UPEJ Unnes Physics Education Journal

THE EFFECTIVENESS OF PROBLEM-BASED LEARNING MODEL BASED ON A SCOUTING METHOD ON LEARNING OUTCOMES IN PHYSICS SUBJECTS

2024-01-19T14:37:18+07:00

The challenges of education in the 21st century are characterized by a very complex century of openness. The curriculum used must be able to keep up with the times that require the brain intelligence and talents of students. The researcher tried to apply the problem-based learning model based on the scouting method which was described as fun and not boring method. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the problem-based learning model based on scouting methods on student learning outcomes in physics subjects. The research used the true experimental design method with a pretest-posttest control group design, conducted at SMAN 1 Wonotunggal on XI IPA 1 as the experimental class and XI IPA 3 as the control class. Data collection techniques include cognitive assessment, affective and psychomotor assessment, and a questionnaire. The results obtained in the cognitive domain in the form of tests are that there are significant differences in learning outcomes with the t test. In the affective domain in the form of spiritual and social attitudes, the experimental class gets a very good category, while the control class gets a good category. In the psychomotor domain in the form of student skills, the experimental class got a percentage of 92.5%, while the control class got a percentage of 90%. This shows that there is a significant difference between the problem-based learning model based on scouting methods and those that only use the problem-based learning model. On improving learning outcomes, the experimental class got a percentage of 92%, while the control class got a percentage of 90%. This shows that there is a significant difference between the problem-based learning model based on the scouting method and the one that only uses the problem-based learning model. In improving learning outcomes using a problem-based learning model based on scouting methods, an increase in N-gain value of 24.5% was obtained in the low category. This shows that in this study, there was an increase in student learning outcomes. In the satisfaction response results, students were satisfied with a percentage of 79.82%.

Keywords: Problem-Based Learning, Scouting Methods, Learning Outcomes, Physics.

Tinjauan Literatur Sistematis: Tes Diagnostik untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Sains dengan Model Rasch

2024-01-19T14:37:20+07:00

Review artikel bertujuan untuk mengetahui trend penelitian mengenai perkembangan tes diagnostik yang dianalisis dengan menggunakan model Rasch. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Tinjauan Literatur Sistematis terkait perkembangan tes diagnostik yang dianalisis dengan model Rasch dari 26 artikel jurnal dari rentang 2011-2022 yang terindeks Scopus. Studi artikel yang dipilih adalah artikel dengan kriteria yang terdiri dari jenis publikasi, tahun publikasi, dan topik yang terkait dengan penelitian. Temuan menunjukkan bahwa telah banyak modifikasi dari perkembangan tes diagnostik. Perkembangan tes diagnostik telah sampai pada enam tingkatan yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi dengan menggunakan analisis model Rasch. Berbagai materi Sains telah digunakan untuk mengungkap miskonsepsi yang dialami siswa. Materi yang mendominasi dalam penelitian terkait adalah kimia dan fisika, dan masih jarang penelitian dengan topik biologi. Analisis model Rasch dapat digunakan untuk menganalisis reliabilitas dan validitas dari butir tes diagnostik. Selain hal itu analisis model Rasch dapat digunakan untuk mengetahui atau memberikan gambaran mengenai tingkat pemahaman siswa yang dapat dilihat dari hasil pembacaan sebaran Person-Item Map. Beberapa analisis yang dilakukan dalam mereview artikel jurnal tersebut, kami menyarankan berbagai referensi untuk guru untuk dapat mengidentifikasi bentuk miskonsepsi siswa pada topik krusial dengan menggunakan tes diagnostik dan analisisnya dengan model Rasch.

Hasil Analisis dan Metode Diagnosis Miskonsepsi pada Materi Hukum Newton

2024-01-19T14:37:21+07:00

Miskonsepsi memicu munculnya masalah akan rendahnya tingkat literasi sains. Artikel ini membahas hasil penelitian systematic literature review yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis dan metode diagnosis miskonsepsi peserta didik pada materi hukum Newton di SMA dengan cakupan data literatur tahun 2017-2021. Prosedur penelitian merujuk pada aturan Yannascoli yang meliputi defining a research question, study justification, selecting search item, inclusion and exclusion criteria, database, dan conducting and reviewing the search. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi yang ditemukan pada materi hukum Newton di SMA tersebar pada semua sub materi pada materi hukum Newton, yaitu gaya, hukum I Newton, hukum II Newton, hukum III Newton, gaya normal, gaya berat, gaya gesek, dan aplikasi hukum Newton, sedangkan metode yang digunakan untuk mendiagnosis miskonsepsi peserta didik yaitu multiple choices test, open ended questions test, multiple-tier test, dan multi-diagnostic test.

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS GAMIFIKASI

2024-01-19T14:37:22+07:00

Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran Fisika, sehingga menyebabkan peserta didik merasa jenuh dalam pelaksanaan pembelajaran. Perlu adanya alternatif berupa media pembelajaran berbasis gamifikasi yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kompetensi pengetahuan peserta didik dan kemampuan problem solving peserta didik dengan penerapan media pembelajaran Fisika berbasis gamifikasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Teras Boyolali dengan subyek penelitian kelas XI MIPA 2 berjumlah 36 peserta didik. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) persentase peningkatan kompetensi pengetahuan dengan kategori sedang sampai tinggi pada siklus I sebesar 27,78% (Rendah) menjadi 83,33% (Sangat Tinggi) pada siklus II, (2) rata-rata nilai kemampuan problem solving peserta didik 66,67 (Kurang) pada pra siklus meningkat menjadi 82,08 (Baik) pada siklus I dan meningkat menjadi 87,78 (Sangat Baik) pada siklus II. Hasil wawancara dengan guru dan peserta didik juga mennyatakan bahwa dengan adanya penggunaan media pembelajaran Fisika berbasis gamifikasi peserta didik tidak merasa jenuh dan guru sangat terbantu dalam pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada kelas XI MIPA 2 di SMA Negeri 1 Teras Boyolali dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran Fisika berbasis gamifikasi dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan peserta didik dan kemampuan problem solving peserta didik.

E-MODULE DISCOVERY MATERI IMPULS DAN MOMENTUM UNTUK MENGEMBANGKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

2024-01-19T14:37:23+07:00

High-order thinking is one of the abilities needed in this era and the Indonesian government has been trying to develop it through the implementation of the curriculum in Indonesia. In its implementation, there are still several obstacles, one of which is the lack of supporting teaching materials and the use of technology that is less than optimal. The aim of this research is to develop an e-module discovery of impulses and momentum that is appropriate for developing students' higher order thinking. This study uses the 4D development model, up to the develop stage. The test subjects in this study were students of class XI MIPA 3 and XI MIPA 8 at SMA Negeri 1 Kendal. The e-module eligibility results are included in the feasible category in the material aspect with a score of 84% and the very feasible category in the media aspect with a score of 89%. The e-module readability test shows that the e-module is easy to understand with a score of 91.25%. The results of student responses are in the very good category with a score of 91.58%. The high-level thinking profile of students after using the e-module obtained a very good category with a score of 98 on the analyzing (C4) indicator, a very good category with a score of 93 on the evaluating (C5), and a good category with a score of 80 on the creative (C6) indicator.

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI BERBASIS LITERASI SAINS PADA MATERI GELOMBANG DI SMAN 1 CEPIRING

2024-01-19T14:37:24+07:00

This study aims to; 1) determine the feasibility of a science literacy-based evaluation tool on the material of waves; 2) determine the results of the analysis of the science literacy profile of class XI students of SMAN 1 Cepiring on the material of waves. This research is a Research and Development (R&D) study using the Analyze, Design, Development, Implementation and Evaluation (ADDIE) Dick & Carry model. The research data were obtained from observation and tests. The test instrument consists of 35 items that were validated by two Physics Lecturers of Semarang State University and two Physics Teachers. The results of expert validation show that the test instrument is valid and feasible with a percentage of 87%. Data analysis in this study used Rasch model analysis using the Winstep application. Rasch model analysis carried out includes reliability analysis, item fit, Wright map, item measure, person fit, and person measure. The technique of analyzing science literacy ability using the percentage method. The results of this study produce a reliable test instrument with a person reliability of 0.71, item reliability of 0.91 and show that the science literacy profile of class XI students of SMAN 1 Cepiring is in the very low category with a percentage of 43.40%.

Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengetahui kelayakan alat evaluasi berbasis literasi sains pada materi gelombang; 2) mengetahui hasil analisis profil literasi sains siswa kelas XI SMAN 1 Cepiring pada materi gelombang. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) menggunakan model Analyze, Design, Development, Implementation and Evaluation (ADDIE) Dick & Carry. Data penelitian ini diperoleh dari observasi dan tes. Instrumen tes berjumlah 35 butir soal yang divalidasi oleh ahli dua Dosen Fisika Universitas Negeri Semarang dan dua Guru Fisika. Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa instrumen tes valid dan layak dengan persentase sebesar 87%. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis model Rasch menggunakan aplikasi Winstep. Analisis model Rasch yang dilakukan meliputi analisis reliabilitas, item fit, peta wright, item measure, person fit, dan person measure. Teknik analisis kemampuan literasi sains dengan menggunakan metode persentase. Hasil penelitian ini menghasilkan instrumen tes yang reliabel dengan person reliability sebesar 0,71, item reliability sebesar 0,91dan menunjukkan profil literasi sains siswa kelas XI SMAN 1 Cepiring berada dalam kategori sangat rendah dengan persentase sebesar 43,40%.

Desain dan Pengembangan Prototipe Chamber Zat Radioaktif Otomatis sebagai Alat Eksperimen Spektroskopi Gamma Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno R3

2024-01-19T14:37:26+07:00

Prototipe chamber zat radioaktif otomatis dilengkapi dengan sistem robotik telah berhasil dikembangkan dan diimplementasikan sebagai alat penunjang eksperimen fisika nuklir pada spektroskopi gamma. Prototipe ini terdiri dari chamber otomatis yang digunakan untuk mengukur spektrum zat radiasi, dinding chamber yang berfungsi sebagai penahan bahaya radiasi serta robot pemindah barang yang dipasang di dalam chamber. Mikrokontroler arduino uno R3 digunakan sebagai kontroler utama yang digunakan untuk mengatur pergerakan robot, fleksibilitas dan kemudahan dalam mengendalikan seluruh sistem di dalam chamber. Robot pemindah barang diprogram untuk memindahkan detektor dan sampel zat radioaktif secara presisi sesuai dengan posisi yang diinginkan. Selama praktikum menggunakan spektroskopi gamma, prototipe ini memudahkan mahasiswa dalam pengaturan sampel, efisiensi waktu praktikum dan biaya pembelian alat penunjang, meminimalisir bahaya paparan zat radioaktif serta menghilangkan resiko bahaya mekanik akibat terjepit shielding pembatas pada chamber manual. Penggunaan prototipe ini memberikan pengalaman praktikum yang lebih interaktif, efisien serta pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip spektroskopi gamma sambil mengembangkan keterampilan pemrograman dan pengendalian sistem bagi mahasiswa. Selain itu, pengembangan sistem lebih lanjut dari prototipe ini dapat melibatkan peningkatan fungsionalitas sistem robotik untuk mengakomodasi praktikum yang lebih kompleks dan variasi pengaturan eksperimen.

Analisis Keterampilan Riset Siswa SMA di Sekolah Berbasis Pesantren

2024-01-19T14:37:28+07:00

Keterampilan abad 21 telah diakui secara global sebagai fondasi penting dalam membentuk individu yang kompeten dan adaptif. Salah satu hal yang erat kaitannya dengan keterampilan abad 21 adalah kemampuan melakukan riset. Siswa perlu memiliki kemampuan melakukan riset yang baik. Pengalaman riset sangat penting karena dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang penelitian, menumbuhkan kepercayaan terhadap kemampuan mereka, dan memberi pengalaman dengan praktik penelitian terapan. Selain itu, siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman penelitian menunjukkan peningkatan dalam pemikiran kritis dan kemampuan belajar secara mandiri. Sekolah pada umumnya memiliki waktu yang lebih banyak sehingga mempunyai potensi untuk meningkatkan keterampilan riset yang lebih besar dibandingkan sekolah berbasis pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan riset siswa SMAQT Yanbuul Quran 1 yang merupakan sekolah berbasis pesantren. Penelitian menggunakan jenis metode deskriptif kuantitatif dengan sampel 30 siswa yang dipilih secara acak. Keterampilan riset siswa diuji menggunakan soal tes uraian berjumlah 15 soal. Indikator soal diambil dari indikator metode ilmiah. Hasil tes keterampilan riset menunjukkan bahwa rata-rata siswa SMAQT Yanbuul Quran 1 memiliki keterampilan riset yang rendah.

Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Kontekstual Berbantuan Liveworksheet Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kesetimbangan dan Dinamika Rotasi

2024-05-20T04:05:17+07:00

Mastery of concepts is very important for students because it is an indicator that students fully understand what has been taught. Based on the results of observations at MAN 2 Brebes, students' mastery of physics concepts was still low. The purpose of this research is to develop physics teaching materials that can improve the mastery of the concept of equilibrium and rotational dynamics. This research is research and development (RnD) with a development model adapted from Borg and Gall, which consists of; (1) research and data collection, (2) planning, (3) preparation and development of teaching materials, (4) validity test of experts/experts, (5) first revision of teaching materials, (6) test of legibility of teaching materials, (7) the second revision of teaching materials, (8) testing the use of teaching materials, (9) refinement. The use of teaching materials was tested using the One Group Pretest-Posttest Design experiment. The subjects in this study were class XI MIPA 3 MAN 2 Brebes. The results of the feasibility test for teaching materials obtained a percentage of 83.86% which indicated the criteria for "Easy". The results of the readability test of teaching materials obtained a percentage of 74.35% which indicated the "High" criterion. The results of students' responses to teaching materials obtained a percentage of 81.50% which indicated the criteria of "Very Good". Based on the N-Gain test, the average increase in students' mastery of concepts obtained a result of 0.40 which indicates the criteria of "Medium". From the results of the data analysis, it was concluded that the teaching materials developed were feasible to use and could improve the mastery of the concept of equilibrium and rotational dynamics.