http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/issue/feedSolidarity: Journal of Education, Society and Culture2023-12-06T21:38:25+07:00Harto Wicaksono, S.Pd, M.A.[email protected]Open Journal Systems<p><strong>Solidarity: Journal of Education, Society and Culture starting in 2024 migrates to better secure from various unwanted things, including journal hacking and so on. To submit, the author please visit the new website page of our journal at the link<a href="https://journal.unnes.ac.id/journals/solidarity" target="_blank" rel="noopener"> https://journal.unnes.ac.id/journals/solidarity</a></strong></p> <p><strong><em>MIGRATION OFFICIAL STATEMENT <a href="https://drive.google.com/drive/folders/1980A0R8NA3En1577jOx6NI3mWJxsNawB?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener">HERE</a></em></strong></p> <p>Solidarity Journal publishes original research and conceptual analysis of society, culture, school sociology and anthropology through sociological and anthropological lens. </p> <p><strong>Abstracting & Indexing</strong>: <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/488" target="_blank" rel="noopener">SINTA</a>, <a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/9922" target="_blank" rel="noopener">GARUDA</a></p>http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76683Kajian Pendidikan Karakter dalam Tradisi Bedah Blumbangan di Dusun Gintungan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang2023-11-28T04:12:47+07:00Anastasia Dwi Gandarini[email protected]Tri Marhaeni Pudji Astuti[email protected]<p>Tradisi Bedah Blumbanganmerupakan tradisi rutin yang dilakukan pada salah satu sumber mata air yang mengairi Dusun Gintungan, dikenal sebagai Sendang Sakapanca. Nama Gintungan, menurut legenda berasal dari istilah "menggantung" atau "tempat menggantung". Tradisi Bedah Blumbangan merupakan salah satu serangkaian acara puncak dari tradisi Merti Dusun yang dilakukan setiap tahun di Dusun Gintungan. Praktek tradisi bedah blumbangan sejalan dengan upaya mempertahankan mata air yang penting bagi kelangsungan hidup masyaraka Bedah Blumbangan berfungsi sebagai tempat mengenang leluhur, tempat berwisata, penjaga tradisi, dan penjaga kerukunan antar masyarakat. Masyarakat masih mempercayai bahwa saat tidak melaksanakan tradisi Bedah Blumbangan, maka hasil pertanian akan gagal dan banyak musibah yang melanda desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan nilai-nilai karakter dalam tradisi Bedah Blumbangan di Dusun Gintungan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumen.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76684Tradisi Nyekar dalam Upacara Sedekah Laut Pada Komunitas Nelayan di Kabupaten Cilacap2023-11-28T04:46:47+07:00Annisa Wiji Rahayu[email protected]Rini Iswari[email protected]<p>Penelitian ini dilatar belakangi adanya sebuah tradisi Nyekar sebelum Upacara Sedekah Laut yang tidak dilakukan di makam melainkan di sebuah pantai bernama Pantai Karang Bandung. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui alasan dilakukan Tradisi Nyekar sebelum Upacara Sedekah Laut (2) mengetahui proses Tradisi Nyekar sebelum Upacara Sedekah Laut. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif. Lokasi penelitian berada di Pantai Karang Bandung, Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) Tradisi Nyekar sebagai salah satu rangkaian dalam Upacara Sedekah Laut dilakukan sebagai simbol meminta izin kepada Tuhan dan sing mbaureksa Pantai Selatan. Tradisi Nyekar juga menjadi simbol rasa syukur masyarakat nelayan kepada Tuhan atas hasil laut yang melimpah, (2) Proses Tradisi Nyekar dimulai dari persiapan meletakkan sesajen diatas perahu yang dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tegal Katilayu. Pelaksanaan Tradisi Nyekar yakni dimulai dari proses pemberangkatan perahu dari TPI Tegal Katilayu menuju Pantai Karang Bandung yang dilanjutkan dengan penataan sesajen dan ritual berdoa di Pantai Karang Bandung. Tahap akhir Tradisi Nyekar yakni kelompok nelayan kembali ke TPI Tegal Katilayu untuk acara makan bersama.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76685Penggunaan Media Sosial TikTok Terhadap Perilaku Imitasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang2023-11-28T05:48:08+07:00Enggar Setyowati[email protected]Thriwaty Arsal[email protected]<p>Penelitian ini dilatar belakangi adanya fenomena menarik bahwa pesatnya perkembangan media sosial TikTok di kalangan mahasiswa memunculkan beberapa perilaku imitasi dari berbagai konten-konten yang viral dan menarik perhatian individu. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui penggunaan media sosial TikTok pada mahasiswa FIS UNNES, (2) mengetahui bentuk perilaku imitasi yang dilakukan oleh mahasiswa, (3) mengetahui dan menganalisis dampak perilaku imitasi pada mahasiswa FIS UNNES. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian berada di media sosial TikTok dengan subyek penelitian mahasiswa FIS UNNES. Penelitian ini menggunakan teori imitasi oleh Gabriel Tarde. Hasil penelitian menunjukkan (1) mahasiswa FIS UNNES mengakses media sosial TikTok sekitar 2-5 jam per hari, akun yang diikuti menyesuaikan dengan ketertarikan konten masing-masing individu, sebagian besar mahasiswa FIS UNNES memiliki ketertarikan pada hal viral, pembuatan konten memanfaatkan fitur-fitur yang ada di TikTok (2) bentuk perilaku imitasi berupa peniruan gerakan yang sama/mimikri dan peniruan dengan tujuan/emulasi, (3) dampak perilaku imitasi terdiri dari dampak positif dan dampak negatif.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76686Penciptaan Ruang Publik: Pemanfaatan dan Pemaknaan Kegiatan Car Free Day Di Kota Kudus2023-11-28T06:24:47+07:00Ervina Widya Sari[email protected]Hartati Sulistyo Rini[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) latar belakang diadakannya kegiatan <em>Car Free Day</em> di Kudus; 2) Pemanfaatan kegiatan <em>Car Free Day</em>; 3) pemaknaan kegiatan <em>Car Free Day</em> bagi masyarakat . Penelitian ini berlokasi di sekitar kawasan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data. Teknis analisis data yang dilakukan meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan data. Untuk memperkuat data penelitian, penulis menggunakan konsep ruang publik (space) dari Car dan ruang publik (sphere) dari Habermas. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: 1) latar belakang diadakannya kegiatan <em>Car Free Day</em> di Kota Kudus merupakan implementasi kebijakan Pemkab Kudus, menyediakan ruang kegiatan untuk masyarakat, dan memberi tempat usaha Pedagang Kaki Lima; 2) <em>Car Free Day</em> dimanfaatkan oleh Pedagang Kaki Lima, komunitas, dan masyarakat luas dengan berbagai macam kegiatan. Kegiatan yang ada di <em>Car Free Day</em> meliputi: kegiatan ekonomi informal dan promosi produk dari lembaga, kegiatan sosial dan budaya, ruang edukasi, dan pelayanan publik; 3) masyarakat Kudus memaknai kegiatan <em>Car Free Day</em> sebagai ruang inklusif untuk masyarakat. Melalui kegiatan<em> Car Free Day</em>, masyarakat dapat bebas berekspresi di ruang publik, menjadi alternatif rekreasi dan hiburan di hari libur. Kegiatan <em>Car Free Day</em> memberikan ruang yang lebih leluasa kepada masyarakat. Penutupan jalan pada saat kegiatan<em> Car Free Day</em> tersebut dapat menciptakan ruang publik yang baru untuk masyarakat.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76688Hubungan Patron Klien Pada Industri Gula Merah Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Penderes2023-11-28T07:37:37+07:00Figin Moktavia Sari[email protected]Ninuk Sholikhah Akhiroh[email protected]<p>Industri gula merah sebagai produk hasil olahan nira kelapa berkembang cukup pesat dan menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Desa Bumisari yang mayoritas bekerja pada sektor tersebut. Akan tetapi tingkat kesejahteraan masyarakatnya belum merata karena para penderes masih berada dalam tingkat kesejahteraan yang rendah. Hal itu tidak terlepas dari hubungan kerja dengan pengepul yang diibaratkan sebagai hubungan patron-klien karena status sosial yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui pola hubungan patron-klien yang terjalin dalam industri gula merah, (2) mengetahui implikasi pola hubungan patron-klien bagi kehidupan sosial ekonomi penderes, dan (3) mengetahui upaya resistensi yang dilakukan penderes. Penelitian ini dilakukan di Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teori patron klien James Scott. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi penderes dalam industri gula merah lebih besar dibandingkan pengepul. Akan tetapi penderes memperoleh hasil kerja yang rendah, sedangkan pengepul dapat meraup keuntungan yang tinggi sehingga menimbulkan kesenjangan sosial ekonomi. Upaya resistensi yang dilakukan penderes merupakan bentuk perlawanan tertutup dengan cara-cara sederhana dan tidak terlalu menghasilkan dampak yang signifikan. Sejauh ini, upaya resistensi tersebut merupakan strategi bertahan hidup penderes dengan menghindari risiko karena mengutamakan prinsip dahulukan selamat.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76689Analisis Pengetahuan Makanan Ampo Pada Kesehatan di Dusun Trowulan Desa Bektiharjo Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban2023-11-28T07:32:55+07:00Indah Safitri Viunita[email protected]Fadly Husain[email protected]<p>Makanan ampo merupakan makanan yang terbuat dari tanah liat yang diasapkan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pengetahuan dan pemanfaatan ampo terhadap masyarakat di Dusun Trowulan, (2) Mengetahui dampak positif dan dampak negatif ampo oleh masyarakat Dusun Trowulan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian berada di Dusun Trowulan Desa Bektiharjo Kabupaten Semanding Kabupaten Tuban. Penelitian ini menggunakan teori etnomedisin dari Foster dan Anderson. Hasil penelitian menunjukan Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Masyarakat memiliki pengetahuan mengenai ampo mulai dari cara pembuatan, pemilihan tanah terbaik, dan manfaat ampo yang diyakini aman untuk dikonsumsi ibu hamil dan dapat memberikan efek nyaman di perut saat dikonsumsi, serta dapat di hidangkan bersama teh maupun kopi. 2) Ampo memiliki dampak positif karena dianggap masyarakat ketika konsumen mengkonsumsi ampo tidak merasakan efek buruk seperti mual, demam ataupun tanda sakit lainnya, sehingga masyarakat meyakini ampo aman untuk dikonsumsi masyarakat, dengan catatan dikonsumsi tidak berlebihan terutama pada ibu hamil karena akan mengakibatkan gadul atau kotoran di dalam perut pada ibu hamil.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76718Royongan Dalam Mengelola Kopi (Bentuk Pemberdayaan Kelompok Petani Kopi Makarti Utomo di Desa Getas Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal)2023-11-28T15:21:56+07:00Maulidtha Kholifatu Rohmi[email protected]Asma Luthfi[email protected]<p>Pemberdayaan masyarakat merupakan program yang diarahkan untuk memandirikan dan meningkatkan kualitas masyarakat. Salah satunya melalui pemberdayaan petani kopi Makarti di Desa Getas Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal sehingga dapat membentuk Kelompok Tani Makarti Utomo. Metode pemberdayaan dilakukan dengan menggabungkan antara metode pemberdayaan Sekolah Lapang dengan kearifan lokal berupa royongan. Sekolah lapang diperoleh kelompok tani dari lembaga pemerintah, sedangkan royongan bersumber dari aktivitas keseharian masyarakat yang sudah lama mereka praktekkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menyelidiki dan memahami masalah yang terjadi dengan mengumpulkan informasi kemudian diolah untuk mendapatkan sebuah solusi. Data penelitian ini didapatkan dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yakni informan utama dari anggota Kelompok Tani Makarti Utomo sedangkan informan pendukung berasal dari masyarakat dan pemerintah desa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan sosial yang terbentuk yaitu 1) Hubungan asosiatif karena interaksi dan komunikasi terbentuk melalui kegiatan komunal. 2) Royongan sebagai metode pemberdayaan petani kopi yang diimplementasikan melalui rorak, nyambung, ngrempel, babat, dan panen. 3) Manfaat royongan memberikan kemudahan petani kopi dalam menyelesaikan pekerjaan lebih efektif dan efisien dan keterbatasan royongan adalah siklus royongan yang membutuhkan waktu lama dan kurangnya SDM yang memadai.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76719Rebranding Kawasan Pusat Kuliner Lokal Koplakan Dalam Mendukung Pariwisata Kabupaten Blora2023-11-28T15:42:28+07:00Riska Deviana Novitasari[email protected]Fulia Aji Gustaman[email protected]<p>Kawasan Pusat Kuliner Lokal Koplakan semula berfungsi sebagai pangkalan delman yang dikembangkan menjadi kawasan pusat kuliner lokal melalui rebranding. Tujuan penelitian ini yaitu: mengetahui bentuk rebranding Kawasan Pusat Kuliner Lokal Koplakan, mengetahui partisipasi Paguyuban Pedagang Koplakan dalam rebranding Kawasan Pusat Kuliner Lokal Koplakan, mengetahui dampak rebranding Kawasan Pusat Kuliner Lokal Koplakan bagi pariwisata Kabupaten Blora. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dianalisis menggunakan konsep partisipasi masyarakat oleh Cohen dan Uphoff.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Bentuk rebranding Kawasan Pusat Kuliner Lokal Koplakan berupa perubahan secara fisik dan perubahan non-fisik 2) Partisipasi masyarakat dalam rebranding berupa kehadiran Paguyuban Pedagang Koplakan dalam rapat, sosialisasi daftar harga, promosi mandiri, bergabung dalam aplikasi Grab Food, mengutamakan keramahan dan citarasa. 3) Dampak rebranding Kawasan Pusat Kuliner Lokal Koplakan bagi pariwisata Kabupaten Blora yaitu sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah, memberikan keuntungan ekonomi bagi pedagang, tujuan wisata kuliner, kesempatan bagi content creator lokal untuk mengeksplorasi Kawasan Pusat Kuliner Lokal Koplakan serta mengembalikan citra positif kawasan tersebut.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76722Resiliensi Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 11 Semarang2023-11-28T16:07:31+07:00Rista Utami[email protected]Nurul Fatimah[email protected]<p>SMA Negeri 11 Semarang merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan pembelajaran inovatif berbasis proyek. Penerapan pembelajaran berbasis proyek ini termasuk pada pembelajaran HOTS yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Namun kenyataannya dalam penerapan pembelajaran HOTS tidaklah mudah, masih terdapat guru yang belum sepenuhnya dapat menerapkan pembelajaran HOTS, sehingga muncul resiliensi guru untuk bertahan dalam menghadapi permasalahan penerapan pembelajaran HOTS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi yang dilakukan guru dalam menerapkan pembelajaran HOTS. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 11 Semarang dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun informan pada penelitian ini terdiri dari guru sosiologi sebagai informan utama, WAKA Kurikulum dan Peserta Didik SMA Negeri 11 Semarang. Hasil penelitian dianalisis menggunakan konsep Resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi yang dilakukan oleh sebagian guru sosiologi sudah pada upaya memperbaiki atau mencari solusi untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesionalitas diri dalam mengajar. Kemudian, sudah pada upaya menerapkan pembelajaran yang berbasis HOTS dengan membuat modul pembelajaran dan mempererat pendekatan personal peserta didik. Meskipun, dalam penerapannya belum sepenuhnya efektif dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di dalam kelas, namun sudah termasuk sebagai ketangguhan guru sosiologi dalam menerapkan pembelajaran HOTS.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76723Hambatan-Hambatan Dalam Proses Adaptasi Pelaksanaan Kurikulum Merdeka (Studi Pada Guru Sma Negeri 1 Semarang)2023-11-28T16:24:42+07:00Silvie Alvionita Safitri[email protected]Fajar Fajar[email protected]<p>Penelitian ini dilatar belakangi adanya fenomena perubahan kurikulum merdeka yang menjadikan guru sebagai ujung tombak pendidikan untuk melakukan proses adaptasi, namun dalam proses adaptasi ditemukannya hambatan-hambatan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hambatan-hambatan guru dalam proses adaptasi pelaksanaan kurikulum merdeka. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif (Studi Kasus). Lokasi penelitian berada di SMAN 1 Semarang, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian ini berjumlah 13 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mengalami hambatan dalam proses adaptasi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kurikulum merdeka seperti penyusunan modul ajar, pembelajaran materi esensial, dan pembelajaran diferensiasi. Hambatan yang lain terkait mindset guru, program project P5, dan sarana prasarana penunjang project P5. Hambatan-hambatan tersebut dapat diinterpretasikan secara positif sebagai refleksi perilaku proses adaptasi dalam menghadapi perubahan kurikulum merdeka.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76724Eksistensi Pedagang Batik di Wisata Religi Desa Sapuro Kebulen Kota Pekalongan (Studi di Kawasan Makam Al-Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Thalib Alatas)2023-11-28T16:46:06+07:00Winda Febriana Sari[email protected]Moh Yasir Alimi[email protected]<p>Pedagang dapat ditemui di lokasi wisata religi makam wali, seperti di kawasan wisata religi Makam Al-Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Thalib Alatas, yang berlokasi di Desa Sapuro Kebulen Kota Pekalongan. Pemberlakuan sistem pocokan atau rolling lapak batik menjadi salah satu keunikan dari pedagang batik di wisata religi Desa Sapuro Kebulen. Tujuan dari penelitian adalah (1) Mengetahui latar belakang berdagang batik; (2) Mengetahui strategi berdagang dari pedagang batik; dan (3) Mengetahui relasi sosial pedagang batik. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian berada di kawasan wisata religi Makam Al-Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Thalib Alatas Desa Sapuro Kebulen Kota Pekalongan. Penelitian ini menggunakan teori pilihan rasional dari James S. Coleman dan teori hubungan interpersonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi pedagang batik dipengaruhi oleh latar belakang berdagang batik seperti faktor keuntungan, faktor sosial, dan faktor lingkungan. Strategi berdagang yang diterapkan seperti strategi barang, strategi pelayanan, strategi harga, dan strategi spiritual. Pedagang batik memiliki relasi sosial yang terjalin dengan berbagai pihak seperti dengan pedagang, pembeli, pengurus wisata religi dan pengurus paguyuban batik, serta dengan shohibul maqom wisata religi. Hubungan spiritual pedagang batik dengan shohibul maqom di wisata religi tersebut yang menjadi perbedaan antara pedagang di wisata religi dengan pedagang di lokasi wisata biasa.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76725Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Peningkatan Perekonomian Keluarga Melalui Tenun Di Desa Renda Manggarai NTT2023-11-28T17:19:43+07:00Yuliana Mawarji[email protected]Elly Kismini[email protected]<p>Ibu rumah tangga di Desa Renda turut ikut bekerja membantu suami meningkatkan perekonomian keluarga melalui tenun (tenung) yang berakibat pada beban ganda yang ditanggung oleh perempuan. Kain tenun yang pada awalnya sebagai identitas perempuan dan digunakan untuk upacara adat kini berorientasi pada kebutuhan pasar karena nilai jual kain tenun yang tinggi, permintaan pasar dan tuntutan biaya hidup yang terus meningkat. Tujuan penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui peran ibu rumah tangga dalam peningkatan perekonomian keluarga melalui tenun di Desa Renda, 2) Dampak peranan ibu rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) ibu rumah tangga di Desa Renda bukan hanya menjalankan satu peran melainkan lebih yaitu reproduktif, produktif dan sosial, 2) Peranan yang dijalankan oleh ibu rumah tangga di Desa Renda berdampak positif dan negatif pada keluarga dan penenun. Dampak positif seperti terpenuhinya kebutuhan ekonomi keluarga, pelestarian budaya tenun dan menjadi lebih dekat dengan warga sekitar sedangkan dampak negatif yaitu beban ganda yang ditanggung oleh penenun, kelelahan fisik dan kebersihan anak yang kurang diperhatikan.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76746Pemaknaan Tari Ronggeng Sebagai Antisipasi Bencana Alam Oleh Masyarakat Dukuh Jumbleng Desa Kemiri Barat Kecamatan Subah Kabupaten Batang2023-11-29T09:10:46+07:00Febia Fara Dena[email protected]Gunawan Gunawan[email protected]<p>Bencana alam merupakan suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar karena bisa merenggut nyawa yang membuat manusia menderita secara fisik, mental maupun sosial ekonomi. Masyarakat yang dihadapkan pada peristiwa bencana membuat mereka memiliki cara dalam antisipasi bencana. Dukuh Jumbleng memiliki cara dalam antisipasi bencana melalui tari ronggeng. Antisipasi bencana melalui tari ronggeng lahir dari pengalaman nyata yang dialami warga. Ronggeng yang tidak terselenggara dalam waktu satu tahun ternyata menimbulkan bencana alam berupa tanah longsor di wilayah bukit. Masyarakat percaya bahwa tari ronggeng yang tidak pentas menjadi penyebab peristiwa bencana yang mengancam wilayah dan nyawa mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna tari ronggeng sebagai upaya antisipasi bencana alam tanah longsor di Dukuh Jumbleng, Desa Kemiri Barat, kecamatan Subah, Kabupaten Batang. Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumen.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76748Nilai Sosial Budaya Pasar Tradisional Kamis Wage sebagai Daya Tarik Desa Wisata Penggarit di Kabupaten Pemalang2023-11-29T09:40:00+07:00Tantya Nanda Sari[email protected]Atika Wijaya[email protected]<p>Penelitian ini dilatar belakangi adanya fenomena menarik bahwa hadirnya globalisasi telah berdampak terhadap kehidupan masyarakat dan menggeser segala sesuatu yang dianggap kuno dengan lebih memilih hal-hal yang dianggap modern salah satunya dalam aspek pariwisata. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui latar belakang penyelenggaraan Pasar Tradisional Kamis Wage, (2) mengetahui aktualisasi nilai sosial budaya Pasar Tradisional Kamis Wage sebagai daya tarik, (3) mengetahui upaya pelestarian nilai sosial budaya yang dilakukan oleh masyarakat yang terlibat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian berada di Desa Wisata Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Penelitian ini menggunakan konsep komodifikasi oleh Karl Marx. Hasil penelitian menunjukkan (1) adanya beberapa alasan yang melatarbelakangi penyelenggaraan Pasar Tradisional Kamis Wage, (2) aktualisasi nilai sosial budaya Pasar Tradisional Kamis Wage sebagai daya tarik diantaranya nilai kesederhanaan, nilai gotong royong, nilai kejujuran dan nilai hiburan, (3) upaya pelestarian nilai sosial budaya Pasar Tradisional Kamis Wage sebagai daya tarik diimplementasikan dengan penyediaan ruang sosial budaya, menetapkan aturan penyelenggaraan Pasar Tradisional Kamis wage, aktivasi edukasi budaya lokal dengan mengadakan pelatihan kebudayaan dan kerjasama dengan pihak terkait melalui media sosial sebagai promosi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan Pasar Tradisional Kamis Wage mengaktualisasikan nilai sosial budaya sebagai daya tarik wisata.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76749Kehadiran Kucing Sebagai Hewan Peliharaan di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Masyarakat Kota Surabaya dan Sidoarjo)2023-11-29T09:58:30+07:00Baindro Wisnuyana[email protected]Eka Yuniati[email protected]<p>Dalam sejarahnya, hubungan manusia dengan kucing telah berlangsung sejak ratusan juta tahun yang lalu. Pada masa kini, hubungan antara manusia dengan kucing perlu kita pandang secara luas, khususnya pada sudut pandang manusia sebagai aktor yang memelihara kucing. Terlebih, adanya masa pandemi Covid-19 memunculkan pertanyaan mengenai manfaat kucing dalam kehidupan manusia di masa yang serba sulit. Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai efek positif dan negatif apa muncul saat memelihara kucing di masa pandemic Covid-19. Untuk mendapatkan serangkaian data dalam menjawab rumusan masalah, metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif melalui wawancara dan partisipasi observasi kepada 10 orang narasumber yang merupakan pemilik kucing. Penggalian data dari jurnal ilmiah yang berkaitan dengan topik penelitian juga dilakukan untuk mendukung temuan data penelitian. Hasil dari penelitian yang dilakukan untuk membuat paper ini menunjukan bahwa terdapat efek positif dan negatif yang dirasakan oleh pemilik kucing ketika memelihara kucing di masa pandemi Covid-19 saat ini. Adapun dampak positif yang dirasakan oleh pemilik kucing yaitu memelihara kucing dapat membantu menghilangkan stress ketika sedang melakukan kegiatan di rumah saat kehidupan karantina dimulai. Sedangkan efek negatif yang dirasakan adalah munculnya beban ekonomi yang dirasakan ketika pandemi hingga terjadinya konflik sosial dengan tetangga saat memelihara kucing.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76842Fenomenologi Pandemi Di Kalangan Santri (Pandangan Santri Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama'ah Kota Semarang terhadap Pandemi Covid-19)2023-12-01T15:01:10+07:00Afif Farhan[email protected]Kuncoro Bayu Prasetyo[email protected]<p>Ditengah gencar-gencarnya kampanye penanggulangan Covid-19 oleh pemerintah dan ketakutan yang terjadi di<br> tengah masyarakat, justru yang terjadi di beberapapondok pesantren dalam merespon pandemi Covid-19 justru<br> sebaliknya. Hal tersebut bisa saja terjadi karena santri mempunyai budaya, pandangan, dan sikap tersendiri dalam<br> merespon pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan para santri terhadap<br> pandemi Covid-19, faktor-faktor yang melatarbelakangi pandangan tersebut, serta dampak pandangan tersebut<br> terhadap perilaku kesehatan para santri Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah Kota Semarang di<br> tengah pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data<br> observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah fenomenologi dan beberapa konsep<br> tentang sehat dan sakit. Hasil dari penelitian ini mengatakan bahwa santri Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah<br> Waljama’ah meyakini bahwa virus Covid-19 datangnya dari Allah SWT. Mereka juga ada yang memandang<br> Covid-19 dari sudut pandang politik dan medis. Para santri lebih memprioritaskan usaha spiritual dengan<br> pembacaan sholawat Nariyah sebanyak 4.444x sebagai bentuk doa tolak balak menolak virus Covid-19. Namun<br> tetap mengadopsi cara penanganan penyakit secara modern. Munculnya pandangan tersebut dilatarbelakangi<br> oleh faktor; (1) pengaruh nasihat Ulama, Kiai, dan para Habaib terhadap keyakian santri dalam memandang<br> pandemi Covid-19, (2) background akademik yang ditempuh santri di perguruan tinggi, (3) faktor pengaruh<br> lingkungan keluarga asal, dan (4) faktor literasi akademik dan media sosial. Hal tersebut berdampak pada sikap<br> para santri dalam merespon pandemi Covid-19 dengan rileks dan tenang, bahkan ketika terdapat teman yang<br> tergejala Covid-19 justru dijadikan sebagai bahan guyonan dan gasakan, tidak malah mengucilkannya. Perilaku<br> kesehatan santri dalam menghadapi pandemi Covid-19 tersebut didasari oleh konsep illness yang mereka yakini,<br> sehingga Covid-19 dianggap bukan sebagai penyakit medis yang mengkhawatirkan. Namun sampai saat ini sikap<br> tersebut masih dipandang negatif, sebagai cara yang menyimpang dalam penanganan Covid-19 oleh dunia<br> modern.</p>2023-12-01T15:01:10+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76845Persepsi Masyarakat terhadap Fenomena Rangda Cilik Turunan Indramayu (Studi terhadap Fenomena Janda Muda di Kabupaten Indramayu)2023-12-02T04:55:47+07:00Inayah Inayah[email protected]Antari Ayuning Arsi[email protected]<p>Indramayu memiliki angka perceraian yang cukup tinggi, salah satu lokasi dengan angka perceraian yang cukup tinggi adalah Desa Pranggong. Dengan tingkat perceraian yang</p> <p> tinggi menyebabkan banyaknya janda yang ada di Indramayu hingga munculnya pelabelan RCTI yang disematkan kepada janda muda. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui persepsi masyarakat terhadap fenomena janda muda yang disebut RCTI. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif. Penelitian berlokasi di Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan teori labeling. Hasil penelitian menemukan bahwa persepsi masyarakat terhadap fenomena RCTI yaitu, masyarakat menilai positif bahwa pelabelan RCTI sebagai pendorong untuk mengurangi angka pernikahan dini. Adapun persepsi negatif masyarakat adanya pelabelan RCTI dapat membuat citra masyarakat menjadi buruk. Dan persepsi positif terhadap status janda muda masyarakat menilai janda muda perempuan yang kuat, mandiri dan pekerja keras sebagai orang tua tunggal. Adapun masyarakat yang berpersepsi negatif terhadap status janda muda menilai janda muda perempuan yang nakal dan hanya menjadi beban orang tuanya.</p>2023-12-01T15:08:37+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/77046Kampung Budaya Piji Wetan: Strategi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus2023-12-06T21:38:25+07:00Natsuwa Cindi Aulia[email protected]Muhammad Khoirun Nadhif[email protected]Sella Widya Luqmawati[email protected]Dewi Lisdayanti[email protected]<p>Di era dengan kemajuan ilmu dan teknologi sekarang ini, budaya lokal mulai kehilangan eksistensinya. Padahal kebudayaan merupakan salah satu hal yang harus dijaga eksistensinya. Karena terdapat nilai-nilai luhur bangsa dalam setiap budaya. Nilai-nilai tersebut melekat dalam diri setiap masyarakat dan menjadi identitas kebudayaan bagi masyarakat tersebut. Setiap masyarakat mempunyai caranya untuk menjaga eksistensi kebudayaannya. Salah satunya melalui pemberdayaan masyarakat. Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) merupakan salah santu bentuk pemberdayaan masyarakat di bidang budaya. KBPW ini berupaya merekonstruksi nilai-nilai budaya peninggalan Sunan Muria menjadi bentuk baru yang inovatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dimana data yang diperoleh melalui penelitian kualitatif dapat berupa naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi, memo ataupun dokumen resmi lainnya. Strategi masyarakat yaitu mengemas nilai warisan leluhur menjadi wadah dalam masyarakat berkreasi seperti edukasi, pendidikan dan ekonomi. Sehingga strategi pemberdayaan masyarakat pada KBWP dapat digunakan untuk model pemberdayaan pada masyarakat lain.</p>2023-10-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76849Pengetahuan dan Perilaku Ibu dalam Pemberian Asupan Makanan Balita Sebagai Upaya Menanggulangi Tiga Beban Malnutrisi di Desa Kawungcarang Sumbang Banyumas2023-12-02T04:54:08+07:00Wiji Astuti[email protected]Harto Wicaksono[email protected]<p>Ibu merupakan sosok utama yang berperan pola hidup sehat di keluarga termasuk<br>pemberian asupan makan balita. Balita atau anak dibawah lima tahun merupakan generasi<br>penerus bangsa yang diharapkan menjadi sumber daya manusia berkualitas di masa<br>mendatang, terlebih pada usia ini terjadi pertumbuhan yang pesat pada aspek fisik dan<br>kecedasan. Pengetahuan dan perilaku ibu yang terbatas mengenai pemberian asupan<br>makanan menyebabkan tiga beban malnutrisi. Tujuan dari penelitian ini adalah<br>mendeskripsikan pengetahuan dan perilaku dalam pemberian asupan makanan balita<br>sebagai upaya menanggulangi tiga beban malnutrisi di Desa Kawungcarang. Metode<br>penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan 1)<br>pengetahuan ibu mengenai pemberian asupan makanan balita dalam penanggulangan tiga<br>beban malnutrisi adalah memberikan makanan yang bergizi seperti sayur, buah-buahan,<br>nasi, dan susu. Pemberian asupan makanan bagi balita mengutamakan pada aspek<br>kuantitasnya. 2) Perilaku ibu dalam memberikan asupan makanan balita dalam upaya<br>menanggulangi tiga beban malnutrisi memfokuskan pada pemenuhan asupan makanan.<br>Pemenuhan asupan makanan yang bergizi dianggap cukup mendukung pertumbuhan dan<br>perkembangan balita termasuk penanggulangan terhadap tiga beban malnutrisi pada<br>balita.</p>2023-12-01T15:42:10+07:00##submission.copyrightStatement##http://journal.unnes.ac.id/sju/solidarity/article/view/76848Etika Ekologi dan Kearifan Lingkungan dalam Fenomena Nyadran Di Dukuh Mangunsari2023-12-02T04:53:28+07:00Muhammad Firmanudin Fahmi[email protected]Nugroho Trisnu Brata[email protected]<p><em>Nyadran</em> adalah sebuah bentuk upacara selamatan yang dilakukan oleh masyarakat nelayan, dengan melarung sesaji ke tengah laut. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai apa saja yang terkandung dalam tradisi <em>nyadran</em> dan mengetahui konsep etika ekologi dalam tradisi <em>nyadran</em> di Dukuh Mangunsari. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Analisis data mengunakan konsep <em>deep ecology</em>. <em>nyadran</em> memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Dukuh Mangunsari. Tradisi <em>nyadran</em> tidak hanya sebagai ritual untuk melestarikan kebudayaan saja, akan tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan lingkungan. Hal tersebut dapat di buktikan pada saat akan dilaksankanya upacara <em>nyadran</em>, masyarakat bergotong royong untuk membersihkan sampah-sampah yang berada di pesisir pantai Dukuh Mangunsari. Masyarakat Dukuh Mangunsari sadar akan pentingya menjaga lingkungan, pada dasarnya masyarakat Dukuh Mangunsari mengantungkan hidupnya dari hasil laut, dengan demikian pentingnya menjaga kearifan lingkungan merupakan hal yang sangat penting, agar ekosistem yang ada di dalam laut tidak rusak karena adanya sampah-sampah.</p>2023-12-01T15:42:48+07:00##submission.copyrightStatement##