Ekonomi Kreatif Diversifikasi Produk Ecoprint Kelompok Batik Puspandari Desa Ngesrepbalong
DOI:
https://doi.org/10.15294/71vrm234Keywords:
Ecoprint, diversfikasi produk, ekonomi kreatif, Desa Ngesrepbalong, Kelompok Batik PuspandariAbstract
Desa Ngesrepbalong merupakan salah satu desa di Kabupaten Kendal yang telah mencanangkan sebagai desa wisata. Sebagai desa wisata diperlukan pengembangan ekonomi kreatif khususnya produk berbasis potensi lokal dan kekhasan desa yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata dan perekonomian masyarakat di Desa Ngesrepbalong. Salah satu produk yang telah dikembangkan Kelompok Batik Puspandari adalah kerajinan Ecoprint dengan teknik steam. Berdasarkan wawancara dan kajian sebelumnya kepada kelompok Batik Puspandari, diperoleh informasi bahwa anggota kelompok batik Puspandari menginginkan diversifikasi produk ecoprint supaya pangsa pasar dapat terjangkau di semua kalangan. Selama ini kain ecoprint yang dihasilkan cukup bagus dengan nilai jual cukup tinggi yaitu sekitar Rp. 350-500 ribu/lembar kain, sehingga pangsa pasar hanya pada kalangan menengah ke atas. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat UNNES (Universitas Neger Semarang) program DPIK (Difusi Produk Inovasi Kemitraan) LPDP mengembangkan ekonomi kreatif melalui kegiatan pelatihan diversifikasi produk ecoprint pada kelompok Batik Puspandari Desa Ngesrepbalong. Kegiatan ini berlangsung dari bulan Januari-Mei 2024, dimulai dari melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan kelompok Batik Puspandari, pelatihan, monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan adalah 1) pelatihan ecoprint dengan menggunakan resep dark mode, 2) diversifikasi hasil kain ecoprint reep dark mode menjadi beberapa produk, yaitu sarung bantal, tempat tissue, berbagai pouch, tas, dan phasmina 3) mengikuti pameran produk di berbagai even, dan 4) mengikuti pelatihan manajemen keuangan. Disamping itu, berbagai produk diversifikasi yang dibuat juga telah terjual ke beberapa konsumen.