PENGARUH PENGGUNAAN KNALPOT RACING 3 MODE TERHADAP DAYA TORSI PADA HONDA VARIO 150
Abstract
Seiring perkembangan zaman muncul berbagai model knalpot yang dapat meningkatkan performa. Salah satunya trend penggunaan knalpot racing untuk meningkatkan kinerja. Cara modifikasi yang mudah dan tidak perlu membongkar mesin orisinil adalah mengganti knalpot. Penelitian ini melakukan modifikasi pada bagian knalpot yang diubah menjadi 3 mode yaitu silent, street, dan racing guna mengetahui daya, torsi dan ambang batas kebisingan.
Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Alat yang digunakan untuk menguji daya dan torsi yaitu dynotest. Sedangkan pengujian ambang batas kebisingan menggunakan sound level meter. Bahan yang digunakan yaitu Honda Vario 150 tahun 2019, knalpot standar dan knalpot racing 3 mode.
Pengujian daya dan torsi dilakukan pada putaran mesin 1500 rpm, 2000 rpm, 2500 rpm, 3000 rpm, 3500 rpm, 4000 rpm, 4500 rpm, 5000 rpm, 5500 rpm, 6000 rpm, 6500 rpm dan 7000 rpm, 7500 rpm, 8000 rpm, 8500 rpm, 9000 rpm, 9500 rpm dan 10000 rpm. Uji ambang batas kebisingan dilakukan pada kondisi statis 4250-1800 rpm dan bergerak pada kecepatan 40 km/jam, 50 km/jam. Hasil uji daya tertinggi pada penggunaan knalpot standar yaitu 11.03 Hp dan daya tertinggi pada knalpot racing 3 mode yaitu 12.17 Hp pada mode racing. Torsi tertinggi knalpot racing 3 mode sebesar 14.91 Nm mode street, sedangkan knalpot standar sebesar 12.42 Nm. Mode racing memperoleh nilai kebisingan maksimal pada kondisi statis sebesar 90.77 dB dan kondisi bergerak yaitu 92 dB dan 90.53 dB. Hasil tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh besar pada nilai daya torsi knalpot racing 3 mode daripada knalpot standar. Namun mode racing menimbulkan tingkat kebisingan sangat tinggi.