STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI PERILAKU BULLYING SERTA KARAKTERISTIK DARI PELAKUNYA
Keywords:
Counseling Guidance, Bulliying In Primary EducationAbstract
Artikel ini di tulis oleh peneliti berdasarkan pada fakta-fakta yang telah peneliti temukan dalam bidang konseling terkait bullying pada sekolah dasar, bullying merupakan kasus yang harus segara di atasi karena sangat berdampak buruk dalam proses perkembangan peserta didik dan tentunya juga berdampak pada proses belajar peserta didik, dimana di dapati kasus bullying di Indonesia semakin banyak dan semakin tinggi persentase tiap tahunnya, Dimana data yang telah di himpun oleh komisi perlingdungan Anak (KPAI) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) dari data tersebut mengungkapkan pada tahun 2023 ada sekitar 3.800 kasus perundungan yang terjadi, 30% kasus tersebut terjadi di jenjang Sekolah Dasar maka dari itu perlunya pembenahan dan juga upaya dalam menyelesaikan kasus tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan studi pendahuluan terkait kasus bullying yang terjadi di sekolah target dan bagaimana strategi sekolah dalam menyelesaikan kasus tersebut. penelitian ini menggunaka metode kualitatif deskriptif yaitu penelitian dengan desain studi kasus. Instrument dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam. Penelitian di lakukan di salah satu SDN Kandang Cut dengan subjeknya ialah kepala sekolah dan beberapa dewan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di sekolah dasar kasus bullying masih kerap terjadi termasuk sekolah SDN Kandang Cut. Dimana dalam mengatasi kasus tersebut sekolah melakukan beberapa stategi yang baik dalam memberikan atau menyediakan layanan bimbingan konseling terhadap peserta didik, sekolah SDN Kandang Cut tidak memiliki guru bimbingan konseling dan segala permasalahan yang terjadi di kelas akan di selesaikan langsung oleh wali kelas namun juga tidak terselesaikan maka akan di selesaikan oleh kepala sekolah, dari banyaknya kasus yang terjadi hampir semua kasus di selesaikan lansung oleh kepala sekolah dan berujung pada perdamaian dari korban dan pelaku. Selanjutnya juga dalam kasus tersebut kepala sekolah mengungkapkan bahwa para pelaku bullying memiliki karakteristik yang hampir sama, di tinjau dari perilaku dan juga faktor yang melatar belakangi kasus tersebut