Perbedaan Yogurt Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L) dengan Berbagai Starter Ditinjau dari Sifat Organoleptic, Kadar Protein dan Lemak

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Isra Iyyah
Natalia Desy Putriningtyas
Siti Wahyuningsih

Abstract

Latar Belakang: Kacang merah mengandung tinggi protein, rendah lemak dan sumber asam folat yang tinggi. Pengolahan kacang merah melalui proses fermentasi menjadi yogurt dapat meningkatkan nilai gizi dari kacang merah. Tujuan: Mengetahui perbedaan yogurt kacang merah (Phaseolus vulgaris L) dengan berbagai starter ditinjau dari sifat organoleptik, kadar protein dan lemak. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional laboratorium dengan  rancangan acak lengkap dengan empat formulasi dan dua ulangan. Lokasi penelitian di Laboratorium Dietetik dan Kulinari Universitas Respati Yogyakarta dan Laboratorium Che-Mix Pratama pada Januari – April 2019. Uji organoleptik menggunakan formulir hedonic scale test. Analisis kadar protein yogurt menggunakan metode Kjeldhal dan kadar lemak menggunakan metode Majonier. Analisis data menggunakan uji Kruskal wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann whitney. Hasil: Yogurt A, B, C, D menunjukkan ada perbedaan signifikan untuk uji sifat organoleptik yang meliputi warna, aroma, rasa, tekstur dan secara keseluruhan (p<0,005). Hasil uji beda pada keempat kelompok yogurt untuk uji kadar protein dan kadar lemak diperoleh masing-masing p=0,08. Kesimpulan: Ada perbedaan pada keempat kelompok yogurt kacang merah ditinjau dari sifat organoleptik tetapi berdasarkan hasil uji kadar protein dan kadar lemak tidak menunjukkan perbedaan pada keempat kelompok yogurt.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Iyyah, I., Putriningtyas, N., & Wahyuningsih, S. (2019). Perbedaan Yogurt Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L) dengan Berbagai Starter Ditinjau dari Sifat Organoleptic, Kadar Protein dan Lemak. Sport and Nutrition Journal, 1(2), 40-47. https://doi.org/10.15294/spnj.v1i2.34946

References

Al-Baarri, A., N. (2014). Total Bakteri Asam Laktat, pH, Keasaman, Cita Rasa dan Kesukaan Yogurt Drink dengan Penambahan Ekstrak Buah Belimbing. Jurnal Aplikasi Teknologi dan Manajemen Agroindustri. Volume 5 Nomor 2: 54-60.
Agustina, W., & Adriana, Y. (2010). Karakterisasi Produk Yogurt Susu Nabati Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.). Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna – LIPI. Jawa Barat
Askar, S dan Sugiarto. (2005). Uji Kimiawi dan Organoleptik Sebagai Uji Mutu Yogurt. Bogor: Balai Besar Penelitian Pasca Panen Pertanian.
Ayustaningwarno. (2014). Teknologi Pangan, Teori Praktis dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Badan Standarisasi Nasional. (2009). Standar Nasional Indonesia Yogurt. SNI 2981:2009, 2, 8-9.
Ichwansah, R. (2014). Pengembangan Yoghurt Sinbiotik Plus Berbasis Puree Pisang Ambon (Musa Paradisiaca L) Dengan Penambahan Inulin Sebagai Alternatif Pangan Fungsional. Skripsi. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.
Ide, P. (2008). Healt Secret of Kefir. Jakarta: Elex Media Kamputindo.
Kaminarides, S., Stamou, P., Massouras, T. (2007). Comparison of the Charateristics of set-type Yoghurt Made From Ovine Milk of Different Fat Content. International Journal of Food Science Technology 42(9): 1019-1028. Diakses 10 Mei 2018.
Karagul, Y., Pala, A., & Savas, T. (2006). Sensory Properties of Drinkable Yogurt Made From Milk of Different Goat Breeds. Journal of Sensory Studies/ Volume 21, Issue 5. Diakses 12 Agustus 2018.
Koswara, S. (2009). Teknologi Pembuatan Yoghurt, [Online] http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Teknologi-Pembuatan-Yoghurt.pdf. Penerbit : eBookPangan.com. Diakses 20 Juni 2018.
Kumalaningsih, S., Pulungan, M. H., Raisyah, R. (2016). Subsitusi Sari Kacang Merah dengan Susu Sapi dalam Pembuatan Yogurt. Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri. Volume 5 Nomor 2: 54-60.
Miwada, I. N. S., Lindawati & Tatang. (2006). Tingkat Efektifitas Starter Bakteri Asam Laktat Pada Proses Fermentasi Laktosa Susu. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture, 31 (1). pp. 32-35. ISSN 0410-6320. Diakses 20 Juni 2018.
Orviyanti, G. (2012). Perbedaan Pengaruh Yogurt Susu, Jus Kacang Merah dan Yogurt Kacang Merah Terhadap Kadar Kolesterol LDL dan Kolesterol HDL Serum Pada Tikus Dislipidemia. Universitas Diponegoro.
Rahmawati, D., & Kusnadi, J. (2018). Penambahan Sari Buah Murbei (Morus alba L) dan Gelatin Terhadap Karakteristik Fisiko Kimia dan Mikrobiologi Yogurt Susu Kedelai. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 5(3). Diakses 12 Mei 2019.
Stella., Purwijantiningsih, L. M., & Pranata, S. (2014). Kualitas Yoghurt Probiotik Dengan Kombinasi Tepung Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L.) dan Susu Skim. Thesis. Fakultas Teknobiologi. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta
Sunarlim, R., Setiyanto., & Poeloengan. (2007) . Pengaruh Kombinasi Starter Bakteri Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus plantarum Terhadap Sifat Mutu Susu Fermentasi. Jurnal Teknologi Peternakan dan Veteriner. Vol 7 (07), 270-278. Diakses 12 Mei 2019.
Weerathilake, W. A. D. V., Rasika, D. M. D., Ruwanmali, J. K. U., & Munasinghe, M. A. D. D. (2014). The Evolution, Processing, Varieties and Health Benefits of Yogurt. International Journal of Scientific and Research Publications. University of Peradeniya. Volume 4, Issue 4 ISSN 2250-3153. Diakses 12 Juli 2019.
Winarno, F.G. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.