REPRODUKSI BUDAYA PADA KOMUNITAS DIASPORA JAWA DI DAERAH TRANSMIGRASI (Studi Kasus di Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung)

  • Adelia Dwi Nanda Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Kuncoro Bayu Prasetyo Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Gunawan Gunawan Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Pemindahan penduduk yang dilakukan pada zaman pemerintahan Belanda membawa pengaruh dalam terbentuknya komunitas diaspora Jawa di luar pulau Jawa. Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan merupakan desa pertama kolonisasi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui   keberadaan komunitas diaspora Jawa, bentuk-bentuk kebudayaan Jawa yang masih dipraktekkan di kalangan diaspora Jawa, bentuk reproduksi budaya diaspora Jawa hasil interaksi degan budaya setempat di Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya keberadaan komunitas diaspora Jawa di Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan adalah karena adanya pemindahan penduduk dari Jawa ke Gedong Tataan yang dilakukan oleh pemerintahan Belanda, sampai saat ini kebudayaan Jawa merupakan kebudayaan yang dominan dipakai oleh masyarakat di Desa Bagelen sebagai patokan dalam berprilaku sehari-hari. Bentuk-bentuk kebudayaan Jawa yang masih dipraktekkan di kalangan diaspora Jawa adalah bahasa, kesenian dan upacara-upacara adat Jawa. Bentuk reproduksi budaya hasil interaksi dengan budaya setempat adalah bahasa Jawa berdialek melayu dan pakaian batik Lampung.

Published
2017-07-24
Section
Articles