Distribusi Spasial dan Ketebalan Hutan Mangrove terhadap Intrusi Air Laut di Kecamatan Cilacap Tengah
DOI:
https://doi.org/10.15294/ijc.v13i1.5127Keywords:
Distribusi Spasial, Hutan Mangrove, Ketebalan Hutan Mangrove, Intrusi Air LautAbstract
Intrusi air laut merupakan salah satu masalah utama yang umum terjadi di wilayah pesisir. Kecamatan Cilacap Tengah merupakan salah satu kecamatan di pesisir selatan Jawa yang diduga mengalami intrusi air laut yang juga memiliki ekosistem hutan mangrove. Hutan mangrove dianggap mampu meminimalisir terjadinya intrusi air laut melalui sistem perakaran, batang, dan daunnya yang mampu beradaptasi dengan air asin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hutan mangrove terhadpa intrusi air laut yang dilakukan dengan menganalisis distribusi spasial dan ketebalan hutan mangrove terhadap intrusi air laut. Analisis yang digunakan yakni analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan mangrove tersebar di Kelurahan Kutawaru, Donan, dan Lomanis. Adapun ketebalan hutannya berkisar 0-867,3 m. Hasil pemetaan intrusi air laut menunjukkan bahwa di Kecamatan Cilacap Tengah terdapat daerah yang tidak terintrusi, intrusi sedang, dan intrusi tinggi. Berdasarkan hasil pemetaan di antara keduanya, menunjukkan bahwa di daerah yang bermangrove luas dan tebal tidak mengalami intrusi hingga mengalami intrusi sedang. Sedangkan daerah yang tidak bermangrove dan bermangrove tipis mengalami intrusi sedang hingga tinggi. Sehingga penanaman hutan mangrove harus dilakukan secara lebih merata di lahan-lahan yang tidak bermangrove sama sekali, mengingat keberadaan hutan mangrove berpengaruh terhadap kondisi intrusi air laut di Kecamatan Cilacap Tengah.