PENINGKATAN KESIAPSIAGAAN PADA SISWA TUNANETRA BERBANTU MEDIA EVAROM-NET DI SLB NEGERI 1 SLEMAN
DOI:
https://doi.org/10.15294/a8vttz06Abstract
Mengingat tingginya potensi bencana di Kabupaten Sleman, upaya peningkatan kapasitas pengetahuan kebencanaan sangat perlu dilakukan melalui pembelajaran materi orientasi mobilitas bagi siswa tunanetra. Dibalik kekurangan yang dimiliki siswa tunanetra, mereka memiliki kelebihan berupa kemampuan meraba dan mendengar, sehingga media pembelajaran yang cocok bagi siswa tunanetra adalah media yang berbasis braile. Maka dari itu penelitian ini menggunakan media “EVAROM-NET (Evacuation Route Map Tunanetra)” yang di sesuaikan dengan karakteristik belajar diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenali ruang sekitar bagi siswa tunanetra, sebagai bagian upaya pengurangan risiko bencana. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development dengan pendekatan kualitatif. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data interaktif. Sejalan dengan analisis data interaktif yang dimaksud, bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat. Berdasarkan hasil uji efektivitas peta taktual yang diberi nama EVAROM-NET dinilai relative efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap anak tunanetra tentang keruangan di lingkungan sekolah. Penilaian tampilan dan konsep materi pada media dinilai sudah cukup baik, namun ada indikator yang tidak dapat dipenuhi oleh media ini yaitu reliable karena EVAROM-NET ini tidak dapat diandalkan sebagai satu-satunya media yang menuntun siswa tunanetra untuk mengevakuasi dirinya sendiri. Peta hanya dapat membantu siswa untuk mengingat jalur evakuasi sedangkan ketika terjadi bencana erupsi sesungguhnya siswa tunanetra tetap harus ada pendampingan dari orang normal. Ketika simulasi dilakukan setelah penerapan media, siswa dapat memahami dan mengetahui dimana posisi dan arah berjalan dari ruang kelas menuju titik kumpul di sekolah. Media EVAROM-NET dapat menjadi media yang efektif menunjang pembelajaran orientasi mobilitas dan membaca braile bagi siswa tunanetra. Dengan adanya tingakan-tindakan yang dilaksanakan di sekolah tersebut maka dapat dikatakan kesiapsiagaan siswa tunanetra berbantu media pembelajaran EVAROM-NET tergolong sedang karena sudah memenuhi indikator-indikator kesiapsiagaan yang ada walaupun masih dengan bimbingan dari guru.