Parhata sebagai Punguan Mahasiswa Batak Perantauan dalam Pelestarian Budaya Batak di Semarang

  • Gaby Lasmaria Rajagukguk
  • Rini Iswari

Abstract

Kota Semarang dikenal sebagai kota yang memiliki keberagaman etnis karena adanya interaksi sosial antara masyarakat asli dengan masyarakat pendatang dari berbagai daerah. Masyarakat pendatang yang berada di Kota Semarang salah satunya adalah para mahasiswa Batak perantau. Salah satu punguan Batak di Semarang adalah Parsadaan Mahasiswa Batak (Parhata) yang memiliki tujuan dalam pelestarian budaya Batak di Semarang. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang dilakukan Parhata dalam pelestarian budaya Batak di Semarang dan untuk mengetahui fungsi Parhata dalam pelestarian budaya Batak di Semarang. Penelitian ini menggunakan konsep lembaga sosial, konsep pelestaraian budaya, dan teori fungsionalisme struktrural Merton. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa sejumlah aktivitas yang dilakukan Parhata dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu aktivitas formal dan informal. Fungsi Parhata dalam melakukan pelestarian budaya Batak di Semarang seperti fungsi manifes dan fungsi laten. Simpulan dalam penelitian ini bahwa berbagai aktivitas yang dilakukan ditujukan untuk menciptakan rasa pelepas rindu terhadap kampung halaman Batak, mempererat solidaritas antaranggota, dan meningkatkan pemahaman budaya Batak pada generasi muda. Adanya fungsi manifes dan fungsi laten pada upaya Parhata dalam pelestarian budaya Batak di Semarang memiliki hubungan yang salin menguatkan satu sama lain.

Published
2023-07-16
Section
Articles