RESOSIALISASI WARGA BINAAN DI LEMBAGA PENAHANAN (STUDI KASUS DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS II B BANYUMAS)

  • Eka Riyanti
Keywords: Personality, Prisoners, Resocialization, State Prison Class II B Banyumas

Abstract

Resosialisasi mengupayakan penerimaan masyarakat terhadap warga binaan pemasyarakatan setelah masa pidananya berakhir dengan membentuk kepribadian diri warga binaan pemasyarakatan melalui pembinaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan kepribadian diri warga binaan pemasyarakatan melalui proses resosialisasi di Rumah Tahanan Negara Klas II B Banyumas dan mengetahui hambatan proses resosialisasi warga binaan pemasyarakatan untuk siap kembali ke masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukkan kepribadian diri warga binaan pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Klas II B Banyumas meliputi program perawatan dan program pembinaan yang diupayakan sebagai bentuk kegiatan pembinaan mental, pembinaan sosial dan pembinaan keterampilan. Ketiga bentuk kegiatan tersebut memberikan kesempatan warga binaan pemasyarakatan untuk bercermin diri untuk membentuk kepribadian dirinya. Hambatan proses resosialisasi di Rumah Tahanan Negara Klas II B Banyumas untuk menyiapakan warga binaan pemasyarakatan kembali ke masyarakat adalah kurangnya dukungan keluarga karena faktor jarak dan ekonomi, perlunya peningkatan sarana dan prasarana pengamanan dan pengawasan, serta peningkatan profesionalitas petugas pemasyarakatan.

Resocialization seek public acceptance of prisoners after the criminal ends by forming a self-prisoners personality through coaching. This study aims to determine the formation of self-prisoners personality through the process of resocialization in State Prison Class II B Banyumas and know the resistance resocialization process of prisoners to be ready to return to society. This study was conducted using qualitative research with case study approach. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The results showed that the formation of the personality self-prisoners in the State Prison Class II B Banyumas include treatment programs and coaching programs are pursued as a form of mental development activities, social development and coaching skills. All three of these activities provide opportunities for reflection prisoners away to form his personality. Barriers resocialization process in State Prison Class II B Banyumas for Preparing prisoners back into society is the lack of family support because of the distance and the economy, the need to improve infrastructure security and surveillance, as well as increase the professionalism of correctional officers.

 

References

Alwisol. 2012. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Hidayat, Mohammad Arief. 2014. Napi Narkoba Kabur dari Rutan Banyumas. http://nasional.news.viva.co.id/news/read/540364-napi-narkoba-kabur-dari-rutan-banyumas. (17 Maret 2015).

Ihromi, TO. 2004. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pembimbingan dan Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan.

Randang, Frankiano B. 2010. Strategi Pemasyarakatan dalam Konteks Penegakan Hukum Pidana. Karya Ilmiah. Manado: Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi.

Ritzer, G dan Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Roosy, Alfani. 2014. Menkumham Curhat Banyak Lapas Over Kapasitas.http://nasional.sindonews.com/read/944402/13/menkumham-curhat-banyak-lapas-over-kapasitas. (17 Maret 2015).

Published
2015-06-29
Section
Articles