Budaya Politik Masyarakat Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri
DOI:
https://doi.org/10.15294/ucej.v10i3.32939Keywords:
Budaya Politik, Orientasi Politik, Masyarakat Kecamatan SlogohimoAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya penurunan partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024 dibanding Pemilu 2024 di Kecamatan Slogohimo. Dalam penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dikumpulkan dari jurnal ilmiah, buku, artikel akademik, berita, dan laporan resmi penyelenggara pemilu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya politik masyarakat Kecamatan Slogohimo cenderung ke arah tipe campuran parokial-kaula. Sebagian masyarakat memiliki pengetahuan politik yang rendah dan tingkat partisipasi politik yang minim, terutama dalam aspek input. Sementara itu, sebagian lainnya menunjukkan kesadaran dan minat terhadap sistem politik, yang tampak melalui orientasi afektif seperti rasa bangga, dukungan, atau ketidakpercayaan terhadap sistem, khususnya pada output pemerintah. Hal ini menunjukkan adanya sikap pasif, di mana masyarakat merasa tidak mampu memengaruhi kebijakan dan cenderung menerima keputusan pemerintah tanpa banyak perlawanan. Faktor pendorong budaya politik antara lain perkembangan teknologi, akses informasi, solidaritas sosial, dan tingkat pendidikan. Adapun faktor penghambat meliputi loyalitas politik tradisional yang kaku, rendahnya partisipasi politik, dan apatisme generasi muda. Pemerintah Kecamatan Slogohimo perlu menjalin kolaborasi aktif dengan masyarakat guna meningkatkan pendidikan dan sosialisasi politik demi mendorong budaya politik yang lebih partisipatif.