Potensi Antidiabetik Ekstrak Kulit Lidah Buaya Pada Tikus Hiperglikemik yang Diinduksi Aloksan
(1) Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(2) Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(3) Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Abstract
Hiperglikemia menyebabkan tingginya radikal bebas sehingga terjadi stres oksidatif. Pada kondisi tersebut, perlu antioksidan eksogen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberian ekstrak kulit lidah buaya terhadap kadar malondialdehid (MDA) dan kadar superoksid dismutase (SOD) tikus hiperglikemia yang induksi aloksan. Sebanyak 25 ekor tikus strain Wistar jantan diambil secara acak dan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama sebagai kelompok kontrol negatif (K-). Kelompok kedua adalah kontrol positif (K+), hanya diberi aloksan. Kelompok ketiga (KP I), keempat (KP II) dan kelima (KP III), diberi aloksan dan ekstrak kulit lidah buaya berturut-turut dosis 87,5 mg/kgBB, 175 mg/kgBB) dan 350 mg/kgBB. Aloksan sebagai inducer hiperglikemia diberikan secara Intra Peritoneal dosis 120 mg/kgBB. Setelah 4-7 hari, diberi ekstrak kulit lidah buaya secara oral selama 28 hari. Data MDA dan SOD masing-masing dianalisis secara statistik dengan uji Anova, dan dilanjutkan uji Turkey. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan kadar MDA dan SOD antara kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan. Potensi ekstrak kulit lidah buaya sebagai antidiabetik, ditunjukkan dengan menurunnya kadar MDA dan meningkatnya kadar SOD tikus hiperglikemik. Dosis ekstrak kulit lidah buaya yang paling efektif adalah 350 mg/kgBB (KP III), sehingga kadar MDA dan SOD tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol negatif
Hyperglycemia causes oxidative stress by free radicals. Exogenous antioxidants are needed to offset the impact. This research would observe Aloe vera peel extract to malondialdehyde (MDA) content and superoxide dismutase (SOD) level of diabetic rat. A total of 25 male Wistar rats were taken randomly and divided into 5 groups. The first group as a negative control group (K-). The second group is positive control (K +), given alloxan only. The third (KP I), fourth (KP II) and fifth (KP III) group were given alloxan and aloe vera pell extract at a dose of 87.5mg/kgBW, 175mg/kgBW and 350mg/kgBW, respectively. Alloxan as an inducer of hyperglycemia, was given intra-peritoneally at a dose of 120mg/kgBW. After 4-7 days, the aloe vera peel extract was given orally for 28 days. MDA and SOD data were statistically analyzed with the Anova test, followed by the Turkey test. The results showed a significant difference in MDA and SOD levels between the positive control group and the treatment group. The potential of aloe vera peel extract as an antidiabetic was shown by decreasing MDA levels and increasing levels of SOD in hyperglycemic rats. The most effective dose of aloe vera peel extract was 350mg/kgBW, it was able to reduce MDA and increase SOD until it was not significantly different from the negative control group.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.