PENGARUH PENGGUNAAN SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLAN CEMENT) PADA FAS 0,6 TERHADAP LAJU PENINGKATAN MUTU BETON
Abstract
Metodologi yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton mengalami peningkatan yaitu pada umur 3, 7, 14, 28, 60 dan 90 hari masing-masing 7,165 MPa, 11,125 MPa, 12,633 MPa, 15,084 MPa, 16,215 MPa, 17,912 MPa. Sedangkan nilai serapan air pada beton mengalami penurunan prosentase yaitu dari 5,57% menjadi 3,74% kemudian turun lagi menjadi 3,69%. Dan pada nilai modulus elastisitas beton mengalami peningkatan yaitu pada umur beton 28, 60, dan 90 hari masing-masing nilainya 16.397 MPa, 17.536 MPa, dan 18.667 MPa. Peningkatan mutu beton ini cukup signifikan hingga mencapai umur 28 hari. Sedangkan setelah 28 hari mutu beton masih mengalami peningkatan namun tidak terlalu signifikan.
Â
Method of the research are used in this research is experimental research. The result of this research showed that the compressive strength of concrete had increasing, it was in life 3, 7, 14, 28, 60 and 90 days, in each of these 7,165 MPa, 11,125 MPa, 12,633 MPa, 15,084 MPa, 16,215 MPa, 17,912 MPa. Meanwhile water absorption of concrete had decreasing percentage, they were from 5,57% into 3,74% then decreased again into 3,69%. And concrete modulus elasticity value had increasing, it was in life 28, 60, and 90 days, in each of these values were 16397 MPa, 17536 MPa, and 18667 MPa. The increasing of this concrete quality has enough significant until achieve on life 28 days, meanwhile after 28 days concrete quality still has increasing but is not too significantReferences
Anonim. 1979. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Direktorat Jendral Cipta Karya
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan: Bandung.
Anonim. 1989. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SKSNI S-04-1989-F). Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan.
Departemen Pekerjaan Umum: Bandung.
Anonim. 1990. Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air (SKSNI S-36-1990-03). Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan.
Departemen Pekerjaan Umum: Bandung.
Anonim. 1990. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SKSNI T-15-1990-03). Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan,
Departemen Pekerjaan Umum: Bandung.
Anonim. 1991. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SKSNI T-15-1991-03). Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan,
Departemen Pekerjaan Umum: Bandung.
Anonim. 1993. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SKSNI 03-2834-1993). Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan.
Departemen Pekerjaan Umum: Bandung.
Anonim. 2004. Semen Portland Pozzolan (SKSNI 15-0302-2004). Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Departemen Pekerjaan Umum: Bandung.
Anonim. Standar Spesifikasi Semen.
http://semen.web44.net/v.2.0/layananpelanggan/spesifikasi.swf. PT Semen Gresik: Gresik.
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Rineka Cipta: Jakarta.
Harisatiman. 2007. Buletin Semen Gresik Mengenal OPC dan PPC. http://buletinesge.blogspot.com/2007/10/mengenal-opc-dan-ppc.html. (29 Oktober 2007).
Mulyono, Tri. 2005. Teknologi Beton. Andi: Yogyakarta.
Salain, I.M.A.K. dan I.B. Rai W.. 2006. Hubungan Antara Kuat Tekan dan Faktor Air Semen pada Beton yang Dibuat dengan Menggunakan Semen Portland Pozzolan. Jurnal Teknik Sipil Universitas Udayana: Denpasar.
Sembiring, RK. 1995. Analisis Regresi (edisi kedua). Penerbit ITB: Bandung.
Suroso, Hery. 2001. Pemanfaatan Pasir Pantai Sebagai Bahan Agregat Halus Pada Beton. Tesis. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Suroso, Hery, dan Endah Kanti P.. 2003. Studi Tentang Nilai Modulus Elastisitas Beton dengan Bahan Campuran Agregat yang Berbeda. Varia Teknika FT Unnes: Semarang.
Tjokrodimuljo, Kardiyono. 2007. Teknologi Beton. Biro Penerbit KMTS FT UGM: Yogyakarta