Studi Identifikasi Bahaya K3 Menggunakan Job Safety Analysis (JSA) pada Petani Bawang Merah Desa Tegalwulung Tahun 2025
DOI:
https://doi.org/10.15294/ijphn.v5i1.27913Keywords:
JSA, Spraying, FarmersAbstract
Latar Belakang: Penyemprotan pestisida pada budidaya bawang merah berisiko menimbul
kan berbagai gangguan kesehatan kerja apabila tidak dilakukan dengan prinsip keselamatan
yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya K3 dalam
proses penyemprotan pestisida menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA).
Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif observasion
al, dilakukan pada petani bawang merah di Desa Tegalwulung. Subjek penelitian adalah 20
petani yang melakukan penyemprotan secara mandiri. Fokus penelitian ini adalah pada iden
tifikasi aktivitas kerja dan potensi bahaya K3 pada setiap tahapan. Instrumen yang digunakan
adalah formulir JSA yang berisi urutan kerja, potensi bahaya, risiko, dan upaya pengendalian.
Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara, kemudian dianalisis secara deskriptif.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 tahapan kerja yang dianalisis, ditemukan
18 jenis bahaya, di antaranya uap beracun, tumpahan pestisida, paparan kabut semprot, dan
kontaminasi limbah. Bahaya paling tinggi terdapat pada tahap pencampuran dan penyempro
tan dengan potensi paparan inhalasi dan kontak kulit.
Kesimpulan: Metode JSA efektif untuk mengidentifikasi bahaya dan menyusun langkah pen
gendalian K3, serta dapat dijadikan dasar dalam penyusunan SOP K3 pertanian yang kontek
stual dan aplikatif