KONSERVASI WILAYAH PESISIR MELALUI PEMETAAN KERAWANAN BANJIR BERBASIS SIG DI KECAMATAN SAYUNG, DEMAK
DOI:
https://doi.org/10.15294/ijc.v14i02.37139Keywords:
Konservasi pesisir, Sistem Informasi Geografis (SIG), Banjir, Analisis SpasialAbstract
Wilayah pesisir Kecamatan Sayung merupakan lanskap yang terus mengalami transformasi ekologis akibat tekanan hidrometeorologis, perubahan penggunaan lahan, dan peningkatan aktivitas manusia. Dalam kondisi tersebut, konservasi wilayah pesisir tidak dapat lagi dipahami sekadar sebagai upaya perlindungan lingkungan, melainkan sebagai proses adaptif yang menuntut integrasi pengetahuan spasial dan kebijakan tata ruang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerawanan banjir di Kecamatan Sayung melalui pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) serta mengkaji implikasinya terhadap strategi konservasi wilayah pesisir. Data curah hujan, elevasi, kemiringan lereng, jenis tanah, penggunaan lahan, dan jaringan sungai dianalisis melalui teknik overlay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desa-desa pesisir seperti Timbulsloko, Bedono, Sidorejo, dan Surodadi membentuk zona sangat rawan banjir yang dipengaruhi kombinasi faktor fisik dan antropogenik. Zona rawan sedang muncul pada wilayah tengah dengan pola permukiman dan pertanian yang berkembang. Temuan ini menegaskan bahwa konservasi pesisir tidak dapat dilepaskan dari peran SIG sebagai alat diagnostik ekologis yang mampu memetakan risiko spasial secara komprehensif.