Tindak Tutur Ekspresif Humanis dalam Interaksi Pembelajaran di SMA Negeri 1 Batang: Analisis Wacana Kelas
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif humanis, karakteristik tindak tutur ekspresif humanis dilihat dari tiga dimensi wacana Rymes, dan alasan penggunaan tindak tutur ekspresif humanis dalam interaksi pembelajaran. Desain penelitian yang digunakan adalah Analisis Wacana Kelas. Data dikumpulkan dengan metode simak, dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat tan cakap, rekam, dan catat. Data dianalisis dengan menggunakan metode padan dengan teknik dasar pilah unsur penentu. Hasil penelitian, bentuk tuturan langsung bermodus imperatif cenderung lebih sering dituturkan pada aspek mengamati. Fungsi tindak tutur ekspresif humanis yang cenderung digunakan adalah mengkritik atau menyarankan. Tindak tutur ekspresif humanis memiliki karakteristik, berdasarkan teori Rymes, mempertimbangkan dan memperhatikan konteks sosial, konteks interaksional, dan individual agency.
The purpose of this study was to describe the shape and function of expressive speech acts humanist, humanists expressive speech acts characteristic of a three-dimensional views rymes discourse, and reason for the use of expressive speech acts humanist in learning interactions. The study design used is a Class Discourse Analysis. Data collected by the method seen above, continued to refer to the techniques involved tan-free conversation, record, and record. Data were analyzed by using basic techniques pilah match with decisive element. The results of the study, the imperative form of speech directly bermodus tend more often spoken at observing aspects. Fungsitindak expressive speech humanist most widely used is to criticize or suggest. Humanist expressive speech acts have characteristics, based on the theory rymes, consider and pay attention to the social context, interactional context, and individual agency.