Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan, makna, efek, pendukung dan faktor kendala masyarakat berbasis belajar dalam materi pelajaran ibadah di SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan metode multi-kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Studi ini menganalisis data dengan pengurangan presentasi, data data dan kesimpulan menggambar. Data validitas penilaian yang dilakukan oleh kehadiran peneliti di lapangan, observasi mendalam peneliti, triangulasi, pair check assessment dan referensi yang cukup. Pelaksanaan pembelajaran berbasis masyarakat di SMP Muhammadiyah 11 Rowosari telah dilakukan berdasarkan rencana pelajaran yang telah menciptakan kolaboratif oleh kepala guru dan masyarakat atau profil agama. Semua komponen masyarakat berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Penerapan metode pembelajaran berbasis masyarakat berjalan baik, tetapi guru tidak membuat instrumen penilaian sepanjang bimbingan penilaian belum. Di sisi lain, pada pelaksanaan pembelajaran berbasis masyarakat di SMP Muhammadiyah 2 Boja juga berjalan baik tetapi pembangunan rencana pelajaran tidak menganggap partisipasi komponen masyarakat belum, apalagi bimbingan penilaian sebagai instrumen penilaian tidak mendirikan belum. Aspek yang paling penting dari pembelajaran berbasis masyarakat adalah inisiasi dari kesadaran mahasiswa untuk berdoa baik di rumah atau di sekolah.

 

The purpose of this study is to acknowledge the implementation, meaning, effect, supporting and obstacle factor of community based learning in the Ibadah subject matter at SMP Muhammadiyah in Kendal Regency. This study employs multi cases method. The data collection employs interview, observation and documentation. This study analyzes the data by reduction of the data, presentation of the data and drawing conclusion. The validity data assessment conducted by the presence of the researcher in the field, the researcher’s deep observation, triangulation, pair check assessment and sufficient reference. The implementation of community based learning at SMP Muhammadiyah 11 Rowosari has been conducted according the lesson plan which has created collaboratively by the teacher and community chief or religious profile. Those all component community participates in learning process. The implementation of community based learning method is running good, but the teacher did not make the assessment instrument along the scoring guidance yet. In the other side, at the implementation of community based learning at SMP Muhammadiyah 2 Boja is also running good but the construction of lesson plan did not consider the participation of community component yet, more over the scoring guidance as assessment instrument did not establish yet. The most important aspect of community based learning is the initiation of student awareness to pray either at home or at school.