Determinan Status Gizi Tenaga Kerja di CV. Karoseri Laksana

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Dyah Kartika Wening
Puji Afiatna

Abstract

Latar Belakang : Upaya perbaikan kesehatan kerja menjadi penting untuk membangun SDM ketenagakerjaan yang berkualitas, sehingga memiliki produktivitas yang baik. Gizi tenaga kerja mempunyai peranan penting untuk meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja perlu mendapatkan asupan gizi yang baik dan sesuai dengan jenis maupun beban pekerjaan. Dengan demikian akan menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai daya tahan, kesehatan dan satus gizi pekerja yang baik. Kelebihan asupan energi dan rendahnya aktivitas fisik meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Angka kebutuhan energi dan zat gizi lain perlu disesuaikan dengan tingkat aktivitas fisik individu tenaga kerja.


Tujuan : Mengidentifikasi determinan status gizi pada tenaga kerja CV. Karoseri Laksana.


Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 150 orang pekerja berjenis kelami laki-laki dengan rentang usia 19 – 66 tahun, diambil dengan metode simple random sampling. Data asupan energi diperoleh melalui kuesioner food recall 3 x 24 jam. Indeks Massa Tubuh (IMT) diukur menggunakan metode antropometri. Data beban kerja dihitung dengan cara mengukur tingkat beban kerja melalui reaksi fisiologis tubuh berdasar cardiovascular strain secara manual dengan menggunakan stopwatch. Analisis data dengan Shapiro wilk, rank spearman, dan regresi linier ganda.


Hasil : Sebanyak 20% subyek termasuk underweight, 40% subyek termasuk status gizi normal, 14% subyek tergolong overweight, dan 26% subyek tergolong dalam obesitas. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, diantaranya adalah asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, dan beban kerja. Variabel yang memiliki pengaruh paling kuat terhadap status gizi adalah beban kerja, sehingga beban kerja dapat digunakan untuk mempredikti IMT.


Kata kunci : status gizi, tenaga kerja, obesitas.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Wening, D., & Afiatna, P. (2019). Determinan Status Gizi Tenaga Kerja di CV. Karoseri Laksana. Sport and Nutrition Journal, 1(2), 48-52. https://doi.org/10.15294/spnj.v1i2.32706

References

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta.
Bawinto G, dkk. 2016. Hubungan antara status gizi dengan produktivitas kerja pada pekerja sangria kacang di Kecamatan Kawangkoan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.
Bezzera IWL, Oliveira AG, Pinhelro, Morais CMM and Sampaio LMB. 2017. Evaluation of the nutritional status of workers of transformation industries adherent to the Brazilian Workers, Food Prodram, a comparative study. PLoS ONE 12(2): e0171821.doi:10.1371/journal.pone.0171821
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Indonesia tahun 2007.Jakarta:2009.
FAO/WHO/UNU. 2001. Human energy requirements. Report of a Joint FAO/WHO/UNU Expert Consultation Rome, 17-24 October 2001.
Farikha, Rizqi RP. 2016. Hubungan Status Gizi dengan Produktivitas Kerja Tenaga Kerja Bagian Sorter and Packers. Universitas Airlangga. Surabaya.
Hardinsyah dan Supariasa IDN. 2016. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran.
ILO. 2013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja Saran untuk Produktivitas, Pedoman pelatiahan untuk manajer dan pekerja, Modul Lima. Jakarta.
Maria N Garcial-Casal, Jose Ramirez, Irene Leets, Ana C Pereira, Maria F Quiroga. Antioxidant capacity, polyphenol content and iron bioavailability from algae ( Ulva sp., Sargassum sp. and Porphyra sp.) in human subject. British Journal of Nutrition. 2009;101:79-85. Doi:10.1017. [diakses: 2 Maret 2017]
Novanda AW dan Dwiyanti E. 2014. Hubungan pemenuhan kebutuhan kalori kerja dengan produktibitas di pabrik sepatu. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, Vol. 3, No. 2 Jul-Des 2014: 117–127
Oesman T.I., Simanjuntak R.A. 2011. Hubungan Faktor Internal dan Eksternal terhadap Kelelahan Kerja Menggunakan Subjective Self Rating Test. Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta.
Poulsen K, Cleal B, Clausen T and Andersen LL. 2014. Work, Diabetes and obesity : a seven year follow-up study among Danish Health Care Workers. PLoS ONE 9(7): e103425. doi:10.1371/journal.pone.0103425
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2015. Infodatin Situasi Kesehatan Kerja. Jakarta.
Sudargo, T dkk. 2014. Pola Makan dan Obesitas. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Syam FM, dkk. 2013. Gambaran asupan zat gizi, statsu gizi dan produktivitas kerja pada pekerja pabrik kelapa sawit Bagerpang Estate PT. PP. Lonsum. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.
Tarwaka. 2015. Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Surakarta. Harapan Press.