Autokorelasi Faktor Lingkungan Dengan Kejadian DBD di Kota Semarang 2019-2023

Authors

  • Fitriana Putri Anggraini Universitas Negeri Semarang Author
  • Eram Tuggul Pawenang Universitas Negeri Semarang Author

Keywords:

DBD, Spasial, Global Moran’s I, Lisa

Abstract

Jumlah kasus DBD di Kota Semarang pada tahun 2021 sebanyak 332 kasus dan jumlah kematian sebanyak 9 kasus (IR 19,5, CFR 2,7%) sedangkan pada tahun 2022 terjadi kenaikan kasus yang signifikan hampir 3 kali lipat dari tahun 2021 yaitu sebanyak 865 kasus dengan 33 angka kematian (IR 51.7, CFR 3,82 %). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran DBD dan autokorelasi DBD dengan kepadatan penduduk, ketinggian wilayah, laju pertumbuhan penduduk, ABJ di Kota Semarang pada tahun 2019-2023.Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi ekologi.  Penelitian ini menggunakan data sekunder selama 5 tahun yaitu tahun 2019-2023. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah 16 kecamatan yang berada di Kota Semarang. Data dianalisis menggunakan spasial guna melihat distribusi penyakit DBD secara spasial menggunakan metode overlay dan analisis autokorelasi mengunakan Global Moran’s I dan LISA.Hasil menunjukkan bahwa ketinggian wilayah berhubungan dengan kejadian DBD dan Kepadatan penduduk, ABJ, Laju pertumbuhan penduduk tidak berhubungan dengan kejadian DBD. Terdapat autokorlasi spasial kejadian DBD di Kota Semarang pada tahun 2019-2023.Saran penelitian ini adalah perlunya upaya pencegahan DBD yang merata terutama di wilayah high-high dan peningkatan SDM jumatik oleh dinas kesehatan Kota Semarang serta perlunya melakukan kegiatan PSN rutin secara mandiri.

Published

2025-06-02

Article ID

6167

Issue

Section

Articles