Abstract

Penelitian ini mengkaji sebuah permasalahan Travelling Salesman Problem (TSP) khususnya penggunaan algoritma Branch and Bound pada optimasi rute pendistribusian air minum dalam kemasan yang di terapkan pada CV. Mega Tirta Alami (METTA) Semarang. Dalam 1 hari CV. METTA Semarang mengunjungi 10 outlet dengan jarak tempuh 143,3 kilometer dengan biaya distribusi sebesar Rp 116431,25. Berdasarkan analisis dan perhitungan dengan mengunakan algoritma Branch and Bound, diperoleh dua rute yaitu rute pertama CV. METTA Semarang-outlet 7-outlet 10-outlet 4-outlet 2-outlet 8-outlet 3-outlet 6-outlet 1-outlet 9-outlet 5-dan kembali ke CV. METTA Semarang dan rute kedua CV. METTA Semarang-outlet 7-outlet 10-outlet 4-outlet 2-outlet 8-outlet 3-outlet 6-outlet 9-outlet 1-outlet 5-dan kembali ke CV. METTA Semarang dengan jarak tempuh minimum yang sama yaitu 86,5 kilometer dengan biaya distribusi sebesar Rp 70281,25. Jadi CV METTA Semarang dapat melakukan penghematan sebesar Rp 46150. Dari hasil tersebut diharapkan perusahaan distribusi, agen travel, tukang pos, dan sejenisnya dapat menerapkan algoritma Branch and Bound untuk menentukan jalur terpendek serta dapat membantu dalam efisiensi biaya dan waktu.