EDTA Sebagai Agen Proteksi Ginjal pada Tikus yang Dipapar Timbal Asetat
(1) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
(2) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
(3) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
Abstract
Logam berat timbal (Plumbum/Pb) adalah salah satu logam berat yang bersifat toksik, dan ethylene diamine tetraacetic acid (EDTA) merupakan salah satu senyawa pengkhelat timbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya proteksi EDTA terhadap ginjal tikus yang dipapar timbal (Pb) asetat per oral. Penelitian ini menggunakan post test control group design. Dua puluh lima ekor tikus putih galur wistar dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kelompok kontrol (KK), kontrol negatif (KN) diberi Pb asetat 175 mg/kg BB, kelompok perlakuan (KP1, KP2, KP3) dipapar Pb asetat 175 mg/kg BB dan EDTA masing-masing 50, 150 dan 250 mg/kg BB. Perlakuan diberikan selama 30 hari. Pada hari ke-31 dilakukan pengukuran kadar Pb darah dengan AAS, kemudian tikus diterminasi dan diambil organ ginjal untuk dianalisis tingkat kerusakan jaringan ginjalnya. Data kadar Pb darah dianalisis menggunakan one way Anova dan Duncan Multiple Range Test (DMRT), tingkat kerusakan ginjal dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan penurunan kadar Pb darah dan penurunan kerusakan sel ginjal secara signifikan pada kelompok tikus yang dipapar Pb asetat dan diberi EDTA dibandingkan dengan kelompok tikus yang dipapar Pb asetat tanpa diberi EDTA. Disimpulkan, EDTA aman digunakan dan efektif mengkhelat Pb darah serta memproteksi organ ginjal pada dosis 150 mg/kg BB. Pada dosis 250 mg/kg BB, EDTA mulai bersifat toksik sehingga merusak jaringan ginjal.
This research aims to investigate the protective effect of Ethylene diamine tetra acetic acid (EDTA) on renal tissue in lead acetate-exposed rats via oral administration. This research applied post test control group design method for data collection. Twenty five Wistar rats were divided into five treatment groups, which are control group (KK); negative control group (KN), treated with 175 mg/kg b.w. of lead acetate; treatment groups (KP1, KP2, KP3), treated with 175 mg/kg b.w. of lead acetate and 50, 150, and 250 mg/kg b.w of EDTA respectively. Treatment was carried out in 30 days. On the 31 st day, blood lead level measurement was performed using AAS method. Rats were later terminated and had their kidney removed for further analysis in renal tissue damage. Research data were statistically analysed using one way Anova test and Duncan Multiple Range Test (DMRT). Renal damage was analysed using descriptive method. Result showed that there were significant decrease in blood lead level and renal cells damage in lead acetate-exposed rats with EDTA treatment. This result was significantly different from non- EDTA treatment. This research shows that EDTA is safety used and effective for chelating lead in rats blood in dose of 250 mg/kg b.w. and protecting rats kidney in dose of 150 mg/kg b.w. but EDTA becomes a toxic substances that damages renal tissue in dose of 250 mg/kg b.w.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.