IMPLIKASI PENDIDIKAN TINGGI TERHADAP PELAKSANAAN PERAN DOMESTIK (Studi Kasus Perempuan Berpendidikan Tinggi menjadi Ibu Rumah Tangga di Perumahan Mangunsari Asri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang)

  • Ida Krisnawati Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Rini Iswari Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Antari Ayuning Arsi Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang ibu rumah tangga berpendidikan tinggi, implikasi pendidikan tinggi terhadap pelaksanaan peran domestik,
dan redefinisi terhadap peran domestik perempuan di Perumahan Mangunsari Asri
Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada lima alasan ibu rumah tangga berpendidikan tinggi tidak bekerja yaitu: tidak
sanggup menjalankan peran ganda, penilaian terhadap penghasilan perempuan,
penghasilan suami sudah mencukupi, tidak diperbolehkan suami untuk bekerja,
dan fokus pada anak. Pendidikan tinggi ternyata meningkatkan kualitas pekerjaan
domestik, ibu rumah tangga dengan pendidikannnya tersebut berusaha memaksimalkan perannya untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Masyarakat
dan perempuan masih mengonstruksikan bahwa pekerjaan domestik rumah tangga
merupakan pekerjaan yang rendah, sedangkan pasangan (suami) memberikan redefinisi bahkan penghargaan kepada istri yang menjadi ibu rumah tangga

Published
2017-05-20
Section
Articles