Resiliensi dalam Menghadapi Toxic Relationship sebagai Pengalaman Perempuan dari Berpacaran Hingga Putus Berpacaran
Keywords:
Perempuan, Resiliensi, Toxic Relationship.Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena berpacaran yang masih terdapat tindakan menyimpang dari hubungan berpacaran. Idealnya relasi berpacaran memiliki keinginan untuk hubungan yang sehat. Tidak dipungkiri masa percintaan beriringan dengan suatu konflik yang dapat membawa hubungan menjadi tidak sehat atau disebut toxic relationship. Toxic relationship apabila dipertahankan dapat merusak kesejahteraan seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai resiliensi perempuan yang mengalami toxic relationship. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun dalam penelitian ini terdiri dari perempuan yang pernah mengalami toxic relationship sebagai informan utama dan teman dekat informan utama sebagai informan pendukung. Penelitian dianalisis menggunakan konsep resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi saat berpacaran informan tidak benar-benar resilien karena informan mengulang kesalahan yang sama, rendahnya kemampuan dalam mengambil keputusan, faktor relasi kuasa dari pasangan, dan ketidakrelaan informan kehilangan cintanya. Sementara, resiliensi pasca putus informan sudah benar-benar pulih berdasarkan kemampuan informan dalam mengambil keputusan dan menunjukkan keberanian untuk keluar dari hubungan yang diketahui tidak sehat, menjadi perempuan yang mandiri, serta adanya faktor penerimaan diri sebagai adaptasi informan untuk bangkit dari kesulitan.