Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Kluwut Kabupaten Brebes)
Keywords:
Balita usia 24-59 bulan, Faktor, StuntingAbstract
Puskesmas Kluwut merupakan puskesmas di wilayah Kabupaten Brebes penyumbang stunting dengan prevalensi kasus tertinggi, dimana pada tahun 2021 dengan prevalensi sebesar 26,49%. Angka tersebut masih jauh di atas target nasional 14% yang diharapkan tercapai pada tahun 2024. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case control. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 82 balita, 41 sampel kasus dan 41 sampel kontrol. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Data akan dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square dan uji fisher sebagai alternatif jika syarat uji chi-square tidak terpenuhi. Hasil menunjukkan bahwa adanya hubungan antara riwayat BBLR (p=0,029; OR=4,295; 95% CI=1,264-14,597), riwayat penyakit infeksi (p=0,010; OR=3,929; 95% CI=1,466-10,527), jumlah pendapatan keluarga (p=0,015; OR=3,343; 95% CI=1,351-8,270), sanitasi lingkungan (p=0,009; OR=5,337; 95% CI=1,589-17,925), dan personal hygiene ibu (p=0,016; OR=4,796; 95% CI=1,420-16,196) terhadap kejadian stunting. Variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian stunting yaitu kualitas fisik air minum. Perlunya peningkatan edukasi yang efektif untuk menjaga lingkungan untuk menghindari terjadinya penyakit infeksi yang akhirnya dapat mengakibatkan stunting.