SUBJECTIVE WELL-BEING (SWB): STUDI INDIGENOUS KARYAWAN BERSUKU JAWA
Abstract
Suatu kebahagiaan merupakan hal yang penting dalam hidup, karena dengan bahagia setiap orang pasti merasakan kenyamanan. Teori dan penelitian psikologi lebih suka menggunakan istilah yang lebih tepat dan didefinisikan secara operasional, yakni subjective well-being. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 700 orang, yaitu karyawan PNS dan swasta bersuku Jawa. Model sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik snow ball sampling, dimana peneliti secara acak menghubungi beberapa responden yang memenuhi kriteria (Morissan, 2012:120). Dengan alat pengumpul data berupa open-ended questionnaire. Hasilnya diketahui bahwa SWB menurut karyawan Jawa adalah jika mereka berkecukupan secara materi (60.89%), faktor-faktor yang mempengaruhi SWB menurut karyawan Jawa juga karena faktor kecukupan materi (38.90%), upaya yang dilakukan karyawan Jawa untuk mencapai SWB adalah dengan bekerja keras (76.23%). Kemudian untuk alasan tercipta atau tidaknya SWB menurut karyawan Jawa sebagian besar karena kecukupan materi, yang menjawab belum karena materi sebesar 39.40%, sedangkan yang sudah sejahtera karena kecukupan materi yaitu sebesar 29.50%.
Â
Happiness is an important thing in life, because the happier everyone will feel comfortable. Theory and psychological research prefer to use a more precise term and is defined operationally, ie, subjective well-being. This study used a qualitative approach. Participants in this study amounted to 700 people, the civil servants and private sector employees tribes Java. Sampling models in this study using a snowball sampling technique, in which researchers randomly contacted some respondents who meet the criteria (Morissan, 2012:120). By means of collecting data in the form of an open-ended questionnaire. The results revealed that Java is SWB according to employees if they are well off materially (60.89%), the factors that influence employee SWB according to Java as well as the adequacy of the material factor (38.90%), the efforts made to achieve SWB Java employee is to work hard (76.23%). Then for reasons created by an employee or whether SWB Java largely due to the adequacy of the material, which has not responded because the material was 39.40%, while that is prosperous because of the adequacy of the material that is equal to 29.50%.