TRADISI NGENGER DALAM KONTEKS BRIDE SERVICE PADA MASYARAKAT JAWA DI DESA BOTORECO KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA

  • Yunika Susila Kurnianingsih

Abstract

Tradisi ngenger seperti halnya bride service merupakan tradisi yang dilakukan dengan cara pelaku ngenger mengabdi di rumah calon mertuanya selama beberapa waktu. Pelaku ngenger adalah calon pengantin laki-laki atau perempuan di Desa Botoreco Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora yang berbeda dengan bride service di daerah lain yang hanya dilakukan oleh calon pengantin laki-laki saja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi pada informan yang terdiri dari pelaku ngenger, calon istri atau suami, penerima ngenger, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat. Analisis dilakukan reduksi data, display data, pengambilan keputusan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan 1) tradisi ngenger masih dilakukan karena tujuan tradisi ngenger yang baik sebagai persiapan calon pengantin ke tahap perkawinan yaitu mengenai memahami adab berumah tangga, mengenal calon pasangan dan calon mertuanya, menunjukkan kesetiaan, berinteraksi dengan masyarakat, dan meneruskan sistem pertanian, serta 2) perubahan tradisi ngenger dipengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan agama sehingga tradisi tersebut berubah mengikuti perkembangan zaman.

References

Herusatoto, Budiono. 1984. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: PT Hanindita.

Koentjaraningrat. 1980. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Yogyakarta: PT Dian Rakyat.

Peursen, C.A. van. 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Sairin, Sjafrie. 2002. Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia : Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2001. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Published
2015-06-29
Section
Articles