PENGEMBANGAN BAHAN AJAR EKOLOGI KURIKULUM 2013 BERMUATAN SETS MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
(1) Madrasah Aliyah Negeri 2 Tulungagung Jl. Ki Mangun sarkoro Kopos 101, Beji, Boyolangu, Tulungagung 66233
(2) Prodi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang Jl. Bendan Ngisor Semarang 50229
(3) Prodi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang Jl. Bendan Ngisor Semarang 50229
Abstract
Materi pembelajaran bermuatan SETS dan model pembelajaran PBL dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan ekologi dan meningkatkan pemahaman materi ekologi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan validitas, kepraktisan, dan efektivitas bahan ajar serta mendiskripsikan karakteristik bahan ajar yang dikembangkan. Metode penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Desain penelitian uji coba skala luas menggunakan pretest-posttest control group design dan posttest-only control design. Hasil validasi bahan ajar yang dilakukan oleh ahli pendidikan, ahli materi dan praktisi pendidikan dengan rata-rata nilainya 91,67 (amat baik). Kepraktisan bahan ajar menurut siswa sebesar 91,00 (sangat baik) dan menurut guru sebesar 98,50 (sangat baik). Berdasarkan hasil belajar kognitif, sikap dan keterampilan modul yang dikembangkan efektif. Karakteristik modul ekologi hasil pengembangan yaitu materinya diawali dengan permasalahan sehari-hari yang ada disekitar kita. Permasalahan ditutup dengan pertanyaan yang mengarahkan ke pemahaman tentang SETS. Hasil belajar kelas kontrol dan kelas perlakuan terjadi perbedaan yang signifikan, baik pada penilaian kognitif, sikap dan keterampilan.
T Learning materials contain SETS and PBL learning model can be used to solve the problems of ecology and to increase the understanding of ecological materials. This research is aimed to determine the validity, practicality, and effectiveness of learning materials and to describe the characteristics of the developed learning materials. The research method is a research and development. Design of large scale trials using a pretest-posttest control group design and posttest-only control design.The results of the validation materials made by education experts, materials expert and practitioners of education have average mark of 91.67. The practicality of materials according to the students of 91.00 and according to the teachers of 98.50. Based on the resuts of cognitive learning, attitudes and skills of developed modules, it works effectively. Characteristics of ecological module from that development is that the material is staryed from daily life problems around us. The issue is closed with a question leading to an understanding of the SETS. The results of study control class and experiment occurs a significant difference, both on the cognitive assessment, attitudes and skills.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Apriono, D. 2011. Problem Based Learning (PBL): Definisi, Karakteristik, dan Implementasi dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila. Prospektus. 9 (1): 11-17.
Bilgin, I., Senocak, E., & Sozbilir, M. 2009. The Effects of Problem-Based Learning Instruction on University Students’ Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education. 5 (2): 153-164.
Fitriani, S., Binadja, A., & Imam, K.S. 2012. Penerapan Model Connected Bervisi Science Enviroment Technology Society pada Pembelajaran IPA Terpadu. Unnes Science Education Journal (USEJ). 1 (2): 111-118.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:Pustaka Setia.
Imafuku, R., Kataoka, R., Mayahara, M., Suzuki, H., & Saiki, T. 2014. Students’ Experiences in Interdisciplinary Problem-based Learning: A Discourse Analysisof Group Interaction. Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning. 8 (2): 1-18.
Irianti, M., Zulirfan, & Zaini, A., 2007. Pembelajaran Sains Fisika Melalui Pendekatan SETS (Science Environment Technology Society) Pada Siswa Kelas Viii Mts Nurul Falah Air Molek. Jurnal Geliga Sains. 1 (2): 1-7.
Jones, B.D., Epler, C.M., Mokri, P., Bryant, L.H., & Paretti, M.C. 2013. The Effects of a Collaborative Problem-based Learning Experience on Students’ Motivation in Engineering Capstone Courses. Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning. 7 (2): 34-71.
Kemdibud. 2013b. Permendikbud Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran Layak. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemdibud. 2013c. Permendikbud Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, Lampiran iv. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Lajoie, S.P., Hmelo-Silver, C.E., Wiseman, J.G., Chan, L.K., & Lu, J. 2014. Using Online Digital Tools and Video to Support International Problem-Based Learning. Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning. 8 (2): 60-75.
Made, D.C. 2006. Pengembangan Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan Modul Berorientasi Siklus Belajar dan Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. 39 (3): 534-551.
Maghfiroh, U., & Sugianto. 2011. Penerapan Pembelajaran Fisika Bervisi Sets Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analitis Peserta Didik Kelas X. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 7: 6-12.
Minarti, I.B., Susilowati, S.M.E., & Indriyanti, D, R. 2012. Perangkat Pembelajaran Ipa Terpadu Bervisi Sets Berbasis Edutainment Pada Tema Pencernaan. Journal of Innovative Science Education (JISE). 1 (2): 105-111.
Nugraha, D.A., Binadja, A., & Supartono. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi SETS, Berorientasi Konstruktivistik. Journal of Innovative Science Education (JISE). 2 (1): 27-34.
Nugraheni, D., Mulyani, S., & Ariani, S, R, D. 2013. Pengaruh Pembelajaran Bervisi Dan Berpendekatan Sets Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X Sman 2 Sukoharjo Pada Materi Minyak Bumi Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK). 2 (3): 34-41.
Patkur, M., & Wiyanto, T.W. 2013. Pengembangan Modul Pembelajaran Autocad untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Siswa Kelas X TPM di SMKN 1 Sidoarjo. JPTM. 1 (3): 86-96.
Prastowo, A. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press.
Resni, A.A.J.A.P., Yamtinah, S., & Utomo, S.B. 2013. Penggunaan Pendekatan SETS (Science, Environment Technology And Society) Pada Pembelajaran Asam, Basa, Dan Garam Untuk Meningkatkan Minat Belajar, Rasa Ingin Tahu Dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas Vii A Semester I Smp N 3 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Jurnal Pendidikan Kimia. 2 (3): 108-113.
Sariono. 2013. Kurikulum 2013: Kurikulum Generasi Emas. E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya. 3: 1-9.
Scott, K.S. 2014. A Multilevel Analysis of Problem-Based Learning Design Characteristics. Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning. 8 (2) (article 5): 1-19.
Secondira, V.M.R., Retno, G.R., & Suhoyo, Y. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada untuk Melaksanakan Pembelajaran yang Konstruktif, Mandiri, Kolaboratif dan Kontekstual dalam Problem-Based Learning. Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia. 4 (1): 32-45.
Setyati, R. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berpendekatan Sets Berkarakter. Journal Of Primary Education. 1 (2): 103-111.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.
So, H.J., & Kim, B. 2009. Learning about problem based learning: Student teachers integrating technology, pedagogy and content knowledge. Australasian Journal of Educational Technology. 25 (1): 101-116.
Sudarman. 2007. Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif. 2 (2): 68-73.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, S. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Tambouris, E., Panopoulou, E., Tarabanis, K., Ryberg, T., Buus, L., Peristeras, V., Lee, D., & Porwol, L. 2011. Enabling Problem Based Learning through Web 2.0 Technologies: PBL 2.0, Educational Technology & Society. 15 (4): 238-251.
Umami, R., & Jatmiko, B. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology And Society) Pada Pokok Bahasan Fluida Statis Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Gedangan. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. 2 (3): 61–69.
Walker, A., & Leary, H. 2009. A Problem Based Learning Meta Analysis: Differences Across Problem Types, Implementation Types, Disciplines, and Assessment Levels. The Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning. 3 (1): 12–43.
West, R. E., Williams, G.S., & Williams, D.D. 2013. Improving Problem Based Learning in Creative Communities Through Effetive Group Evaluation. Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning. 7 (2) (article 5): 1-42.
Widyaningrum, R., Sarwanto & Karyanto, P. 2013. Pengembangan Modul Berorientasi POE (Predict,Observe, Explain) Berwawasan Lingkungan pada Materi Pencemaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Bioedukasi. 6 (1): 100-117.
Wisudawati, A.W., & Sulistyowati, E. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta:Bumi Aksara.
Yurok, N., Morgil, I., & Secken, N. 2010. The effects of science, technology, society, environment (STSE) interactions on teaching chemistry. Natural Science. 2 (12): 1417–1424.
Zoller, U. 2013. Science, Technology, Environment, Society (stes) Literacy for Sustainability: What Should it Take in Chem/Science Education?. Educación química. 24 (2): 207-214.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Yayuk Winarti, Dyah Rini Indriyanti, Enni Suwarsi Rahayu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.