teori perkembangan yang didalamnya membahas mengenai beberapa tahapan perbembangan kognitif dimana salah satunya adalah tahapan Operasi Konkrit mengenai konsep kekekalan. Salah satu konsep kekekalan yaitu kekekalan panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian antara teori Piaget berupa kekekalan panjang dengan keadaan yang terjadi di SD Al Hikmah Tembalang. Metode yang kita gunakan yaitu wawancara langsung kepada beberapa peserta didik yang ada di SD Al Hikmah Tembalang, dengan bantuan dua buah rafia yang sama panjang. Dari wawancara ketiga peserta didik yang usianya berbeda didapatkan hasil bahwa terdapat kesesuaian antara teori perkembangan yang telah diungkapkan oleh Jean Piaget dengan keadaan ketiga siswa SD Al Hikmah Tembalang. Dapat disimpulkan bahwa dari ketiga siswa SD Al Hikmah Tembalang, sesuai dengan teori perkembangan yang dikemukakan Jean Piaget.</p> Syifaa’ Nurhidayah Tsurraya Azzahira Salsa Fauziah Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 536 539 Kesesuaian Hukum Kekekalan Volume Piaget http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66786 <p>Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian perkembangan kognitif pada hukum kekekalan volume yang dikemukakan oleh Jean Piaget. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pemahaman anak dengan usia yang berbeda dalam memahami hukum kekekalan volume. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan kualitatif dan deskriptif. Kegiatan utamanya, (1) tim peneliti mengumpulkan 3 sampel dengan usia berbeda-beda, (2) melakukan percobaan sederhana dengan memanfaatkan gelas dan mangkok berisi air. Berdasarkan hasil observasi dan analisis data jawaban, diketahui hanya sebanyak satu siswa saja yang sudah memahami hukum kekekalan volume sedangkan dua lainnya belum memahami hukum kekekalan volume. Kesimpulan yang didapatkan yaitu hasil teori perkembangan kognitif yang dikemukakan Piaget bahwa usia untuk memahami kekekalan volume berada di rentang usia 11-12 tahun adalah sesuai.</p> Tasya Diva Fortuna Salsa Mahardika Aisyah Az’Zahra Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 540 545 Hukum Kekekalan Volume Berdasarkan Teori Perkembangan Mental Piaget http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66787 <p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh teori piaget yang menyatakan bahwa anak berumur 11-12 tahun sudah memahami konsep kekekalan volume. Selain meneliti anak berusia 11-12 tahun, diteliti juga anak yang berusia 10 dan 13 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman anak mengenai hukum kekekalan volume. Metode yang digunakan adalah wawancara, eksperiman dan observasi. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa anak berumur 11 tahun sudah memahami konsep kekekalan volume dan anak berumur 10, 12, dan 13 belum memahami konsep kekekalan volume. Dapat diambil kesimpulan bahwasannya Teori Piaget ini kurang berlaku pada semua anak.</p> Sintya Maharani Tentri Oksavinda Khasanah Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 546 550 Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik ditinjau dari Self-Regulated pada Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Pendekatan Realistik http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66788 <p>Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menguji keefektifan model pembelajaran <em>Project Based Learning </em>dengan Pendekatan Realistik terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Bansari, (2) Menguji model pembelajaran <em>Project Based Learning </em>dengan Pendekatan Realistik lebih efektif dari model pembelajaran Konvensional terhadap kemampuan bepikir kreatif peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Bansari, (3) Menguji pengaruh <em>Self-Regulated </em>terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Bansari pada model pembelajaran <em>Project Based Learning </em>dengan Pendekatan Realistik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Bansari. Subjek penelitian dilakukan dengan teknik <em>random sampling</em>. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes dan angket. Data kuantitatif dianalisis pada hipotesis 1 menggunakan uji proporsi satu pihak kanan dan uji rata-rata sau pihak kanan, hipotesis 2 menggunakan uji kesamaan rata-rata dua sampel pihak kanan, dan hipotesis 3 menggunakan uji regresi linear sederhana. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada model pembelajaran <em>Project Based Learning </em>dengan Pendekatan Realistik mencapai ketuntasan klasikal; (2) Kemampuan berpikir kreatif peserta didik dengan penerapan model pembelajaran <em>project based learning </em>lebih baik dari kemampuan berpikir kreatif peserta didik dengan penerapan model pembelajaran konvensional; (3) Terdapat pengaruh <em>self-regulated </em>terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik</p> Venty Indah Mabruro ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 551 556 Telaah Model Challenge Based Learning Terintegrasi STEAM berbantuan Sevima Edlink terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66789 <p><em>Challenge Based Learning</em> terintegrasi STEAM merupakan pengintegrasian pendekatan <em>Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics </em>(STEAM) pada model <em>Challenge Based Learning </em>(CBL)<em>.</em> Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah model pembelajaran <em>Challenge Based Learning</em> terintegrasi STEAM berbantuan <em>Sevima Edlink</em> terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan teknik mengorganisasikan, menyintesis, dan mengidentifikasi, dan merumuskan. Hasil penelitian ini adalah terbentuknya langkah-langkah CBL terintegrasi STEAM berbantuan <em>Sevima Edlink</em> berdasarkan beberapa literatur yang telah dianalisis dan keterkaitan model CBL terintegrasi STEAM berbantuan <em>Sevima Edlink</em> terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Diperoleh bahwa CBL terintegrasi STEAM berbantuan <em>Sevima Edlink</em> memberikan dampak positif terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa yang berpaduan dengan sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika. Dengan model CBL terintegrasi STEAM berbantuan <em>Sevima Edlink</em>, siswa dapat menyelesaikan masalah yang mendesak, mengajukan solusi terkait masalah nyata dan mengambil tindakan yang tepat sehingga memberikan kesempatan siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif. Lebih lanjut, perlu adanya penelitian terkait instrument dalam model CBL terintegrasi STEAM berbantuan <em>Sevima Edlink</em> pada pembelajaran matematika.</p> Vicka Okta Viona Iwan Junaedi Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 557 564 Tahap Perkembangan Mental Menurut Teori Jean Piaget pada Hukum Kekekalan Volume http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66790 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang teori yang dikembangkan oleh Jean Piaget terhadap pembelajaran matematika sesuai tingkat berfikir anak pada tahap usia operasional konkret (7-12 tahun), salah satunya dengan meneliti tentang kesesuaian perkembangan kognitif anak usia 11-12 tahun dalam memahami kekekalan volume sesuai dengan teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-kualitatif. Telah dilakukan penelitian terhadap satu anak yang berusia di bawah 11-12 tahun, dua anak yang berusia 11-12 tahun, dan satu anak yang berusia di atas 11-12 tahun. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument non test yaitu berupa wawancara dan percobaan sederhana. Dalam proses wawancara dan percobaan sederhana ini peneliti memanfaatkan air, gelas, dan botol. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada 3 orang anak yang telah memahami hukum kekekalan volume, yakni anak berusia 9 tahun, 11 tahun, dan 13 tahun.</p> Vivi Anggraini Saputri Azis Dania Putri Damayanti Elisa Rahmandani Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 565 569 Penelitian Hukum Kekekalan Luas Terhadap Teori Piaget Pada Anak http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66794 <p>Makalah yang berjudul Penelitian Hukum Kekekalan Luas Terhadap Teori Piaget Pada Anak ini membahas tentang bagaimana penerapan teori kognitif menurut piaget mengenai hukum kekekalan luas . Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan pemahaman kognitif anak usia 8-9 tahun mengenai hukum kekekalan luas, serta membuktikan teori piaget yang membahas mengenai hukum kekekalan luas. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah deskriptif kualitatif, karena kami akan mendeskripsikan hasil penelitian kami berdasarkan fakta dilapangan. Beberapa anak yang kami jadikan sebagai subjek adalah satu anak berusia 7 tahun, 9tahun, dan 10tahun dan dua anak berusia 8 tahun. Dari penelitian ini dapat dibuktikan bahwasannya anak yang berusia 10 tahun rata-rata sudah mampu memahami kekekalan luas. Anak tersebut mampu memahami bahwa luas&nbsp; daerah yang diututupi suatu benda akan tetap sama meskipun letak benda diubah, benda dipotong menjadi 2 bagian, dan lain sebagainya. sedangkan anak berusia 7-9 tahun terkadang masih suka terkecoh ketika melihat benda yg lainnya yg memiliki bentuk berbeda maupun letaknya diubah.</p> Wafiyyah Nabila Alfinuri Arinta Dwiandhini Atik Astiani Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 570 573 Penerapan Teori Perkembangan Kognitif Piaget Pada Tahap Operasional Konkret Mengenai Hukum Kekekalan Luas Terhadap Anak Usia 8-9 Tahun http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66795 <p>Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap hukum kekekalan luas dan untuk mengetahui kesesuaian perkembangan kognitif anak usia 8 – 9 tahun dalam memahami hukum kekekalan luas sesuai dengan teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif. Instrumen yang digunakan berupa wawancara yang dipadukan dengan percobaan sederhana. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menyajikan suatu permasalahan luas persegi panjang dan jajar genjang. Subjek penelitian ini melibatkan 4 anak yang meliputi satu anak di bawah usia teori, dua anak sesuai usia teori yakni 8 – 9 tahun, dan satu anak di atas usia teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dengan usia di&nbsp; bawah teori dan sesuai teori belum memahami mengenai hukum kekekalan luas, sedangkan siswa dengan usia diatas teori sudah memahami hukum kekekalan luas. Maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan kognitif pada anak dengan usia sesuai teori belum sesuai dengan perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget.</p> Wahyudi Ramlan Munzid Mahendra Ighfirli Amanda Izzati Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 574 579 Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMK Ditinjau dari Tipe Kepribadian pada Pembelajaran Flipped Classroom Berbantuan Student Worksheet Berbasis Etnomatematika http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66796 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas implementasi pembelajaran <em>flipped classroom</em> berbantuan <em>student worksheet</em> berbasis etnomatematika terhadap kemampuan penalaran matematis pada siswa kelas X SMK, serta untuk menemukan pola kemampuan penalaran matematis siswa kelas X SMK ditinjau dari tipe kepribadian pada pembelajaran <em>flipped classroom</em>. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi yaitu menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dapat dikategorikan baik. Selain itu, hasil evaluasi menunjukkan bahwa nilai siswa kelas eksperimen tuntas secara mean dan proporsi, serta memperoleh nilai rata-rata yang lebih baik dari siswa kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas implementasi pembelajaran dengan <em>flipped classroom</em> berbantuan <em>student worksheets</em> berbasis etnomatematika dapat dikategorikan baik. Selain itu, berdasarkan hasil analisis tes kemampuan penalaran matematis dan hasil wawancara subjek penelitian, menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki kemampuan penalaran yang berbeda-beda sesuai dengan tipe kepribadian yang dimiliki. Tipe kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian Keirsey. Perbedaan kemampuan tersebut disebabkan oleh karakteristik setiap subjek yang berbeda. Dengan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki pola kemampuan penalaran yang berbeda-beda sesuai dengan tipe kepribadiannya.</p> Windha Widyansyah Hery Sutarto ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 580 591 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas IX SMP Negeri 20 Pekanbaru pada Materi Persamaan Garis Lurus http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66798 <p>Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis siswa khususnya pada materi persamaan garis lurus menggunakan metode penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 20 Pekanbaru tahun pelajaran 2022-2023 sebanyak 29 orang dengan menggunakan instrumen tes tertulis kemampuan berpikir kritis yaitu 2 butir soal dan 4 indikator berpikir kritis. Hasil&nbsp; dari penelitian ini menyatakan kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator menginterpretasi berada di kriteria sangat rendah dengan rata-rata 48,71%, indikator menganalisis di kriteria sangat rendah dengan rata-rata 15,95%, indikator mengevaluasi di kriteria sangat rendah dengan rata-rata 37,93%, dan indikator menginferensi pada kriteria sangat rendah dengan rata-rata 15,95%. Nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas IX SMP Negeri 20 Pekanbaru adalah 29,64% pada kriteria sangat rendah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tidak terbiasa menyelesaikan soal-soal nonrutin, siswa perlu dibiasakan untuk mengerjakan soal-soal nonrutin untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa.</p> Wiwik Julia Fitri Maimunah Maimunah Elfis Suanto ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 592 600 Kesesuaian Antara Teori Piaget Terhadap Hukum Kekekalan Bilangan Pada Anak Usia 4 – 12 Tahun http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66800 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih jauh tentang teori yang dikembangkan oleh Jean Piaget mengenai Hukum Kekekalan Bilangan pada anak usia 4-12 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dimana peneliti melakukan wawancara dalam memperoleh data. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari peneliti sebagai instrumen utama, kemeja / baju berkancing, handphone, pulpen, dan buku tulis / kertas. Sedangkan, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu buku, jurnal, artikel, dan karya ilmiah lainnya.</p> <p>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 4 sampel yang diteliti, diketahui bahwa ada 3 peserta didik yang sudah memahami konsep kekekalan bilangan dan sesuai dengan perkembangan kognitif Jean Piaget. Namun, masih ada 1 peserta didik berusia 5 tahun yang belum mampu memahami konsep kekekalan bilangan tersebut karena usianya belum memasuki tahap berpikir konkret. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Funny (2014) yang menunjukkan bahwa kemampuan konservasi anak umumnya masih rendah dan masih terdapat kekeliruan saat menentukan kekekalan suatu bilangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perkembangan kognitif mereka sudah sesuai dengan perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget.</p> Wiwit Lestari Dayana Azahro Aida Haya Afifah Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 601 605 Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas VII pada Pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually (SAVI) Berbantuan Video Animasi http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66801 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah <em>Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually</em> (SAVI) berbantuan video animasi efektif terhadap kemampuan representasi matematis siswa dan apakah SAVI berbantuan video animasi lebih efektif dari <em>Problem-Based Learning</em> terhadap kemampuan representasi matematis siswa. Kemampuan representasi matematis kelas SAVI berbantuan video animasi dikatakan efektif apabila tuntas klasikal dan tuntas rata-rata kelas, sedangkan dikatakan lebih efektif apabila rata-rata dan proporsi ketuntasan kemampuan representasi matematis kelas SAVI berbantuan video animasi lebih tinggi dari kelas <em>Problem-Based Learning</em>. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quantitative method. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 22 Semarang tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes kemampuan representasi matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis kelas SAVI berbantuan video animasi mencapai ketuntasan klasikal dan tuntas rata-rata kelas, sehingga pembelajaran SAVI berbantuan video animasi efektif terhadap kemampuan representasi matematis siswa. Kemudian rata-rata kemampuan representasi matematis kelas SAVI berbantuan video animasi lebih tinggi daripada rata-rata kelas <em>Problem-Based Learning</em> dan proporsi ketuntasan kemampuan representasi matematis kelas SAVI berbantuan video animasi lebih tinggi daripada proporsi ketuntasan kelas <em>Problem-Based Learning</em>, sehingga SAVI berbantuan video animasi lebih efektif dari <em>Problem-Based Learning</em> terhadap kemampuan representasi matematis siswa.</p> Yoga Adi Pratama Mashuri Mashuri ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 606 613 Mathematical Critical Thinking Skills ditinjau dari Curiosity dengan Pendekatan Etnomatematika Melalui Kebudayaan Kabupaten Temanggung http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66705 <p>Tujuan dilaksanakannya penelitian ini untuk mengetahui peran pendekatan etnomatematika dan pengaruh rasa ingin tahu terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kedu pada materi aritmetika sosial. Pendekatan etnomatematika diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas dan diintegrasikan dalam sumber belajar berupa bahan ajar matematika yang dikembangkan oleh peneliti. Kebudayaan yang diintegrasikan dalam pendekatan etnomatematika merupakan kebudayaan asli dari Kabupeten Temanggung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>mixed method </em>dengan model <em>sequential explanatory </em>(kombinasi berurutan). Kegiatan dalam penelitian ini meliputi pembelajaran di kelas sebanyak 5 pertemuan untuk kelompok eksperimen dan kontrol, tes kemampuan berpikir kritis matematis untuk kelompok eksperimen dan kontrol, pengisian angket untuk kelompok eksperimen, dan wawancara untuk kelompok eksperimen. Hasil penelitian ini adalah pendekatan etnomatematika mampu berperan positif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang ditunjukkan dari hasil tes dan kemampuan berpikir kritis matematis siswa juga dipengaruhi oleh rasa ingin tahu. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pendekatan etnomatematika bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Selain itu juga perlunya untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa, karena semakin tinggi rasa ingin tahu siswa maka kemampuan berpikir kritis matematisnya akan semakin tinggi.</p> Yudhi Wahyu Adi Endang Retno Winarti Rindha Ardyanti ##submission.copyrightStatement## 2023-03-04 2023-03-04 6 614 619 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Budaya Pesisir Bagi Guru Sekolah Dasar di Pulau Karimunjawa Kabupaten Jepara http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/67215 <p>Tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi pengembangan perangkat<br>pembelajaran berbasis budaya pesisir bagi guru-guru Sekolah Dasar di Pulau Karimunjawa Kabupaten Jepara.<br>Perangkat pembelajaran yang dikenalkan menjadi acuan bagi implementasi Kurikulum Merdeka dalam rangka<br>menyusun silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), bahan ajar/LKS/LKPD, media pembelajaran, dan<br>evaluasi, sesuai karakteristik sekolah. Kegiatan ini berupa workshop pengembangan perangkat pembelajaran<br>berbasis budaya pesisir, dan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru-guru yang mengajar di Sekolah<br>Dasar Pulau Karimunjawa. Khalayak sasaran adalah guru yang mengajar di Pulau Karimunjawa. Pada akhir<br>kegiatan, semua peserta siap mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di instansi masing-masing.</p> Zaenuri Zaenuri Subhan Subhan Agestia Putri Nusantari ##submission.copyrightStatement## 2023-03-20 2023-03-20 6 620 626 Penerapan Teori Piaget tentang Konsep Hukum Kekekalan Panjang pada Anak http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66706 <p>Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan penguasaan anak dalam penerapan Hukum Kekekalan Panjang yang didasarkan pada teori Piaget tentang tahap operasional konkret anak usia 7-8 tahun. Metode yang dipakai peneliti yaitu wawancara dan eksperimen yang dilakukan kepada anak rentang usia 6-11 tahun sehingga dapat mengetahui langsung pemahaman anak terhadap konsep Hukum Kekekalan Panjang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak berusia 6, 7, dan 8 tahun belum memahami Hukum Kekekalan Panjang dan anak usia 11 tahun sudah memahami Hukum Kekekalan Panjang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa hanya terdapat satu anak yang sudah memahami Hukum Kekekalan Panjang dan terdapat anomali dari teori Piaget.</p> Zulaikha Nurul Zahra Sekar Auliany Nur’asyiyyah Mirza Maulana Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-04 2023-03-04 6 627 633 Penelitian Teori Perkembangan Piaget Tahap Operasional Konkret Pada Usia 11-12 Tahun Terhadap Hukum Kekekalan Volume http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66707 <p>Dalam pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan tingkat perkembangan anak dan karakteristik dari materi yang disajikan. Piaget mengemukakan teori yang mengkaji kognitifitas siswa sesuai tahapan usia. Menurut Piaget, setiap individu akan melewati empat tahap perkembangan kognitif yang berurutan. Salah satunya yaitu tahap operasional konkret. Tahap operasional konkret menurut Piaget, dicirikan dengan anak yang sudah dapat berfikir berdasarkan logika (usia 7-11 tahun) dan sudah memahami tentang hukum kekekalan volume (usia 11-12 tahun). Penelitian ini dilakukan untuk menguji pemahaman anak terkait hukum kekekalan volume pada tahap operasional konkret, sekaligus membuktikan teori perkembangan Piaget pada tahap operasional konkret terhadap pemahaman hukum kekekalan volume. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 4 sampel anak yaitu SA (usia 10 tahun), SB (usia 11 tahun), SC (usia 12 tahun), dan SD (usia 13 tahun). Dengan melalui beberapa percobaan untuk menguji tentang hukum kekekalan volume, didapatkan hasil bahwa keempat anak tersebut telah menjawab dan memahami pertanyaan yang diujikan dengan benar, sehingga keempat anak tersebut sudah memahami tentang hukum kekekalan volume. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian yang telah dilaksanakan tersebut, mendapatkan hasil yang sesuai dengan teori piaget mengenai tahap operasional konkret tentang pemahaman hukum kekekalan volume pada anak.</p> Isfi Rizqiyati Alfiana Wardani Zuhair Rizqi Fadholi Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 634 638 Penerapan Teori Perkembangan Mental Piaget pada Hukum Kekekalan Bilangan Berbasis Canva http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66709 <p class="PRISMA-Abstrak">Hukum kekekalan bilangan menurut teori Piaget menyatakan bahwa anak yang usianya 6-7 tahun yang telah memahami hukum kekekalan bilangan akan mengerti bahwa banyaknya suatu benda akan tetap meskipun letaknya berbeda-beda atau diubah tempatnya. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah anak yang usianya berada di bawah teori, sesuai teori dan berada di atas teori sudah memenuhi hukum kekekalan bilangan. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai 5 anak yang usianya 5 sampai 10 tahun dengan menyajikan paparan melalui aplikasi canva secara langsung maupun virtual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang usianya berada di atas, di bawah maupun sesuai hukum kekekalan bilangan, yaitu usia 5 sampai 10 tahun mampu menjawab dengan benar percobaan-percobaan yang telah disajikan. Jadi semua anak sudah memenuhi hukum kekekalan bilangan.</p> Najma Fatikasari Cindy Setya Amanda Mochamad Ibnu Humam Arief Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 639 647 Penerapan Perkembangan Teori Piaget dalam Hukum Kekekalan Panjang http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66711 <p>Menurut teori perkembangan mental dari Piaget, ada 4 tahapan perkembangan kognitif pada anak. Setiap tahapan perkembangan mental mempunyai sifat atau ciri khas masing-masing. Salah satu ciri yang dimunculkan pada tahap operasi kongkrit diantaranya yaitu bahwa pada tahap ini anak sudah mulai memahami konsep kekekalan. Diantaranya konsep kekekalan panjang (7 – 8 tahun). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman anak terkait hukum kekekalan panjang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yakni terfokus pada penelitian yang didasarkan pada fakta yang dilaksanakan dengan cara pengamatan secara langsung dan wawancara. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu setiap anak memilki pendapat yang berbeda-beda, terdapat anak yang sudah memahami dan terdapat pula yang belum memahami mengenai hukum kekalan panjang. Kesimpulannya anak belum seluruhnya memahami konsep hukum kekalan panjang, dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan hanya satu anak yang dapat memahaminya.</p> Dhea Novita Geovani Isna Devita Nurul Nazzala Trinovianto Ramadhani Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 648 651 Kesesuaian Teori Piaget Pada Peserta Didik Umur 7 Sampai 13 Tahun Dalam Memahami Hukum Kekekalan Massa http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66712 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian perkembangan kognitif peserta didik dalam memahami hukum kekekalan massa (usia 9-10 tahun) sesuai dengan teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah peserta didik dengan rentang usia 7-13 tahun. Didapatkan 4 sampel yaitu 1 sampel dengan usia 7 tahun, 1 sampel usia 9 tahun, 1 sampel usia 10 tahun, 1 sampel usia 13 tahun. Instrumen yang digunakan adalah percobaan sederhana dengan memanfaatkan sebuah&nbsp; tisu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, peserta didik dengan usia 7 tahun, 9 tahun, dan 13 tahun belum memahami hukum kekekalan massa. Ditunjukkan pula bahwa peserta didik dengan usia 10 tahun sudah memahami hukum kekekalan massa. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peserta didik dengan usia 7 tahun dan 10 tahun sudah memenuhi teori perkembangan kognitif Jean Piaget pada hukum kekekalan massa. Sedangkan peserta didik dengan usia 9 dan 13 tahun belum memenuhi teori perkembangan kognitif Jean Piaget pada hukum kekekalan massa.</p> Azizah Dilla Safitri Nadia Anggit Tyaswari Uswatun Khasanah Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi) ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 652 656 Mendesain MathCityMap Trails di Taman Kota untuk Mendukung Program Smart City Kota Semarang http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/67218 <p>Tujuan dari studi ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana program pelatihan bagi Guru Matematika dalam<br>mendesain MathCityMap di taman kota dapat dilaksanakan untuk mendukung Program Smart City Kota<br>Semarang. Studi eksplorasi dilaksanakan melibatkan 20 guru matematika SMP di Kota Semarang melalui<br>sebuah program pelatihan guru. Kegiatan diawali dengan penjelasan konsep math trails dengan teknologi digital<br>yang dilaksanakan di Laboratorium Matematika FMIPA UNNES dilanjutkan praktik di lingkungan sekolah<br>masing-masing dan beberapa taman kota di Semarang, seperti di Kawasan Kota Lama, Tugu Muda, Taman<br>Indonesia Kaya, Masjid Agung Jawa Tengah Keseluruhan tasks yang dibuat oleh para peserta pelatihan ini<br>direview oleh MathCityMap Reviewers, hasilnya sebagian besar tasks dinyatakan layak untuk dipublikasikan<br>dan digunakan untuk umum, sedangkan lainnya sudah sesuai dengan kriteria dan dapat digunakan secara private<br>dan dapat dipublikasikan untuk umum dengan beberapa perbaikan minor sesuai saran dari reviewer. Program<br>peningkatan profesional guru ini perlu untuk dilaksanakan berkesinambungan dan diterapkan di daerah-daerah<br>lain.</p> Adi Nur Cahyono Muhammad Kharis Muhammad Iqbal Muhammad Ghozian Kafi Ahsan Adam Arya Nugraha Nur Rizal ##submission.copyrightStatement## 2023-03-20 2023-03-20 6 657 662 Pengembangan Kemampuan Literasi Numerasi Melalui Pembelajaran Tematik Terintegrasi Berbasis Proyek http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66721 <p>Pendidikan dituntut untuk bisa mengembangkan kemampuan siswa sehingga memiliki kecakapan global. Salah satu keterampilan pada kecakapan global adalah keterampilan berbagai literasi diantaranya literasi dasar dan literasi numerasi. Literasi numerasi merupakan kemampuan yang penting karena berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Data di lapangan menunjukan bahwa kemampuan literasi siswa masih rendah sehingga diperlukan adanya inovasi pembeajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pengembangan kemampuan literasi numerasi melalui pembelajaran tematik terintegrasi berbasis proyek. Metode penelitian yang digunkan yaitu studi pustaka dengan menggunakan data sekunder berupa artikel jurnal, buku, laporan penelitian dan sumber lain yang relevan. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu organize, synthetize, dan identify. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran tematik terintegrasi proyek dapat digunakan sebagai inovasi pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan literasi numerasi siswa. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat menerapkan inovasi ini secara langsung di kelas serta mengembangkan media dan perangkat pembelajaran tematik terintegrasi berbasis proyek.</p> Detalia Noriza Munahefi Firdha Dwi Lestari Mashuri Mashuri Iqbal Kharisudin ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 663 669 Problem Based Learning berbantuan Scratch bernuansa Etnomatematika Cagar Budaya Kota Semarang terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/67095 <p class="PRISMA-Abstrak">Pengembangan kemampuan berpikir kritis menjadi tujuan dari pembelajaran matematika, namun masih ditemukan kurang berkembangnya kemampuan tersebut bagi siswa. Inovasi model <em>Problem Based Learning</em> berbantuan Scratch bernuansa Etnomatematika Cagar Budaya Kota Semarang menjadi salah satu alternatif yang diduga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi efektivitas model <em>Problem Based Learning</em> berbantuan Scratch bernuansa Etnomatematika Cagar Budaya Kota Semarang terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian kuantitatif telah terlaksana dengan metode <em>quasi experimental </em>tipe <em>non-equivalent control group design</em>. Data dikumpulkan melalui tes kemampuan berpikir kreatif dan dianalis secara statistik menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dilihat dari hasil <em>posttest</em> yang lebih dari hasil <em>pretest</em> siswa. Lebih lanjut, diperoleh hasil bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model <em>Problem Based Learning</em> berbantuan Scratch bernuansa Etnomatematika Cagar Budaya Kota Semarang efektif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil ini perlu ditindaklanjuti dengan pengembangan bahan ajar atau media pendukung lain serta dapat diperluas dengan jumlah sampel yang lebih besar.</p> Ghozy Hanafi Agung Isna Riska Amalia Nabilla Arisatul Faizah Adi Satrio Ardiansyah ##submission.copyrightStatement## 2023-03-16 2023-03-16 6 670 675 ALGORITMA INTUITIONISTIC FUZZY TIME SERIES FUNCTION http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66751 <p><em>Time series</em> adalah serangkaian proses pengamatan yang terurut berdasarkan waktu dengan jarak yang sama. Salah satu metode yang digunakan pada analisis <em>time series</em> adalah <em>fuzzy time series </em>(FTS). FTS merupakan metode peramalan yang didasarkan pada logika <em>fuzzy</em> dengan mengubah nilai numerik kedalam himpunan <em>fuzzy</em>. Metode FTS secara umum adalah fuzzyfikasi, menentukan relasi <em>fuzzy</em>, dan defuzzyfikasi. Pada Langkah fuzzyfikasi Metode FTS tidak mempertimbangkan nilai non-keanggotaan <em>fuzzy</em>, dengan menggunakan model <em>Intuitionistic fuzzy set</em> maka dapat diperoleh nilai keanggotaan dan nilai non-keanggotaan pada himpunan <em>fuzzy</em> yang berguna sebagai informasi baru untuk menambah kinerja peramalan. Metode <em>Intuintionistic Fuzzy C-means</em> (IFCM) digunakan sebagai representasi dari <em>intuitionistic fuzzy set</em> untuk mendapatkan nilai keanggotaan dan non-keanggotaan pada model. Pada tahap menentukan relasi <em>fuzzy</em> digunakan metode <em>Fuzzy regression function</em> sebagai skema penalaran pendekatan <em>fuzzy</em> dan untuk mendefinisikan relasi <em>fuzzy</em> dengan mengunakan fungsi regresi <em>least square</em>. <em>Fuzzy inference systems</em> ini disebut <em>intuitionistic fuzzy time series function </em>(IFTSF). Hasil kajian diperoleh algoritma IFTSF berguna untuk memperoleh nilai <em>fuzzy</em> dengan pendekatan <em>intuitionictic fuzzy regression function</em> yang dibentuk berdasarkan <em>Intuitionistic fuzzy set</em> yang diperoleh menggunakan <em>intuintionistic fuzzy C-means</em> untuk tujuan peramalan.</p> Anggarjito Sasikirono Dewi Retno Sari Saputro ##submission.copyrightStatement## 2023-03-13 2023-03-13 6 676 680 Optimisasi Kebutuhan Besi Beton pada Konstruksi Bangunan Menggunakan Integer Programming http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66752 <p>Besi beton merupakan salah satu komponen penting dalam konstruksi bangunan. Pemotongan besi beton dalam prakteknya akan menyesuaikan kebutuhan yang didasarkan pada keragaman ukuran yang tersedia.&nbsp; Oleh karenanya, pemotongan bahan persediaan besi beton ini perlu direncanakan agar memberikan hasil sesuai kebutuhan serta meminimalkan sisa pemotongan yang tidak terpakai.&nbsp; Paper ini bertujuan memberikan model eksak berdasar <em>integer programming</em> yang dapat digunakan untuk menentukan skenario pemotongan besi beton yang diperlukan serta sekaligus meminimalkan sisa hasil pemotongan.&nbsp; Solusi model berupa rekomendasi kombinasi pola pemotongan besi beton yang meminimalkan sisa pemotongan.&nbsp; Model diimplementasikan menggunakan bantuan bahasa pemrograman Python dan perangkat lunak optimisasi Lingo pada proyek pembangunan Kantor Kelurahan Kota Surakarta, yaitu Kantor Kelurahan Gilingan, Kantor Kelurahan Jagalan, dan Kantor Kelurahan Kauman.&nbsp; Hasil implementasi memberikan sisa pemotongan 5.57% dari total besi yang digunakan.&nbsp; Berdasarkan waktu eksekusi model yang relatif sangat cepat pada saat implementasi menunjukkan bahwa model dapat dipandang <em>reasonable</em> untuk digunakan.</p> Prapto Tri Supriyo Bib Paruhum Silalahi Amril Aman Vina Izza Nurika ##submission.copyrightStatement## 2023-03-14 2023-03-14 6 681 686 Metode Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) untuk Peramalan Kunjungan Wisatawan dengan Perbandingan Kombinasi Fungsi Pelatihan http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/67036 <p>Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi dari segi sektor pariwisata. Data kunjungan wisatawan merupakan data runtun waktu yang dapat digunakan untuk meprediksi dimasa mendatang. Jaringan syaraf tiruan merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk memprediksi data nonlinier. <em>Radial Basis Function Neural Network</em> (RBF) adalah model jaringan syaraf yang mentransformasikan <em>input </em>secara nonlinier dengan menggunakan fungsi aktivasi Gaussian pada lapisan tersembunyi sebelum diproses secara linier di lapisan <em>output</em>. RBFNN merupakan salah satu metode yang baik digunakan pada peramalan kunjungan wisatawan karena dapat memberikan nilai akurasi yang tinggi. Kecepatan proses pelatihan jaringan sangat diperlukan, oleh karena itu perlu dilakukan berbagai kombinasi fungsi pelatihan untuk mempercepat konvergensi pelatihan jaringan. Pada penelitian ini model RBFNN dikembangkan dengan kombinasi fungsi pelatihan <em>levenberg-marquadrt</em> (trainlm), <em>gradient descent with momentum and adaptive learning rate</em> (traingdx) dan regulasi bayesian (trainbr). Penelitian ini menggunakan data kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia dari bulan Januari 2008 hingga Januari 2020 dan jumlah kunjungan wisatawan sebagai variabel <em>input</em> Arsitektur jaringan metode RBFNN menggunakan 2 neuron pada <em>input layer</em>, 8 neuron pada <em>hidden layer</em>, dan 1 neuron pada <em>output layer</em> dengan nilai spread 1, Hasil menunjukan bahwa model terbaik untuk peramalan kunjungan wisatawan menggunakan fungsi pelatihan <em>levenberg-marquadrt</em> (trainlm). Nilai MSE pelatihan diperoleh sebesar 0,0088 dengan kecepatan konvergesi pelatihan selama 1 menit 16 detik dan nilai MAPE pengujian sebesar 5,2559% dengan akurasi jaringan sebesar 94,7441%.</p> Istiqomah Ambarwati ##submission.copyrightStatement## 2023-03-13 2023-03-13 6 687 693 Pemodelan Time Series Data Saham LQ45 dengan Algoritma LSTM, RNN, dan Arima http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/67121 <p>Perkembangan teknologi merubah cara manusia untuk melakukan kegiatan. Termasuk, dalam hal berinvestasi. Untuk memilih saham dalam berinvestasi dibutuhkan strategi dan analisis yang baik, analisis yang sering dipakai adalah peramalan deret waktu. Peramalan deret waktu disini dilakukan dengan memilih saham yang terdaftar pada <em>Liquid</em> 45 (LQ45) yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mengambilnya menjadi dataset melalui <em>finance.yahoo.com</em>, kemudian memodelkannya menggunakan metode tradisional <em>Autoregressive Integrated Moving Average (</em>ARIMA) serta metode modern yang populer seperti<em> Long-Short Term Memory </em>(LSTM), <em>Convolutional Neural Network</em>-<em>Long-Short Term Memory</em> (CNN-LSTM), dan <em>Convolutional Long-Short Term Memory </em>(ConvLSTM).Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan metode Arima dengan metode LSTM, CNN-LSTM, dan ConvLSTM dalam meramalkan data saham.</p> Muhammad Nur Alim ##submission.copyrightStatement## 2023-03-16 2023-03-16 6 694 701 Clustering Data Campuran Numerik Dan Kategorik Menggunakan Algoritme K-Prototype http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66744 <p>Terdapat berbagai teknik dalam data <em>mining</em> dimana setiap teknik memiliki hasil yang berbeda, yaitu klasifikasi, asosiasi, <em>clustering</em>, prediksi, estimasi dan analisis deviasi. <em>Clustering</em> merupakan proses yang digunakan untuk mengelompokkan objek dalam dataset sehingga objek yang mempunyai kemiripan ditempatkan pada <em>cluster</em> yang sama. Ukuran kemiripan antar objek satu dengan objek lainnya diketahui dari ukuran jarak. Semakin kecil ukuran jarak, semakin kecil perbedaan antar objek satu dengan objek lainnya. Metode <em>elbow</em> merupakan metode untuk menentukan jumlah <em>cluster</em> optimal yang diperoleh dengan melihat presentase hasil perbandingan antara jumlah <em>cluster</em> yang akan membentuk siku pada suatu titik. Pada umumnya proses <em>clustering</em> hanya untuk data numerik atau kategorik saja, akan tetapi kerap kali ditemui kasus data campuran numerik dan kategorik. Algoritme <em>K-Means</em> merupakan salah satu metode <em>clustering</em> konvensional yang efisien untuk data yang berukuran besar, tetapi tidak untuk data kategorikal. Algoritme <em>K</em>-<em>Prototype</em> merupakan pengembangan dari algoritme <em>K-Means</em> yang dapat menangani data yang bertipe campuran numerik dan katagorik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji algoritme <em>K-Prototype</em> dengan inisialisasi menggunakan metode <em>elbow </em>dalam menentukan jumlah <em>cluster</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode <em>elbow</em> dapat digunakan untuk menentukan jumlah <em>cluster</em> optimal yang selanjutnya digunakan pada algoritme <em>K-Prototype</em>.</p> Rika Wijayati Dewi Retno Sari Saputro ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 702 706 Implementasi Metode Double Exponential Smoothing untuk Peramalan Luas Panen Padi di Kabupaten Pati dengan Bantuan Software Minitab 16 http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66746 <p>Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi luas panen padi agar data prediksi tersebut dapat membantu merancang kerentanan atau kerawanan pangan di Kabupaten Pati. Peramalan penelitian ini menggunakan metode <em>double exponential smoothing</em>, dengan taraf yang digunakan adalah , , dan &nbsp;dan hasil akan dilihat melalui nilai indikator MAPE <em>(Mean Absolute Percentage Error)</em>, MAD <em>(Mean Absolute Deviation)</em>, dan MSD <em>(Mean Squared Deviation)</em>. Dalam penelitian ini dinyatakan bahwa peramalan dengan kesalahan terkecil adalah peramalan dengan taraf &nbsp;dengan nilai MAPE 130 (dalam kateori &gt;50%) dalam metode <em>double exponential smoothing</em>, pada peramalan periode selainjutnya diperoleh nilai peramalan adalah 1610,27. Karena nilai kesalahan dalam peramalan yang terlalu besar, maka dapat disimpulkan bahwa peramalan tersebut tidak akurat dan tidak dapat digunakan.</p> Trisa Mariyani Isnaini Rosyida ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 707 713 Estimasi Parameter Generalized Space Time Autoregressive Integrated Moving Average (GSTARIMA) dengan Pendekatan Seemingly Unrelated Regression (SUR) http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66749 <p>Data runtun waktu merupakan data yang berturut berdasarkan waktu. Data deret waktu yang melibatkan unsur waktu dan lokasi disebut <em>space time</em>. Salah satu model <em>space time</em> adalah <em>space time autoregressive moving average</em> (<em>STARMA</em>). Pada model <em>STARMA</em> hanya dapat digunakan untuk lokasi dengan karakteristik homogen. Kondisi aktual menunjukkan suatu lokasi dengan lokasi lain memiliki karakteristik heterogen sehingga penggunaan model <em>STARMA</em> kurang fleksibel. Model <em>STARMA </em>kemudian dikembangkan menjadi model <em>generalized space time autoregressive moving average</em> (<em>GSTARMA</em>) untuk mengakomodir keheterogenan lokasi. Pada model <em>GSTARMA</em> harus memenuhi asumsi data stasioner dan harus memiliki orde <em>autoregressive</em>, <em>moving average</em> serta spasial sehingga model dikembangkan menjadi model <em>generalized space time autoregressive integrated moving average</em> (<em>GSTARIMA</em>). <em>Ordinary least square</em> (<em>OLS</em>) merupakan metode yang digunakan untuk mengestimasi parameter model <em>GSTARIMA</em>. Estimasi parameter dengan metode <em>OLS</em> memiliki kelemahan yaitu menghasilkan estimasi yang tidak efisien ketika sisaan antar lokasi tidak bebas atau berkorelasi. Oleh karena itu, digunakan pendekatan <em>seemingly unrelated regression</em> (<em>SUR</em>) untuk mengatasi kelemahan tersebut. <em>SUR</em> menggunakan metode <em>generalized least square</em> (<em>GLS</em>) untuk mengestimasi parameter model. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model dan mengestimasi parameter <em>GSTARIMA</em> dengan pendekatan <em>SUR</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi parameter <em>GSTARIMA</em> dapat diperoleh dengan asumsi orde waktu 1 dan orde spasial 1.</p> Warih Qodri Pramesthi Dewi Retno Sari Saputro ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 714 719 Identifikasi Penyakit Trotol Pada Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Menggunakan Pengolahan Citra Digital Dengan Metode Jarak http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66761 <p>Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan bahan baku industri pengolahan bawang goreng dan menjadi produk terbaik di Kota Palu. Dalam usaha penanaman, penyakit bawang merah merupakan salah satu resiko yang dihadapi oleh&nbsp; petani karena sangat penting bagi suksesnya usaha tanaman bawang merah. Pada tugas akhir ini penulis akan merancang sistem identifikasi penyakit pada tanaman bawang merah otomatis berbasi pengolahan citra digital agar proses pengecekan penyakit pada tanaman bawang merah bisa lebih efisien. Cara kerja dari sistem ini adalah dengan membandingkan sampel tanaman bawang merah yang akan diteliti dengan referensi yang ada pada database. Pada penelitian ini hanya mengidentifikasi tanaman normal dan penyakit trotol, sistem yang dirancang menggunakan metode jarak dan diimplementasikan menggunakan aplikasi matlab. Berdasarkan hasil pengujian secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa sistem dapat mengidentifikasi jenis peenyakit pada tanaman bawang merah. Dan hasil akurasi yang diperoleh adalah 93,75%.</p> Desy Lusiyanti Ayu Lestari I Wayan Sudarsana Andri Andri ##submission.copyrightStatement## 2023-03-14 2023-03-14 6 720 723 Implementasi Data Mining Pada Clustering Kualitas Bawang Merah Palu (Alliumascalonium L.) http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66762 <p>Bawang merah Palu (Allium Ascalonium L.) merupakan salah satu sayuran umbi serbaguna yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Di Sulawesi Tengah, ada ciri khas serikat yang disebut "Bawang Merah Palu", namun tidak semua Bawang Merah Palu memiliki kualitas yang sama. oleh karena itu diperlukan suatu teknik untuk mendapatkan clustering kualitas bawang merah palu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan clustering kualitas bawang merah Palu dengan menggunakan algoritma K-Means. Proses clustering dilakukan dengan menggunakan 48 data. Atribut penelitian yang digunakan adalah ketuaan, kekerasan, busuk, kerusakan, kadar air dan diameter. Hasil yang diperoleh yaitu cluster pertama terdiri dari 28 data dan cluster kedua terdiri dari 20 data dengan parameter yang berpengaruh adalah kekerasan. Berdasarkan hasil penelitian, Bawang merah Palu untuk Desa Maranatha, Desa Sidera, dan DesaWatubula memiliki kualitas yang sama yakni berada pada klaster pertama sedangkan untuk Desa Waturalele, desa Maku, Desa Sidondo, Desa Oloboju, dan Desa Soulowe berada pada klaster kedua.</p> Desy Lusiyanti Selvy Musdalifah Agusman Sahari ##submission.copyrightStatement## 2023-03-14 2023-03-14 6 724 728 Penerapan Metode Clustering dengan Algoritma K-Means untuk Pengelompokkan Data Migrasi Penduduk Tiap Kecamatan di Kabupaten Rembang http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/67038 <p>Adanya kemajuan teknologi informasi saat ini menjadikan kebutuhan akan informasi dari sekumpulan data semakin tinggi. Salah satuya adalah informasi mengenai bidang kependudukan yaitu migrasi. Migrasi merupakan satu dari tiga faktor dasar yang mempengaruhi dinamika kependudukan, selain faktor kelahiran dan kematian. Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan untuk menetap. Peninjauan migrasi sangat penting untuk ditelaah mengingat adanya desentralisasi dan distribusi penduduk yang tidak merata. Data penelitian diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Rembang. Metode pengolahan data yang digunakan dalam pembahasan ini adalah metode <em>clustering</em> dengan algoritma K-Means, dimana data akan dikelompokkan menjadi 3 <em>cluster</em> yaitu tinggi (C1), sedang (C2), dan rendah (C3). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengelompokkan data migrasi penduduk tiap kecamatan di Kabupaten Rembang. Analisis data menggunakan algoritma K-Means dilakukan dengan cara perhitungan manual dan memanfaatkan aplikasi<em> RapidMinner</em>. Hasil yang diperoleh dari pembahasan ini adalah bahwa terdapat sedikit perbedaan antara perhitungan manual dengan aplikasi <em>RapidMinner</em> dimana pada perhitungan manual <em>cluster</em> 1 (C1) sebanyak 7 kecamatan, <em>cluster</em> 2 (C2) sebanyak 6 kecamatan, dan <em>cluster</em> 3 (C3) sebanyak 1 kecamatan. Sedangkan pada aplikasi <em>RapidMinner</em> <em>cluster</em> 1 (C1) sebanyak 10 kecamatan, <em>cluster</em> 2 (C2) sebanyak 3 kecamatan, dan <em>cluster</em> 3 (C3) sebanyak 1 kecamatan.</p> Nayla Nur Afidah Masrukan Masrukan ##submission.copyrightStatement## 2023-03-13 2023-03-13 6 729 738 Model Peramalan Laju Inflasi di Jawa Tengah Menggunakan Metode Hybrid ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)-ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66920 <p>Indikator untuk mengukur perkembangan suatu negara salah satunya adalah inflasi. Jika inflasi tidak dikendalikan, maka akan memiliki banyak efek negatif pada masyarakat. Untuk memprediksi tingkat inflasi di masa depan, peramalan itu penting. Peramalan adalah tindakan memprediksi kejadian di masa depan berdasarkan data masa lampau. Pada artikel ini metode yang digunakan untuk memprediksi laju inflasi yaitu metode <em>h</em><em>ybrid </em>ARIMA<em>-</em>ANFIS. Model ARIMA cukup fleksibel karena dapat mewakili <em>time series</em> tertentu namun ARIMA mengasumsikan linearitas model. Metode <em>hybrid</em> yang menggabungkan model ARIMA dan ANFIS dibandingkan dengan menggunakan satu metode menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan akurasi peramalan. Berdasarkan hasil analisis pada data IHK Jawa Tengah tahun 2014-2021, model ARIMA (3,2,0) menghasilkan nilai RMSE sebesar 3,8825 sedangkan metode ARIMA-ANFIS menghasilkan nilai RMSE sebesar 0,004656. Oleh karena itu, dengan nilai RMSE yang lebih rendah disimpulkan bahwa model <em>hybrid</em> ARIMA-ANFIS merupakan model yang lebih baik dibandingkan model ARIMA saja.</p> Reika Putri Wardani ##submission.copyrightStatement## 2023-03-13 2023-03-13 6 739 744 Gaussian Mixture Model dengan Algoritme Expectation Maximization untuk Pengelompokan Data Distribusi Air Bersih di Jawa Barat http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66921 <p>Air bersih menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Ketersediaan air bersih harus tetap terjaga agar kehidupan masyarakat sejahtera dan tidak terjadi krisis air bersih. Namun, meskipun jumlah air relatif tetap menurut ruang dan waktu, kebutuhan terhadap air bersih semakin tinggi akibat pertumbuhan jumlah penduduk dan taraf hidup yang semakin meningkat. Dari data yang ada, kemudian akan diolah menggunakan <em>Gaussian</em> <em>Mixture</em> <em>Model</em> (GMM) dengan algoritme <em>Expectation Maximization</em> (EM) untuk mengelompokan data distribusi air bersih di Jawa Barat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menentukan kebijakan atau upaya untuk memaksimalkan distribusi air bersih di Jawa Barat. Pada data tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa <em>cluster</em> yang dihitung menggunakan <em>Bayesian</em> <em>Information</em> <em>Criterion</em> (BIC). Dari hasil <em>clustering</em> menunjukan bahwa, ada beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat belum sepenuhnya memperoleh distribusi air bersih dari PDAM secara maksimal seperti Kabupaten Purwakarta dan Kota Banjar.</p> Ummami Rizqi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-09 2023-03-09 6 745 750 Implementasi Metode Mcquitty Linkage dan K-Means Clustering dengan Pendekatan Rule-of-Thumb pada Data Kemiskinan di Jawa Tengah http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66384 <p><span style="font-weight: 400;">Kemiskinan merupakan salah satu penyakit perekonomian mendasar untuk setiap negara tidak terkecuali di Indonesia. Badan Pusat Statistik Jawa Tengah mencatat bahwa penduduk Jawa Tengah yang hidup di bawah garis kemiskinan bertambah sejumlah 128,85 ribu jiwa menjadi 4,11 juta jiwa pada Maret 2021 dibanding Maret 2020. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan penduduk miskin di Jawa Tengah agar pemerataan bantuan di setiap daerah lebih tepat sasaran. Penelitian ini menerapkan metode </span><em><span style="font-weight: 400;">K-Means</span></em><span style="font-weight: 400;"> dengan </span><em><span style="font-weight: 400;">Mcquitty Linkage </span></em><span style="font-weight: 400;">sehingga dapat mengatasi masalah penentuan pusat </span><em><span style="font-weight: 400;">cluster</span></em> <em><span style="font-weight: 400;">K-Means</span></em><span style="font-weight: 400;"> yang dilakukan secara acak. Jumlah </span><em><span style="font-weight: 400;">cluster</span></em><span style="font-weight: 400;"> dalam penelitian ini ditentukan menggunakan pendekatan </span><em><span style="font-weight: 400;">Rule-of-Thumb</span></em><span style="font-weight: 400;">.</span> <span style="font-weight: 400;">Hasil penelitian menunjukkan bahwa </span><em><span style="font-weight: 400;">clustering </span></em><span style="font-weight: 400;">&nbsp;metode </span><em><span style="font-weight: 400;">K-Means </span></em><span style="font-weight: 400;">dengan </span><em><span style="font-weight: 400;">Mcquitty</span></em> <em><span style="font-weight: 400;">Linkage</span></em><span style="font-weight: 400;"> lebih baik daripada </span><em><span style="font-weight: 400;">K-Means</span></em><span style="font-weight: 400;"> saja. Selain itu, pendekatan </span><em><span style="font-weight: 400;">Rule-of-Thumb</span></em><span style="font-weight: 400;"> menunjukkan bahwa jumlah&nbsp; </span><em><span style="font-weight: 400;">cluster</span></em><span style="font-weight: 400;"> yang optimal untuk pengelompokan data kemiskinan di Jawa Tengah adalah sebanyak 4 </span><em><span style="font-weight: 400;">cluster</span></em><span style="font-weight: 400;">.</span></p> Yessy Dwi Ramadani Bowo Winarno ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 751 756 Kajian Jari-Jari Kelengkungan Pada Lensa Cekung http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66687 <p>Lensa merupakan material yang dapat memfokuskan atau menyebarkan suatu gelombang. Pada paper ini yang akan diamati untuk lensa cekung yang memiliki bentuk permukaan yang melengkung ke dalam pada kedua sisinya, dengan bagian tengah lensa lebih tipis daripada bagian luarnya. Fokus lensa akan dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu jari-jari kelengkungannya permukaan lensa bagian dalam pada titik puncaknya. Dengan asumsi permukaan bagian dalam lensa&nbsp; merupakan kurva y^2=4px dengan&nbsp; p≤0, yaitu kurva parabola standar dengan puncak O(0,0) terbuka kekiri. Selanjutnya akan mengkaji jari-jari kelengkungan untuk setiap titik pada kurva parabola tersebut.</p> Iis Herisman Komar Baihaqi ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 757 761 Persamaan Diferensial Tundaan Sebagai Model Siklus Bisnis http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66389 <p><span style="font-weight: 400;">Persamaan Diferensial Tundaan telah diaplikasikan secara luas pada banyak bidang, seperti Teori Osilasi, Teori Stabilitas, Penyelesaian Periodik, dan dinamika populasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam beberapa dekade telah banyak Ilmuwan menaruh perhatian yang mendalam pada persamaan diferensial tundaan. Dalam artikel ini dibahas suatu model siklus bisnis dalam bidang ekonomi Makro yang merupakan pengembangan dari model Toree. Dalam model Toree, keputusan investasi hanya mempertimbangkan kejadian pada saat sekarang. Pada kenyataannya Investasi bergantung pada pendapatan pada waktu keputusan investasi dibuat dan juga pada stok modal pada waktu investasi berakhir. Stok modal pada waktu investasi berakhir merupakan konsekuensi dari fakta bahwa pada waktu t-T terdapat beberapa investasi yang akan berakhir antara waktu t-T dan t. Diasumsikan bahwa hasil stok modal dalam periode ini menjadi pertimbangan ketika investasi baru direncanakan. Adanya penyelesaian Osilasi sempurna dari model, menunjukkan adanya siklus investasi pada model bisnis tersebut.Dengan menerapkan Teori Bifurkasi Hopf, dapat diketahui adanya solusi Osilasi dari model yang diberikan. Demikian pula adanya orbit periodik dan orbit spiral dapat diketahui penyelesaian tersebut stabil atau tidak. Hal ini dapat ilustrasikan dengan mengambil contoh model linear.</span></p> I Gst Usadha Ni Ketut Tastrawati ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 762 768 Beberapa Sifat Ruang Norma Cone Bernilai-C[a,b] pada Ruang Ip http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66392 <p>Ruang bernorma cone merupakan perluasan dari ruang bernorma yaitu jika kodomain dari fungsi norma<br>diganti dengan ruang Banach real dengan himpunan cone yang termuat di dalamnya, Pada paper ini<br>dikonstruksi suatu norma tertentu bernilai- pada ruang . Selanjutnya, diselidiki beberapa sifat yang terkait<br>diantaranya adalah sifat kekonvergenan, kelengkapan, keterbukaan/ ketertutupan dan keterbatasan dari ruang<br>tersebut.</p> Sunarsini Sunarsini Sadjidon Sadjidon Rizky Darmawan ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 769 774 Analisis Klaster Spasial Data Infrastruktur Kesehatan Desa di Kabupaten Purworejo Menggunakan Metode SKATER http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/67015 <p>Badan Pusat Statistik melakukan pengukuran indeks pembangunan desa, dimensi yang diukur salah satunya adalah indeks pelayanan dasar, dalam indeks pelayanan dasar terdapat beberapa variabel yang diteliti dimana salah satunya yaitu pelayanan kesehatan. Makalah ini bertujuan melakukan analisis data pelayanan kesehatan yaitu infrastruktur kesehatan desa di Kabupaten Purworejo menggunakan metode SKATER. Data yang diteliti berasal dari data Potensi Desa (PODES) tahun 2021 setiap desa di Kabupaten Purworejo dengan total terdapat 494 desa. Software R digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan analisis. Hasil analisis dengan SKATER menghasilkan 4 kelompok yaitu klaster 1 terdiri dari 239 desa dengan kategori infrastruktur Kesehatan rendah. Klaster 2 terdiri dari 2 desa dengan kategori infrastruktur Kesehatan tinggi. Klaster 3 terdiri dari 249 desa dengan kategori infrastruktur Kesehatan sedang, dan klaster 4 terdiri dari 4 desa dengan kategori sangat rendah. Daerah dengan kategori sangat rendah merupakan desa di Kecamatan Bruno.</p> Alvi Nur Faizah Iqbal Kharisudin Udin Suchaini ##submission.copyrightStatement## 2023-03-13 2023-03-13 6 775 781 Aproksimasi pada Ring http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66382 <p>Suatu ideal &nbsp;&nbsp;pada ring &nbsp;dapat mempartisi ring membentuk kelas - kelas ekivalensi&nbsp; sehingga dapat dibentuk aproksimasi bawah dan aproksimasi atas dari himpunan tak kosong &nbsp;yang berkaitan dengan ideal . Misalkan &nbsp;adalah himpunan bagian tak kosong dari &nbsp;, aproksimasi bawah dari &nbsp;yang bersesuaian dengan ideal &nbsp;didefinisikan sebagai himpunan elemen di <em>R</em> di mana kelas ekivalensi dari elemen tersebut adalah himpunan bagian dari &nbsp;sedangkan aproksimasi atas dari &nbsp;yang bersesuaian dengan ideal &nbsp;didefinisikan sebagai himpunan elemen di &nbsp;di mana kelas ekivalensi elemen beririsan dengan himpunan . Pada paper ini akan diberikan sifat terkait hubungan antara aproksimasi atas dan aproksimasi bawah dengan melibatkan ideal berbeda dari ring &nbsp;dan dua himpunan yang berbeda yang merupakan himpunan bagian dari ring . Sifat ini merupakan kelanjutan dari hasil paper terkait sifat hubungan antara aproksimasi atas dan aproksimasi bawah dengan melibatkan subgrup normal berbeda dari grup</p> Dian Winda Setyawati Subiono Subiono ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 782 785 Penerapan Logika Fuzzy Mamdani Pada Prakiraan Cuaca Harian di Kabupaten Cilacap http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/67094 <p>Cuaca merupakan suatu fenomena alam yang berkaitan dengan kondisi udara di bumi. Banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada keadaan cuaca untuk melakukan setiap kegiatannya. Oleh karena itu dengan diketahuinya prakiraan cuaca akan memberikan pertimbangan kepada masyarakat untuk dapat melakukan berbagai aktifitas kehidupan manusia yang bergantung pada kondisi cuaca. Penelitian ini bertujuan untuk penerapan logika <em>fuzzy Mamdani </em>pada prakiraan cuaca harian. Logika <em>fuzzy </em>memiliki toleransi terhadap data yang tidak tepat. Penerapan untuk prakiraan cuaca harian ini menggunakan Matlab. Dalam prakiraan cuaca ini menggunakan 4 (empat) variabel <em>input</em> yaitu suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin dan lama penyinaran matahari, serta 1 (satu) variabel <em>output</em> yaitu cuaca sebagai nilai <em>crips</em> yang dihasilkan <em>output </em>untuk prakiraan cuaca. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan menggunakan data cuaca perhari sebanyak 304 data pada bulan Januari s.d Oktober tahun 2021 memperoleh tingkat keakuratan sebesar &nbsp;dan dapat disimpulkan bahwa penerapan menggunakan <em>fuzzy</em> <em>Mamdani</em> dapat melakukan prakiraan cuaca dengan baik.</p> Nialis Septiyani Arief Agoestanto ##submission.copyrightStatement## 2023-03-15 2023-03-15 6 786 795 Penerapan Grup Operasi Penjumlahan Aritmetika Modulo 12 Dan Modulo 24 Pada Sistem Kerja Jam http://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/66685 <p>Istilah kongruensi sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Ketika bekerja dengan kongruensi, penggunaan aritmetika modular dalam teori bilangan menjadi dasar untuk menyelesaikan permasalahan mengenai&nbsp;<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan_bulat">bilangan bulat</a>. Himpunan dari bilangan modulo sering digunakan untuk menunjukkan dalam memenuhi sifat-sifat pada teori grup pada suatu operasi biner yang berlaku pada modulo tertentu.Tujuan dari makalah ini membahas mengenai penggunaan jam dengan sistem &nbsp;jam dan sistem &nbsp;jam yang disajikan dengan menerapkan sifat-sifat grup penjumlahan aritmetika modulo &nbsp;dan modulo . Metode yang digunakan adalah studi pustaka berdasarkan analisis sumber pustaka yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modulo &nbsp;dan modulo &nbsp;terhadap operasi penjumlahan memenuhi keempat sifat grup sehingga &nbsp;dan &nbsp;masing-masing adalah grup. Penerapan grup operasi penjumlahan aritmetika modulo &nbsp;dan modulo &nbsp;pada sistem kerja jam secara tidak langsung dapat membantu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengaturan waktu disesuaikan dengan aturan perhitungan pada masing-masing sistem.</p> Zakiyah Bahanan ##submission.copyrightStatement## 2023-03-05 2023-03-05 6 796 804