PENGEMBANGAN DESAIN TUTORIAL ONLINE PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MODEL SIKLUS BELAJAR DI UNIVERSITAS TERBUKA
(1) Program Studi Pendidikan IPS, FKIP Universitas Terbuka
(2) Program Studi Pendidikan IPS, FKIP Universitas Terbuka
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengembangkan desain tutorial online (tuton) PIPS model siklus belajar (MBS). Penelitian dilakukan di portal UT-Online menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Subjek penelitian adalah 21 mahasiswa peserta tuton dari 16 Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) di Indonesia. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi dan validasi, serta dianalisis dengan teknik analisis deskriptif-persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain tuton model MBS secara ‘kuantitatif’ kurang efektif meningkatkan aktivitas/partisipasi mahasiswa dalam forum inisiasi, diskusi, tanya jawab, dan penyelesaian tugas-tugas tutorial. Namun secara ‘kualitatif’, kualitas diskusi dan tanya jawab ‘cukup baik’ dilihat dari interaksi yang terjadi antar-partisipan, dan konten diskusikan/tanya jawab. Ketepatan waktu penyelesaian tugas-tugas tuton, perolehan nilai tugas, dan tingkat penguasaan mahasiswa atas kompetensi PIPS juga ’baik’. Rendahnya tingkat partisipasi mahasiswa di dalam tuton disebabkan oleh faktor keterbatasan waktu akses, yang menyebabkan jumlah mahasiswa akses, frekwensi, durasi, dan waktu akses sangat terbatas; dan faktor teknis, terkait dengan kendala dan keterbatasan biaya, fasilitas, dan jaringan akses.
The purpose of the study is to develop a tutorial online (tuton) design for Social Studies uses learning cycle model (LC-Model). The study was conducted at UT-Online portal uses the Research and Development (R&D) method. The research subjects consist of 21 UT’s students from 16 Units of Distance Learning Program (UPBJJ) in Indonesia. Data collected with the documentation and validation techniques, and analyzed with the descriptive-percentage techniques. The study shows that the tuton design using the LC-Model, quantitatively, is not effective to increase students’ activity/participation in initiation, discussion, and ask-questions forums, also to completion of tutorial assignments. Qualitatively, however, the quality of their discussions and ask-questions are ‘good’, viewed to processes and contents of discussion and ask-questions. Timeliness to the completion of tuton assignments, the acquisition of the task scores, and the level of student’s mastery to social studies competency also is 'good'. The low of students’ participation in the tuton was caused by the limited time for access viewed from the amount of students who accesses, access frequency, duration, and time; and technical factors associated with cost, facilities, and access network constraints or limitations.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adji, S., & Wahyuni, S. 2010. Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL pada Tutorial Online. Laporan penelitian. Jakarta: LPPM-UT.
Afriani. 2007. Analisis pemanfaatan tutorial online mata kuliah Writing 1, Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 8(1): 15 -23.
Andriani, D. 2005. Mahasiswa S2 pada sistem pendidikan jarak jauh: Pemanfaatan internet dan bantuan belajar, Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 6(2): 77-91.
Aprijani, D.A., et al., 2009. Analisis kualitas layanan sistem e-learning berbasis open source moodle dalam tutorial online di Universitas Terbuka. Laporan penelitian. Jakarta: LPPM-UT.
Bammer, G. 2008. The case for a new discipline of integration and implementation sciences i2s. Integration Insights, 6: 1-5.
Bandalaria, M.P. 2003. Shifting to online tutorial support system: A synthesis of experience. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 4(1): 32–41.
BPS. 2012. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Bybee, R.W. 2009. The BSCS 5e instructional model and 21st century skills. A Commissioned Paper Prepared For A Workshop on Exploring the Intersection of Science Education and the Development of 21st Century Skills.
Bybee, R.W. et al. 2006. The BSCS 5E instructional model: Origins and effectiveness. Colorado Springs, CO: BSCS.
Daniel, J.S. 1995. The mega-universities and the knowledge media : implications of new technologies for large distance teaching universities. Masters thesis, Concordia University.
Darmayanti, 2002. Kemauan belajar learning volition mahasiswa pendidikan jarak jauah studi kasus di universitas terbuka. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 3(1): 51-60.
Darmayanti, T. 2008. Efektivitas intervensi keterampilan self-regulated learning dan keteladanan dalam meningkatkan kemampuan belajar mandiri dan prestasi belajar mahasiswa pendidikan jarak jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. 9(2): 68-82.
Darmayanti, T. Rachmatini, M., Karim, F., & Nurhayati, R. 2011. Studi jangka panjang tentang efektivitas intervensi psikologis dalam meningkatkan kemampuan belajar mandiri dan prestasi belajar mahasiswa pendidikan jarak jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. 12(1): 1-18.
Darmayanti, T., Setiani, M.Y., & Oetojo, B. 2007. E-learning pada pendidikan jarak jauh: konsep yang mengubah metode pembelajaran di perguruan tinggi di indonesia. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 8(2): 99-113.
Hanafi, Julaeha, S., & Noviyanti, M. 2008. The application of e-learning in tutorial process, Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 9(1): 24-30.
Huang, K-J., Lin, T-C., Graf, S., Lin, Y-C. 2008. Embedding mobile technology to outdoor natural science learning based on the 7E learning cycle. J. Luca & E. Weippl (Eds.). Proceedings of World Conference on Educational Multimedia, Hypermedia and Telecommunications 2008 (pp. 2082-2086). Chesapeake. VA: AACE.
Kadarko, W. 2000. Kemampuan belajar mandiri dan faktor-faktor psikososial yang mempengaruhinya: kasus universitas terbuka. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 1(1): 18-28.
Karplus, R. 2003. Introductory physics: A model approach. Fernand Brunschwig ed, New York: Captains Engineering Services.
Liu, T-C., Peng, H., Wu, W-H., & Lin, M-S. 2009. The effects of mobile natural-science learning based on the 5e learning cycle: A case study. Educational Technology & Society, 12(4): 344–358.
NCSS. 2010. National Curriculum Standards for Social Studies: A Framework for Teaching, Learning, and Assessment. Silver Spring, MD: NCSS.
Puspitasari, K.A., & Huda, N. 2000. Reviu hasil penelitian tentang tutorial di universitas terbuka. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. 1(1): 28-35.
Puspitasari, K.A., & Islam, S. 2003. Kesiapan belajar mandiri mahasiswa dan calon potensial mahasiswa pada pendidikan jarak jauh di Indonesia. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. 4(1): 11-22.
Rafaeli, Sh., Ravid, G. & Soroka, V. 2004. De-lurking in virtual communities: A social communication network approach to measuring the effects of social and cultural capital. Proceedings of the 37th Hawaii International Conference on System Sciences.
Sugilar. 2000. Kesiapan belajar mandiri peserta pendidikan jarak jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. 1(2): 1-8
Sukarsih, Y. 2005. Pemanfaatan layanan online di institusi pendidikan jarak jauh, Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 6(2): 69 – 76.
Teo, H H, H C Chan, K K Wei and Z J Zhang. 2003. Evaluating information accessibility and community adaptivity features for sustaining virtual learning communities, International Journal of Human-Computer Studies, 59(5): 671-697.
Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. 1974. Instructional development for training teachers of expectional children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota.
UNDP-APDIP. 2011. Promoting ICT for human development in asia: Realizing the millennium development goals. India: Elsevier.
Yoenianto, A. 2013. 18.000 sekolah terkoneksi jaringan internet. Diunduh di http://daerah.sindonews.com/ tanggal 7 November 2013.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2014 Mohammad Imam Farisi, Abdul Malik
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.