Analisis Spasial Luasan Hutan Mangrove Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Di Desa Mojo, Kabupaten Pemalang
Abstract
Desa Mojo adalah wilayah pesisir di utara Pulau Jawa yang memiliki kawasan hutan mangrove terluas di Kabupaten Pemalang, tepatnya di muara Sungai Comal. Muara Sungai Comal dalam 8 tahun terakhir telah mengalami perubahan secara fisik karena dilakukan pembelokan aliran sungai oleh nelayan sebagai jalur mobilisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan luasan mangrove dan hasil produksi tangkapan ikan. Luasan hutan mangrove didapatkan dari deliniasi citra yang bersumber dari Google Earth, hasil tangkapan ikan berasal dari dokumentasi tempat pelelangan, dan wawancara Key Person untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi, kemudian dilakukan analisis Catch Per Unit Effort (CPUE). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa luasan mangrove pada tahun 2013 – 2019 mengalami penurunan luasan mangrove dan pertambahan luasan pada tahun 2019 - 2022, dengan penyebab utama degradasi mangrove adalah abrasi dan secara umum trendline masih menunjukkan penurunan. Hasil tangkapan ikan pada tahun 2013 – 2019 mengalami penurunan hasil tangkapan dan mengalami kenaikan jumlah tangkapan pada tahun 2019 - 2022, secara umum trendline masih menunjukkan penurunan. Hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan dan sebaran mangrove menjadi penyebab perpindahan lokasi tangkapan ikan dan menyebabkan berubahnya hasil tangkapan ikan, secara umum trendline masih menunjukkan penurunan. Hasil analisis menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil tangkapan ikan dengan berkurangnya luasan mangrove setiap 1 ha, dengan laju pengurangan 250 kg/ha.