PEMBENTUKAN KELUARGA BARU PADA KOMUNITAS LANSIA (Studi Kasus di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia “Pucang Gading” Semarang)

  • Retnwati Retnawati Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Thriwaty Arsal Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Elly Kismini Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Artikel ini menganalisis tentang keluarga baru pada komunitas lansia di Unit Pelayanan Sosial “Pucang Gading†Semarang. Tujuan artikel ini untuk mengungkap pembentukan keluarga baru komunitas lansia, faktor pendorong dan penghambat pembentukan kelurga baru serta untuk mengetahui bentuk solusi dari hambatan pembentukan kelurga baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi serta konsep keluarga terpilih sebagai landasan analisisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa (1) Pembentukan keluarga baru pada komunitas lansia, diawali dengan penerimaan lansia telantar, pendekatan dengan program pelayanan, proses adaptasi, hingga terbentuk keluarga baru, didasarkan pada konsep keluarga terpilih.(2) Faktor pendorong pembentukan keluarga baru pada komunitas lansia yaitu tidak adanya keinginan kembali kepada keluarga sebelumnya, hidup bebas  dan mandiri serta untuk mencari teman hidup. Sementara itu faktor penghambatannya  karena adanya sikap individualisme bagi lansia baru dan adanya sikap senioritas sebagai penghuni lama. (3) Bentuk solusi untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan bemberikan bimbingan individu, dipisah dalam bangsal yang berbeda dan menghindari konflik.

Published
2017-07-24
Section
Articles