Model-Model Pembelajaran Vokasional 4Cs Pada Sekolah Menegah Kejuruan
(1) Yogyakarta State University
(2) Yogyakarta State University
Abstract
Penelitian ini merupakan studi literatur dari berbagai sumber yang membahas model Pembelajaran vokasional di SMK. Studi literatur ini meneliti model pembelajaran vokasional di SMK dikaitkan dengan 4Cs. Hasil studi menunjukkan bahwa pentingnya analisis model pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar yang diajarkan. Selain itu, TeFa yang digalakan oleh pemerintah mengahadapi berbagai tantangan sehingga dibutuhkan solusinya. Penelitian berikutnya yang menarik untuk dikembangkan sebagai riset adalah keefektifan masing-masing model pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan 4Cs. Selain itu, model pembelajaran vokasional perlu diintegrasikan dengan model pembelajaran vokasional lainnya.
Â
This research is a literature study from various sources that discuss vocational learning models in vocational high schools. This literature study examines the vocational learning model in SMK associated with 4Cs. The results of the study show that the importance of analyzing learning models that are adjusted to the learning objectives based on the basic competencies taught. In addition, TeFa which is promoted by the government faces various challenges so a solution is needed. The next research that is interesting to be developed as research is the effectiveness of each learning model that has been adapted to 4Cs. In addition, vocational learning models need to be integrated with other vocational learning models.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afandi dan Sajidan. (2017). Stimulasi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Surakarta: UNS Press.
Alptekin S. E., Pouraghabagher R., McQuaid P., and Poly D. W. C. (2001). Teaching Factory. Proceedings of the 2001 American Society for Engineering Education Annual Conference & Exposition, San Luis Obispo, 3563.
Arpin, R. M., Mangesa, R. T. and Nur, H. (2017). Pengembangan Model Pembelajaran Project Based Learning untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan. Seminar Nasional Fakultas Teknik Universitas Negeri Makasar.
Badan Pusat Statistik (2018). Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2018. Berita Resmi Statistik No. 92/11/Th. XXI. https://www.bps.go .id/pressrelease/2018/11/05/1485/agustus-2018-tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-34-persen. html. Diakses pada tanggal 12 Februari 2019.
Baron, K. (2011). Six steps for planning a successful project. www.edutopia. org/main-project-learning-six-steps planning. Diakses pada Tanggal 2 Maret 2019.
Cruickshank, D. R., Jenkins, D. B., & Metcalf, K. K. (2006). The Act of Teaching. Boston: McGraw-Hill.
Dadang, Hidayat M. (2011). Model Pembelajaran Teaching Factory Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Dalam Mata Pelajaran Produktif. Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 17 No. 4.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2017). Tata kelola Pelaksanaan Teaching Factory. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2015). Rencana Strategis Direktorat Pembinaan SMK 2015-2019. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
Direktorat Pembinaan SMK. (2018). Pelati- han dan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan: Analisis Dokumen SKL, KI, dan KD. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
Ganefri. (2013). The Development of Production-Based Learning Approach to Entrepreneurial Spirit for Engineering Students. Journal Asian Social. Science, Vol. 9, No. 12.
Greter, S., & Yadav, A. (2016). Computational thinking and media & information literacy: An integrated approach to teaching twenty-first-century skills. TechTrends. Vol. 60 No. 5. hlm. 510-516.
Hendarman, dkk. (2016). Revitalisasi Pendi-dikan Vokasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hernawan, A. S, dkk. (2006). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakar- ta: UT Departemen Pendidikan Nasional
Iriani, V. N. (2012) Evalauasi Pelaksanaan Teaching Factory di Sekolah Mene- ngah Kota Yogyakarta. https://eprints. uny.ac.id/20193/1/Skripsi%20EVALUASI%20PELAKSANAAN%20TEACHING%20FACTORY.pdf. Diunduh pada tanggal 12 Februari 2019.
Iskandar, R. and Arifin, Z. (2017). Pengem- bangan Media Pembelajaran Interaktif Sistem Pengisian di SMK Nasional Berbah. E-Journal Pendidi- kan Teknik Otomotif-S1Vol 19 No.1
Jonassen, D.H. (2014). A Handbook for Designing Problem-Solving Learning Environments. New York: Routledge.
Joyice, B., Wieil, M., dan Calhoun., E. (2009). Models of teaching (edisi ke-8). Model-Model Pengajaran (Terjemahan Achmad Fawai, dan Ateila Mirza). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
McKinsey Global Institute. (2012). The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential. https:// www.mckinsey.com/~/media/mckinsey/featured%20insights/asia%20pacific/the%20archipelago%20economy/mgi_unleashing_indonesia_potential_executive_summary.ashx. Diakses pada Tanggal 12 Februari 2019.
Pavlova, M. (2009). Technology and Vocational Education for Sustainable Development Empowering Individuals for the Future. Queensland: Springer Science Business Media B.V.
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No. 464/D.D5/KR/ 2018 Tentang Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 103 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Permono, N. (2013). Keefektifan Pembelajaran Shock Absorber dengan Penerapan Media Animasi Dua Dimensi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. https://lib.unnes.ac .id/17998/1/5201408043.pdf. Diunduh pada tangal 12 Februari 2019.
Pholphirul. (2017). Educational mismatches and labor market outcomes: Evidence from both vertical and horizontal mismatches in Thailand. Education + Training. Vol. 59 No. 5, Hal 534-546.
Morreale, S., Staley, C., Stavrositu, C., & Krakowiak, M. (2014). First year college students’ attitudes toward communication technologies and their perceptions of communication competence in the 21st century. Communication Education, Vol 64 No. 1), Hal. 107-131.
Nayang Polytechnic. (2003). Teaching Factory Concept. http://www.nyp. edu.sg/seg/innovative-teaching-n-learning/the-teachingfactory-conc ept. Acessed: 14 Februari 2013.
Natalle, E.J., & Crowe, K.M. (2013). Information literacy and communication research: A case study on interdisciplinary assessment. Communication Education, Vol. 62 No. 1, hlm. 97-104.
Noreen C. Facione and Peter A. Facione. (2008). Critical Thinking and Clinical Judgment, from Critical Thinking and Clinical Reasoning in the Health Sciences: A Teaching Anthology. California: The California Academic Press.
Nyongkotu, S. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Inquiry untuk Mening- katkan Hasil Belajar Siswa SMK. http://repository.upi.edu/18214/. Di- unduh pada tanggal 12 Februari, 2019.
Radif, A., Purnomo, and Siswanto. (2016). Pengaruh Penggunaan Model Pembe- lajaran Inkuiri dan Creative Problem Solving terhadap hasil kognitif dan kemampuan berpikir kreatif mata pelajaran mekanika teknik siswa kelas X SMK. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Vol 24 No. 1.
Sari, Detta M. R., Rahmawati, Y. and Partiasih, Rita. (2015) Pembelajaran Boga dengan Model Discovery Learning ditinjau dari manfaat pada peserta didik SMKN 3 Chimahi. Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner, Vol 4 No. 2.
Sudira, Putu (2018). Metodologi Pembelajaran Vokasional Abad XXI. Yogyakarta: UNY Press.
Torrance, E. P. (1969). Prediction of adult creative achievement among high school seniors. Gifted Child Quarterly, Vol 13 No .4. Hal. 223–229
Torrance, E.P., & Safter, H.T. (1990). The incubation model of teaching: Getting beyond the aha. Buffalo, NY: Bearly Limited.
Trilling, B. and Fadel, C. (2009). 4Clearning for life in our times. San Francisco: John Wiley & Sons.
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
UNESCO. (1996). The four pillars of education described in Chapter 4 of Learning: The Treasure: A report to UNESCO of the International Commission on Education for the twenty-first century. http://www. unesco.org/delors/fourpil.htm. Diunduh pada Tanggal 18 Februari 2019
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Ranu Iskandar, Putu Sudira
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.